Hobi memancing kembali hidup di kampung saya beberapa tahun belakangan, Tidak jauh dari kampung, tidak sampai 50 meter jaraknya, memang ada sungai yang biasa menjadi spot andalan. Uniknya, mereka yang memancing di sana kini semakin beragam, tidak hanya bapak-bapak, tapi juga pemuda kampung.
Dahulu, orang-orang yang sering memancing di sungai itu adalah bapak-bapak. Mereka biasa melakukannya saat hari libur kerja atau saat malam hari. Iya, memancing tengah malam bukanlah hal yang asing di kampung saya. Pemandangan semacam itu sedikit bergeser ketika Covid-19 melanda. Anak-anak dan pemuda kampung yang biasanya sibuk dengan kegiatan sekolah jadi punya banyak waktu luang. Untuk mengisi kekosongan waktu itu, mereka coba-coba ikut memancing (tentunya sebelum pembatasan lockdown begitu ketat). Memancing dianggap bisa mengurangi kejenuhan dan bisa dilakukan sendirian tanpa berkerumun.
Hobi ini terus berlanjut hingga Covid-19 mereda. Terkadang, anak-anak remaja ini memancing sampai larut malam sampai bikin orang tua mereka mengomel. Uang jajan pun habis dipakai untuk beli peralatan memancing. Sebagai orang yang awam dengan dunia memancing saya nggak paham kenapa hobi yang satu ini punya banyak penggemar.
Hobi memancing hanya menghabiskan waktu
Salah satu ciri khas yang lekat dengan memancing adalah durasinya yang tidak kunjung habis. Orang yang kadung asyik memancing bisa menghabiskan waktu berjam-jam, bahkan bisa seharian penuh. Apa nggak membosankan menunggu ikan selama itu?
Belum lagi ada potensi nggak dapat tangkapan sama sekali. Apalagi buat para pemancing pemula yang kemampuannya masih kurang. Jangankan mancing di alam bebas, mancing di kolam pemancingan yang jelas-jelas banyak ikannya saja masih gagal dapat tangkapan. Ujung-ujungnya, mereka tetap beli ikan untuk keluarga di rumah. Sekalian agar nggak malu-malu amat karena gagal membawa pulang ikan sih.
Hal yang lebih nggak saya pahami adalah orang-orang yang memancing ikan untuk dilepas kembali. Ngapain sih susah-susah memancing kalau ujung-ujungnya dilepas? Mending nggak usah mancing sekalian. Selain buang-buang waktu juga menyiksa si ikan karena sudah membuat mereka terluka.
Selagi menunggu ikan memakan umpan, ada tantangan lain yang mesti dihadapi. Paling sepele, digigit nyamuk. Tantangan lain yang cukup berbahaya bertemu hewan-hewan liar yang berbahaya, ular misalnya. Kalau memancingnya dilakukan malam hari, kemungkinan bisa dapat bonus pengalaman mistis dan masuk angin. Bukankah hobi memancing ini sama dengan nyari-nyari penyakit?
Baca halaman selanjutnya: Bukan kegiatan yang …