Di tengah ramainya perbincangan mengenai peristiwa teror yang terjadi belakangan ini, masyarakat Indonesia kembali heboh berbincang mengenai selebriti. Tenang, ini bukan soal video syur selebriti yang tersebar, melainkan tentang hari bahagia sepasang selebriti muda, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah. Keduanya telah melangsungkan pernikahan pada hari Sabtu, 3 April 2021 yang lalu.
Sebenarnya perbincangan mengenai hubungan mereka sudah muncul sejak lama. Jika ditarik jauh ke belakang, sejak awal kedekatan mereka berdua, isu bahwa hubungan tersebut hanyalah settingan guna mendulang views dan subscribers belaka banyak diucapkan oleh banyak orang. Namun akhirnya mereka berhasil membuktikan kepada orang-orang bahwa mereka benar-benar serius dalam berhubungan hingga sampai di pelaminan. Eh, tapi banyak juga kok selebriti yang nikahnya settingan.
Lalu ketika mereka berdua akan segera melangsungkan lamaran dan akad nikah, juga ramai diperbincangkan. Hal yang paling memancing keramaian di media sosial adalah acara-acara tersebut dilangsungkan secara live di TV nasional. Banyak netizen yang menyayangkan hal tersebut. Menurut mereka, banyak hal yang lebih penting untuk disiarkan di frekuensi milik publik ketimbang prosesi pernikahan sepasang selebriti. Kalaupun ditayangkan, cukup dalam cuplikan dalam acara gosip selebriti yang sudah memilik jam tayangnya sendiri.
Komisi Penyiaran Indonesia bahkan sempat membuat pernyataan akan memanggil pihak stasiun TV yang menayangkan acara tersebut secara penuh dan langsung. Saya sendiri, dan banyak orang lain, tidak ambil pusing dan menikmatinya sekadar sebagai bacaan yang lewat di linimasa. Toh, seberisik apa pun protes netizen, stasiun TV tidak akan peduli, mereka hanya peduli rating. Memangnya cuitan netizen bisa bikin mereka dapat sponsor dan iklan?
Benar saja, serangkaian acara pernikahan tersebut tetap dilaksanakan dan disiarkan secara langsung oleh stasiun TV nasional. Namun ada hal yang jauh memancing keramaian di media sosial, yaitu kehadiran beberapa tokoh kenegaraan seperti Presiden yang kita cintai, Bapak Joko Widodo beserta istri, Bapak Prabowo Subianto, serta Bapak Bambang Soesatyo.
Pak Joko hadir dan menjadi saksi dari pihak keluarga Aurel, Pak Prabowo menjadi saksi dari pihak keluarga Atta, sedangkan Pak Bambang sebagai wakil keluarga Atta. Lagi-lagi banyak netizen yang mengomentari dan menyayangkan hal tersebut. Menurut mereka, banyak hal yang lebih penting untuk diurus para pejabat tersebut dibanding menghadiri akad nikah tersebut.
Pak Joko, Pak Prabowo, Pak Bambang, nggak usah dengerin omongan netizen, Pak. Mereka memang sukanya protes terus. Mereka itu cuma iri nggak dapat undangan hajatan di gedung mewah sama makan katering mahal.
Lagi pula orang datang ke hajatan kok diprotes, sih? Lha wong diundang ya datang lah. Coba misalnya kalian yang dapat undangan, mosok mau nolak? Nanti gantian hajatanmu nggak ada yang dateng, lho! Eh, kalian kan kalau bikin hajatan nanti dibubarin satpol PP, ya? Nelongso tenan nasibmu, Rek. Makanya jadi artis dulu. Jadi artis juga belum cukup, harus jadi DPR dulu, habis itu baru… bikin channel YouTube~
Ada netizen yang menyandingkan berita Pak Joko yang hadir di pernikahan Atta dan Aurel dengan berita-berita Pak Joko yang tidak hadir di beberapa persidangan gugatan rakyat. Lha, mosok dua hal yang berbeda jauh kok dibanding-bandingkan, sih? Yo jelas nggak apple to apple lah!
Datang ke hajatan itu menyenangkan, disambut dengan baik, disediakan tempat yang nyaman, disajikan makanan yang enak. Jadi saksi pun cukup mengucap “SAH” doang. Jelas beda dengan datang ke sidang. Disambut dengan gugatan, disediakan tempat di depan hakim, disajikan berbagai macam pertanyaan yang jawabannya harus dipikirkan matang-matang. Belum lagi potensi dipermalukan di hadapan publik. Hadeh. Kalau disuruh memilih di antara dua agenda tersebut, orang waras pasti pilih yang pertama! Masalah tanggung jawab itu belakangan, biar juru bicara yang nanggung dan buzzer yang jawab.
Selain itu, ada juga yang membandingkan dengan tidak hadirnya Pak Joko dalam setiap Aksi Kamisan. Orang ini apa nggak tahu, ya? Pak Joko itu orang nomor satu di negeri ini, agenda dan pekerjaannya itu banyak buanget. Belum lagi kebutuhan bikin konten vlog sama nengok bebek. Malah bikin aksi pas hari Kamis terus, ya tentu beliau nggak bisa datang laaah. Coba saja Aksi Kamisan jadi hari Sabtu, pasti nggak datang juga, kan lagi jadi saksi nikahan.
Netizen juga menyayangkan kehadiran Pak Joko karena beliau adalah presiden yang memiliki tanggung jawab yang jauh lebih besar ketimbang sekadar menjadi saksi nikahan. Gini, lho, Ngab, karyawan saja ada hari liburnya, masa presiden nggak ada? Itu Pak Joko lagi libur, jadi jangan ngomongin kerjaan. Kasihan kan beliau, nanti beliau curhat ke @hrdbacot kan jadi tambah heboh.
Paling banyak netizen mangaitkan hajatan tersebut dengan pandemi yang belum selesai dan membandingkannya dengan hajatan rakyat biasa yang dibubarkan polisi. Ya tentu beda, dalam universe-nya Pak Joko, Indonesia itu sudah berhasil mengatasi pandemi. Kalian ini nggak pernah baca berita, ya?
Selain itu, kalian tahu Pak Amien Rais? Beliau pernah bilang kalau malaikat berdoa supaya Pak Joko nggak terpilih jadi presiden untuk kedua kalinya. Buktinya, Pak Joko terpilih lagi. Doa malaikat saja bisa dilawan, apalagi sekadar corona. Corona? Minggat!
Intinya, memang nggak ada yang salah dari hadirnya Pak Joko dan teman-temannya di pernikahan Atta dan Aurel, hanya pikiran kalian saja yang belum nyampe.
Terakhir, saya mau bilang sama Pak Joko, mmm… kursi komisaris masih ada, kan?
Sumber Gambar: YouTube Atta Halilintar
BACA JUGA Menerka Pesan Misterius Presiden Jokowi Saat Hadiri Pernikahan Atta dan Aurel dan tulisan Diat Rian Anugrah lainnya.