Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Mendoan Itu Harus Lemes, Bukan Garing!

Kuncoro Purnama Aji oleh Kuncoro Purnama Aji
15 Agustus 2021
A A
Menyebut Tempe Goreng Tepung sebagai Tempe Mendoan, Seburuk-buruknya Penghinaan! terminal mojok.co

Menyebut Tempe Goreng Tepung sebagai Tempe Mendoan, Seburuk-buruknya Penghinaan! terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Ada sebuah anomali yang terjadi dalam pemahaman masyarakat terhadap mendoan. Bagi kebanyakan orang, mendoan yang enak adalah yang renyah dan garing. Begitupun dengan mayoritas pedagang gorengan di pinggir jalan. Banyak dari mereka yang menjual kuliner ini dengan tekstur garing. Bukan bermaksud menyalahkan pedagang gorengan, tapi mendoan yang baik itu adalah mendoan lemes.

Secara etimologis, mendoan sendiri diambil dari bahasa Banyumas yang berarti setengah matang. Digoreng dengan tepung yang sedikit tebal, untuk mendapatkan tekstur yang lunak dan lembut. Jadi tidak ada sejarahnya kuliner ini digoreng garing dan dibuat renyah. Lagipula jika dibandingkan, mendoan lemes memang lebih nikmat jika dibanding dengan yang garing. Ada beberapa alasan yang membuat kuliner ini memang seharusnya digoreng lemes.

Pertama, mendoan lemes tidak akan jadi keras setelah dingin. Mungkin bagi sebagian orang, yang garing lebih nikmat karena teksturnya yang renyah dan sensasi kriuk ketika memakannya. Tapi, hal tersebut hanya berlaku ketika kuliner ini dalam kondisi hangat.

Ketika sudah dingin, kuliner tersebut tidak bisa dinikmati. Teksturnya akan berubah menjadi keras dan alot. Hal tersebut tentu sangat mengurangi kualitas dari kuliner itu sendiri. Ketika kita memakan mendoan garing yang dingin. Kita harus mengeluarkan effort lebih untuk mengunyahnya. Terkadang baru makan satu biji saja rahang kita sudah capek. Hal tersebut tentu membuat kita tidak nyaman untuk memakannya.

Kedua, varian yang lemes masih tetap bisa dibuat garing. Berbeda dengan mendoan garing yang sudah tidak bisa diapa-apakan lagi, yang lemes masih bisa dibuat garing ketika dipanaskan. Hal ini sangat membantu bagi masyarakat Indonesia yang suka eman-eman.

Di masyarakat kita, ketika gorengan yang kita beli atau kita buat hari ini masih tersisa. Kita akan menyimpannya untuk dimakan esok hari. Tentu kita perlu memanasinya terlebih dahulu sebelum dimakan. Proses pemanasan tersebut akan menyebabkan perubahan tekstur kuliner ini menjadi lebih garing dan keras.

Untuk mendoan lemes, proses pemanasan tidak akan membuat teksturnya menjadi keras. Justru teksturnya akan berubah garing dan renyah. Berbeda dengan yang garing, yang teksturnya akan bertambah keras ketika dipanasi ulang.

Ketiga, rasa asli dari tempe tidak hilang. Perbedaan dari segi rasa antara mendoan garing dan lemes terletak pada rasa tempenya. Pada mendoan lemes, karakter rasa dari tempenya masih sangat terlihat. Hal tersebut dikarenakan antara tepung dan tempe terpisah. Sehingga rasa original dari tempe masih bisa dirasakan.

Baca Juga:

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Berbeda dengan yang garing, di mana rasa antara tempe dan tepungnya sulit dibedakan. Pada varian garing biasanya tempe dengan tepung menyatu. Hal itu terjadi karena pada mendoan garing, adonan tepung yang dibalur di tempe lebih tipis. Sehingga antara tempe dan tepung rasanya menyatu.

Kekayaan rasa pada kuliner ini bagi saya sangatlah penting. Perpaduan antara tepung dan tempe yang memiliki cita rasa berbeda akan menambah kenikmatan. Terpisahnya antara tepung dan tempe juga akan membuat rasa dari masing-masing komponen menjadi lebih kuat. Terutama pada adonan tepungnya. Di mana pada mendoan lemes rasa adonan tepung tidak akan terslimurkan dengan rasa tempe.

Selain itu, jika tidak pintar memasaknya, yang garing terkadang akan lebih cepat gosong karena tepungnya terlalu tipis. Apalagi ketika api terlalu besar, biasanya kulitnya akan cepat matang dibanding tempenya.

Mulai sekarang kita harus bersepakat bahwa mendoan itu sudah seharusnya bertekstur lemes. Dari namanya saja artinya lemes atau lunak. Sedangkan yang garing mungkin akan lebih tepat jika dinamakan dengan nama lain. Tempe bertepung mungkin akan lebih cocok. Atau mendoan coret, mungkin?

Foto oleh Hersy Ardianty via Wikimedia Commons

BACA JUGA Mendoan Daerah Mana sih yang Paling Enak? dan tulisan Kuncoro Purnama Aji lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 September 2021 oleh

Tags: banyumasgaringgorengKuliner Terminallemesmendoantempe
Kuncoro Purnama Aji

Kuncoro Purnama Aji

Pengais rezeki.

ArtikelTerkait

Google Doodle Tempeh atau Tempe- Terjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris yang Aneh

Google Doodle Tempeh atau Tempe: Terjemahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris yang Aneh

29 Oktober 2022
Baturraden Banyumas Kini Tak Lagi Nyaman, Keindahannya Dinodai Penjual yang Jumlahnya Terlalu Banyak

Baturraden Banyumas Kini Tak Lagi Nyaman, Keindahannya Dinodai Penjual yang Jumlahnya Terlalu Banyak

9 Mei 2025
6 Mendoan Paling Enak di Barlingmascakeb

6 Mendoan Paling Enak di Barlingmascakeb

7 Januari 2022
Merindukan Tini Wini Biti, Jajanan yang Jadi Primadona Saat Kecil terminal mojok.co

Merindukan Tini Wini Biti, Jajanan yang Jadi Primadona Saat Kecil

22 Juli 2021
mie sedaap singapore spicy laksa mojok

Mie Sedaap Singapore Spicy Laksa: Sensasi Makan Laksa dari Mie Instan

3 Juni 2021
Hidup di Patikraja Banyumas: Jauh dari Keramaian, Restoran yang Ada Cuma Rocket Chicken, tapi Suasananya Bikin Damai di Jiwa

Hidup di Patikraja Banyumas: Jauh dari Keramaian, Restoran yang Ada Cuma Rocket Chicken, tapi Suasananya Bikin Damai di Jiwa

22 Mei 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.