Daftar Isi
#5 Fizi yang suka bertanya
Fizi, temen karib Ehsan, akan tumbuh menjadi mahasiswa kritis aktif ketika ada diskusi di kelas. Sikap kritis dan berani itu muncul karena selama ini dia selalu pemalu dan berada di bawah bayang-bayang Ehsan. Dia benar-benar menunjukkan sifat aslinya ketika masuk kuliah.
Fizi jelas menjadi orang pertama yang bertanya di kelas dan pertanyaannya selalu tajam. Meski banyak yang tidak suka dengan sikapnya yang tegas, tapi Fizi tetap gigih dalam mengejar pengetahuan. Fizi jelas tidak punya banyak teman, hanya orang-orang di Kampung Durian Runtuh temannya.
#6 Mei-Mei pemburu cumlaude
Sejak masih di Tadika Mesra Mei-mei memang terkenal rajin dan pintar. Karakter ini terus terbawa ketika dia masuk kuliah. Mei-mei selalu menyelesaikan tugas tepat waktu. Itu mengapa banyak dosen menyukainya. Dia juga sering menjadi contoh bagi teman-temannya.
Kehidupan kampus dipenuhi dengan berbagai macam tugas dan tanggung jawab, tapi Mei-mei mampu mengatasi semuanya dengan baik. Sebagai salah satu mahasiswa teladan, Mei-mei jelas aktif mengikuti kompetisi di luar kampus. Walau begitu, dia masih bisa mengatur perkuliahannya dengan baik demi status Cumlaude kelak.
#7 Ijat mahasiswa kupu-kupu
Ijat dalam serial Upin dan Ipin sosok yang nggak menonjol. Dia kemungkinan akan tumbuh jadi sosok mahasiswa introvert. Pemuda yang sering menghabiskan waktunya untuk menyendiri. Saat kuliah dia lebih sering hanya jadi pendengar, tidak berani untuk ngomong. Dia hanya mengandalkan presensi untuk mendongkrak nilai.
Seperti Upin Ipin, Ijat adalah mahasiswa kupu-kupu, setelah selesai kuliah dia langsung pulang ke rumah. Bedanya, Upin Ipin jadi mahasiswa kupu-kupu karena kondisi keluarga, sementara Ijat karena faktor introvert. Ijat akan merasa sangat capek kalau berkumpul dengan teman-temannya atau orang banyak.
#8 Rajoo dan Dzul memutuskan membantu orang tua
Tidak semua anak-anak dalam serial Upin dan Ipin punya kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi. Ada beberapa yang keterbatasan biaya dan kemampuan sehingga memilih jalan lain ketika lulus SMA atau sederajat. Rajoo dan Dzul beberapa di antaranya.
Kehidupannya yang sulit mendorong Rajoo untuk membantu orang tuanya beternak sapi daripada melanjutkan kuliah. Walau ada bantuan biaya kuliah dari pemerintah, kehidupan keluarganya tetap sulit.
Sementara Dzul, mungkin keluarganya cukup mampu untuk menguliahkan dia hingga perguruan tinggi. Sayangnya, Dzul selalu gagal ketika tes masuk perguruan tinggi. Akhirnya dia tetap tinggal di rumah membantu orang tuanya menggarap sawah.
Kalau Susanti nasibnya agak berbeda. Seperti diketahui, Susanti berbeda karena berasal dari Indonesia, bukan Malaysia. Banyak yang menyarankan Susanti tidak perlu pulang ke Indonesia, tapi menurut saya dia akan tetap pulang. Bisa jadi dia melanjutkan kuliah di Indonesia karena termasuk murid yang rajin seperti Mei-mei. Namun, ada kemungkinan juga dia langsung menikah dengan orang Indonesia.
Di atas bayangan saya terkait tokoh-tokoh di serial Upin dan Ipin kalau sudah dewasa dan kuliah. Tidak semua perjalanan kehidupan mereka mulus, tapi saya yakin masing-masing punya impian yang terus dikejar. Saya sih benar-benar berharap ada spin off atau episode khusus yang menceritakan kehidupan mereka ketika sudah dewasa, pasti akan sangat seru!
Penulis: Aditya Firmansyah
Editor: Kenia Intan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.