Beberapa belas tahun lalu, ketika kita pertama kali mengenal dan menonton serial animasi asal Malaysia, Upin Ipin, kita pasti merasa sebal dengan kehadiran Kak Ros. Kakak perempuan si kembar Upin dan Ipin ini memang menyebalkan, setidaknya bagi kita yang saat itu masih kecil. Kak Ros suka memarahi dan melarang kedua adiknya melakukan beberapa hal. Bahkan, dia kadang memukul dan mencubit si kembar kalau dirasa nakal.
Akan tetapi, semakin dewasa, kita semakin paham bahwa Kak Ros bukan villain atau antagonis dalam semesta Upin Ipin. Sifatnya yang suka marah-marah, protektif, hingga keras semua itu demi melindungi adik-adiknya dari hal-hal yang nggak diinginkan. Karakter kakak perempuan yang digambarkan mengenakan pakaian merah muda itu hanya ingin yang terbaik untuk dua adik kembarnya. Ketiadaan sosok ayah dan ibu bagi mereka menjadikannya berperan ganda dalam kehidupan Upin Ipin, berbagi peran dengan Opah.
Perlahan kita menyadari bahwa Kak Ros benar-benar punya peran yang sangat penting, vital, dan krusial dalam perjalanan hidup dua adiknya. Kakak perempuan itu nggak hanya menjadi sosok kakak, tapi juga sebagai ibu, ayah, sekaligus teman. Dia seakan menjadi pagar pelindung yang akan selalu ada di kedua sisi perjalanan hidup Upin Ipin. Nggak kebayang gimana jadinya kalau sosok Kak Ros ini menghilang atau nggak pernah ada di dalam kehidupan si kembar.
Upin Ipin jadi lebih bandel tanpa Kak Ros
Kita semua sepakat bahwa Upin Ipin ini anak yang bandel. Bandelnya memang bukan bandel yang ngawur, melainkan bandel standar anak kecil. Bandel yang mungkin didasari rasa ingin tahu yang besar. Tapi, meskipun bandelnya anak kecil ini wajar dan normal, tetap perlu sosok seperti Kak Ros buat menjaga “kebandelan” mereka agar nggak kelewatan.
Sekarang, kalau misalnya Kak Ros nggak ada di kehidupan Upin Ipin, mungkin si botak kembar itu akan jadi anak bandel yang kelewatan. Upin Ipin bakal jadi anak yang liar, main nggak tahu waktu, bahkan melakukan hal-hal yang mungkin membahayakan mereka. Mereka mungkin akan tetap main kapal-kapalan kertas di pekarangan yang banjir, dan entah gimana jadinya. Dan Opah, saya ragu Opah bisa mengendalikan mereka. Opah memang bijak, lembut, tapi untuk menghentikan potensi kebandelan si kembar yang kadang kelewatan itu, mereka butuh seorang kakak yang tegas dan sedikit galak.
Upin Ipin yang semakin bandel karena ketiadaan kakak ini mungkin juga akan mempengaruhi teman-teman satu geng mereka. Dua skenario yang paling mungkin terjadi kepada geng Upin Ipin kalau Kak Ros mengilang: Pertama, si kem,bar nggak akan berteman lama dengan gengnya. Kedua, geng mereka akan terpecah.
Baca halaman selanjutnya: Si kembar akan …
Si kembar akan jadi anak manja dan Opah nggak akan berumur panjang
Ketiadaan Kak Ros nggak hanya bikin Upin Ipin jadi anak yang kelewat bandel, tapi juga anak yang manja. Kalian harus ingat bahwa si kembar berteman baik dengan Ehsan yang kaya, semua keinginannya dituruti, dan manja. Setiap kali Ehsan pamer (biasanya) mainan, Upin Ipin pasti ingin juga. Mereka langsung bilang ke Opah dan Kak Ros, yang mana biasanya langsung ditolak oleh kakak perempuan bernama asli Nur Roselia itu (meskipun nantinya, beberapa mainan akhirnya dibelikan juga).
Bayangkan saja kalau Kak Ros nggak ada di kehidupan mereka. Setelah Ehsan pamer mainan, dua bocah itu langsung bilang ke Opah pengin mainan yang sama. Opah mungkin akan menasihati dan memberikan pengertian. Tapi, sepertinya nasihat Opah nggak akan terlalu mujarab jika nggak dibarengi dengan bentakan serta tatapan tajam kakak si kembar itu.
Jadinya, Upin Ipin akan tetap memaksa minta mainan ke Opah. Lalu hal ini terjadi berkali-kali, hingga menjadikan mereka anak yang manja seperti Ehsan, atau mungkin lebih parah. Ironisnya lagi, menghadapi kelakuan Upin Ipin yang manja dan nggak karuan ini, Opah sepertinya akan sering sakit-sakitan. Mungkin saja Opah nggak akan berumur panjang. Setelahnya, tanpa Kak Ros dan Opah, hidup si kembar botak itu bisa jadi tambah berantakan.
Bukan tidak mungkin akan menjadi seperti Abang Roy
Setelah membayangkan bagaimana hidup Upin Ipin jika Kak Ros nggak pernah ada di kehidupan mereka di saat sekarang, lalu bagaimana jadinya kelakuan mereka ketika dewasa? Jawabannya sederhana. Kelakuan mereka ketika dewasa akan seperti Abang Roy. Seperti kita tahu, Abang Roy ini jadi semacam orang yang paling ngeselin di Kampung Durian Runtuh. Kelakuannya bikin repot, kadang suka jahat, masa depannya nggak jelas pula.
Makanya, hal paling mungkin terjadi jika Kak Ros menghilang, kehidupan duo kembar botak itu ketika dewasa hanya akan jadi “penerusnya” Abang Roy. Tanpa Kak Ros yang menjaga adik-adiknya dari kecil hingga dewasa nanti, Upin Ipin sepertinya nggak akan jadi apa-apa. Mereka hanya akan jadi “benalu” di Kampung Durian Runtuh nantinya.
Itulah betapa pentingnya sosok Kak Ros di semesta kehidupan Upin Ipin. Walau Kak Ros ketus dan suka marah-marah, tanpa dia Upin Ipin mungkin akan tumbuh menjadi manusia yang problematik. Nggak ada Kak Ros, hidup Upin Ipin sepertinya akan berantakan banget. Entah bakal jadi apa si botak kembar itu ke depannya.
Penulis: Iqbal AR
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 4 Alasan Cik Bidadari, Kakak Ehsan “Upin Upin”, Baru Muncul di Musim 18
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
