Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menebak Alasan Kenapa Ada Tiga Durian di Balik Logo Korek Api Kayu Cap Tiga Durian

Muhammad Ridwansyah oleh Muhammad Ridwansyah
2 Januari 2021
A A
Menebak Alasan Kenapa Ada Tiga Durian di Balik Logo Korek Api Kayu Cap Tiga Durian Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai seorang perokok, saya sering kehilangan korek api saat nongkrong dengan kawan-kawan. Saya kemudian berpikir gimana caranya agar tidak kehilangan korek lagi. Terbesit di benak saya untuk membawa korek kayu. Dan benar saja, korek api kayu cap tiga durian yang sering saya bawa tidak pernah hilang. Lagi pula, buat apa kawan-kawan saya mencuri korek tersebut, wong harganya saja hanya Rp 500.

Keseringan membawa korek api kayu cap tiga durian membuat saya berpikir ketika memperhatikan logonya. Apa sih maksud di balik logo korek kayu ini? Kenapa hanya ada tiga durian? Saya yakin, kalian juga penasaran.

Nah, setelah seharian bertanya-tanya kepada kawan-kawan tongkrongan, lalu melakukan riset ke sana kemari dan hasilnya tidak menemukan jawaban apa-apa, maka pengin rasanya menebak alasan kenapa hanya ada tiga durian di balik logo korek api kayu tersebut. Begini tebakan saya:

Pertama, mungkin untuk mengingatkan kalau makan durian itu cukup tiga buah dalam satu minggu. Soalnya begini, kata orang mengonsumsi durian secara berlebihan ada kaitannya dengan masalah kesehatan.

Dulu saya juga pernah mendengar pernyataan ini dari para pecinta durian. Menurut mereka, buah durian mengandung lemak dan glukosa yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan buah-buahan lainnya. Jadi, ketika seseorang mengkonsumsi durian secara berlebihan, bukan tidak mungkin orang itu dapat mengalami efek samping seperti masalah pencernaan, peningkatan gula darah, hingga peningkatan berat badan.

Mungkin korek api kayu cap tiga durian secara tidak langsung ingin mengingatkan para pecinta durian untuk makan durian tiga buah saja dalam satu minggu. Soalnya kadang-kadang orang suka khilaf, mentang-mentang makanan yang dikonsumsinya enak, eh malah memakannya secara berlebihan.

Kedua, mungkin ini ada kaitannya dengan daerah Duren Tiga yang berada di Jakarta Selatan. Inilah alasan kedua yang muncul di pikiran saya. Ditambah lagi daerah Duren Tiga diyakini oleh banyak orang bahwa di tempat itu (dulu) terdapat tiga pohon durian besar yang berbuah lebat. Tak jarang orang membandingkannya dengan nama daerah lain seperti Duren Sawit dan Tanjung Duren yang konon juga memiliki banyak perkebunan durian.

Lebih dari itu, dengar-dengar di daerah Duren Tiga pernah ada pabrik korek api. Pabriknya terletak di pinggir Jalan Duren Tiga Raya yang saat ini menjadi pabrik timbangan. Nah, korek api yang diproduksi pabrik itu berupa korek yang berwarna hitam. Korek api ini usut demi usut sangat bermasyarakat.

Baca Juga:

Alasan Saya Tak Mau Beli Korek di Alfamart

Berseteru Hanya karena Kehilangan Korek Api Itu Nggak Lucu

Jadi, saya menduga gambar tiga durian di belakang korek ini ada kaitannya dengan daerah Duren Tiga. Dan mungkin, apakah korek api kayu cap tiga durian ini memang awalnya diproduksi di daerah Duren Tiga???

Ketiga, mungkin ini ada hubungannya dengan tiga jenis durian di Indonesia yang paling populer. Pertama, durian monthong yang berasal dari Thailand yang berhasil dibudidayakan para petani di Indonesia. Jenis durian ini kemudian diberi nama durian montong yang memang sudah tersebar luas di pasar tradisional Indonesia.

Kedua, durian petruk yang berasal dari Jepara. Sejak 1980-an durian ini kerap disebut sebagai Jeep Durian Ara. Pohon durian petruk menjadi salah satu pohon unggulan Nasional yang rentan diganggu hama dan mudah untuk dibudidayakan. Ketiga, durian Medan yang tak kalah eksistensinya dengan durian montong dan durian petruk. Durian ini cukup populer di negara kita. Dan saat ini, banyak sekali makanan dan minuman yang terbuat dari durian Medan seperti sup durian dan krim durian.

Jadi, tiga durian di balik logo korek api kayu ini secara tidak langsung memberi tahu kepada kita bahwa hanya ada tiga jenis durian yang paling populer di negara kita.

Keempat, mungkin logo korek api kayu cap tiga durian ada kaitannya dengan dunia pendidikan di Indonesia. Coba kalian perhatikan di sekeliling gambar tiga durian. Di situ ada lambang putih yang melingkari tiga buah durian yang persis seperti lambang Tut Wuri Handayani. Tut Wuri Handayani merupakan satu dari tiga semboyan yang diterapkan Ki Hajar Dewantara. Tiga semboyan itu adalah Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani.

Nah, dulu saat saya MOS pernah dapat hukuman dari kakak kelas saya terkait korek kayu ini. Waktu itu, saya disuruh bawa korek api cap empat durian. Saya bingung mencarinya, adanya kan cuma korek api kayu cap tiga durian. Saya beli saja dua korek, lalu korek yang satunya lagi saya gunting gambar duriannya, dan saya tempelkan ke korek yang satunya lagi sehingga ada empat durian. Mungkin ini ada kaitannya dengan dunia pendidikan?

Sumber Gambar: Pinterest

BACA JUGA Mengumpulkan Tipe-tipe Orang yang Makan Cilok dan tulisan Muhammad Ridwansyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Januari 2021 oleh

Tags: korek api
Muhammad Ridwansyah

Muhammad Ridwansyah

Founder penulis Garut. Penulis bisa disapa lewat akun Twitter dan Instagram @aaridwan16.

ArtikelTerkait

Alasan Saya Tak Mau Beli Korek di Alfamart

Alasan Saya Tak Mau Beli Korek di Alfamart

20 Februari 2023
Karcis Parkir: Benda Mungil yang Kalau Hilang Bisa Bikin Melarat Mendadak

Karcis Parkir: Benda Mungil yang Kalau Hilang Bisa Bikin Melarat Mendadak

9 Maret 2020
Berseteru Hanya karena Kehilangan Korek Api Itu Nggak Lucu terminal mojok.co

Berseteru Hanya karena Kehilangan Korek Api Itu Nggak Lucu

24 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.