Memberikan Kejutan Sewajarnya Saja

kejutan

kejutan

Dari kecil, orang tua saya tidak pernah merayakan ulang tahun saya. Mungkin juga karena tidak terlalu penting. Apalagi harus mengeluarkan biaya. Ada kebutuhan yang lebih penting daripada sekedar merayakan ulang tahun.

Sesederhana mengucap “selamat ulang tahun” saja, orang tua saya sepertinya tidak pernah—seingat saya. Tapi hal itu tidak lantas membuat saya benci kepada orang tua saya seperti di sinetron-sinetron itu. Gara-gara lupa ulang tahun bisa ngambek dan tidak mau makan sampai berepisode-episode.

Bagi beberapa orang mungkin momen bertambahnya (atau berkurangnya?) umur adalah sesuatu yang spesial. Oleh karena itu harus dirayakan. Atau setidaknya diberi ucapan selamat. Kalau tidak ada ada yang mengingat momen spesial tersebut, bisa membuat mereka-mereka ini kecewa.

Tidak diucapkan selamat ulang tahun dari orang tua merupakan hal yang biasa bagi saya. Tidak berarti mereka tidak sayang. Perihal sayang dan tidak disayang itu tidak ada hubungannya dengan mengucapkan atau bahkan memberikan kejutan ulang tahun. Kalau ucapan selamat ulang tahun menjadi patokan orang tua dalam menunjukan keperdulian terhadap anaknya, bisa jadi saya adalah anak yang tidak pernah dianggap.

Lagi pula, kalau orang tua saya tidak sayang kepada saya, tidak mungkin saya dibiayai sekolah sampai selesai kuliah.

Untuk sekedar diucapkan selamat ulang tahun, saya tidak pernah berharap. Bahkan dari teman-teman dekat sekalipun. Diucapkan dan tidak diucapkan selamat, tidak ada bedanya. Tidak ada yang berubah. Kita tetap akan menua dan umur kita kian berkurang.

Saya menganggap perayaan ulang tahun itu biasa saja. Tidak ada yang begitu istimewa. Sampai saat ini, saya masih berpikir seperti itu. Nggak tau kalau sore, lihat saja. Apa yang harus dirayakan dari berkurangnya jatah hidup di dunia. Tapi kalau ada yang merayakan, yha silahkan saja. Tapi ingat, merayakan ulang tahun itu bukan budaya kita.

Satu-satunya budaya kita punya terkait merayakan hari ulang tahun adalah dengan dengan memberikan kejutan ulang tahun sampai teman kita nangis-nangis.

Pasti pernah dengar atau bahkan pernah lihat orang yang dikasih kejutan ulang tahun, toh? Budaya kita, memberikan kejutan ulang tahun itu harus bikin yang lagi ulang tahun sampai nangis. Bukan nangis karena terharu, tetapi karena kesakitan. Kalau belum menangis atau meringis kesakitan, sepertinya kita belum puas.

Tidak lengkap rasanya kalau memberikan kejutan ulang tahun kepada seseorang kalau tidak melemparinya dengan telur—kalau bisa yang busuk, terigu, dan minyak goreng. Kalian ini mau kasih kejutan atau ada niat mau menjadikan teman kalian lauk makan siang? Bahkan sampai ada yang mengguyur temannya pakai air comberan. Tidak sekalian dilempar pakai batu bata sama pisau dapur?

Kalau kulit telur busuk, terigu dan sampah tadi sampai kena mata teman kalian, kan bisa fatal jadinya. Niatnya mau senang-senang malah jadi petaka. Kalian menganggap hal tersebut merupakan bentuk rasa sayang. Sayang kok sampai segitunya. Memang benar kata orang. Yang berlebihan itu tidak baik, bahkan rasa sayang sekalipun.

Baru-baru ini terjadi lagi hal bodoh gara-gara ingin memberikan kejutan ulang tahun. Kejutannya luar biasa cerdas. Orang-orang yang memberikan kejutan ini sengaja meletakan cairan pembersih oven yang ada di botol di dalam kulkas. Botol yang lain disingkirkan. Mereka sengaja membiarkan agar teman mereka yang ulang tahun meminum cairan tersebut. Dan memang benar. Teman mereka yang ulang tahun ini meminum cairan tersebut tanpa ada curiga sedikitpun.

Melihat teman mereka meminum cairan tersebut, mereka malah tertawa. Merasa kejutan yang mereka lakukan berhasil. Sungguh Sebuah cara yang sangat bodoh untuk memberikan kejutan. Mereka tidak tau, perbuatan bodoh yang mereka lakukan baru saja membuat cacat teman mereka sendiri untuk selamanya.

Aneh sekali. Banyak orang berpikir bahwa memberikan kejutan ulang tahun dengan cara di luar kewajaran akan memberikan kesan. Kalau saja kejutan tersebut tidak berujung celaka, mungkin bisa jadi akan meninggalkan kesan. Tapi bagaimana kalau sebaliknya? Menyesalpun sudah tidak berguna lagi.

Saya setuju kalau memberikan kejutan ulang tahun itu merupakan perwujudan kalau kita memang perduli dengan teman kita. Tapi tidak perlu sampai membuat celaka. Percayalah, hal itu tidak membuatmu terlihat perduli kepada temanmu.

Kalau memang ingin memberikan kejutan, ada cara lain yang lebih elegan dan lebih menyenangkan. Dan tentu saja  teman kalian itu akan lebih senang.

Kalian bisa memberikan kejutan dengan—misalnya—mentraktir teman kalian makan atau nonton film terbaru yang rilis di bioskop. Atau bisa dengan memberikan hadiah sederhana yang mungkin teman kalian suka. Atau kalau kalian punya uang yang sangat lebih, kalian bisa patungan untuk bayarin kos-kosan teman kalian yang sudah nunggak berbulan-bulan dan sebentar lagi akan diusir.

Dengan begitu, saya yakin teman kalian akan jauh lebih senang dan akan jauh lebih berkesan. Kejutan yang seperti itu tidak akan pernah dilupakan. Dan kalian juga tidak perlu repot-repot mengeruk air comberan dari selokan untuk diguyur kepada teman kalian.

Kalau mau memberi kejutan—apapun itu—yha sewajarnya saja. Tidak perlu sampai membuat celaka.

Exit mobile version