Melihat Indikasi Sindrom OCD dari Status Jomblo Menahun

sindrom ocd

sindrom ocd

Bucin atau budak cinta yang belakangan ini jadi hits karena dunia media sosial. Kehadiran istilah tersebut di jagat peronline-an membuka mata kita bahwa saat ini dunia sedang memasuki era rawan bully, bahkan sepasang kekasih yang benar-benar tulus mencintai pun juga ikut terdampak. Terlepas dari pantas atau tidaknya sebutan bucin itu disematkan untuk sepasang kekasih, di sisi lain berdirilah barisan para jomblo.

Berdasarkan pengalaman saya, berstatus jomblo pun tidak luput dari bahan bully. Banyak yang bilang, kalau jomblo adalah golongan orang-orang yang kurang laku mengenaskan. Padahal sebenarnya menjadi jomblo adalah keputusan sementara yang diambil seseorang sebelum benar-benar siap lahir batin melepas masa lajang dengan ikatan pernikahan. Meskipun ada beberapa orang yang beralasan menjadi jomblo adalah cara untuk mempertahankan diri dari kekecewaan.

Padahal jomblo menahun bisa jadi indikasi seseorang pengidap OCD atau obsessive-compulsive disorder. OCD adalah gangguan yang menyebabkan timbulnya pikiran negatif yang berlebihan sehingga membuat penderita merasa gelisah, takut, dan khawatir. Pengidap sindrom OCD biasanya berhubungan dengan sikap perfeksionis. Sehingga pengidap sindrom OCD akan berusaha menghilangkan kemungkinan-kemungkinan negatif yang timbul karena tindakan mereka.

Salah satunya adalah ketakutan-ketakutan yang bisa timbul dari hubungan asmara. Sederhananya, para jomblo menghindari jalinan hubungan asmara bisa jadi karena rasa takut yang berlebihan terhadap beberapa hal berikut ini.

1. Takut Disakiti Oleh Pasangan

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam sebuah hubungan yang salah satunya adalah disakiti oleh pasangan, para jomblo (bisa jadi saya, hehe) memilih menghindari hubungan asmara karena takut disakiti oleh pasangan. Memastikan semua baik-baik saja, termasuk hati dan pikiran secara berlebihan dengan tidak berpacaran menjadi salah satu cara bagi jomblo untuk menyelamatkan diri. Perasaan ini tentu timbul karena adanya rasa trauma.

Berkat dorongan rasa trauma masa lalu, seseorang bisa memulihkan kembali hatinya meski tanpa disadari banyak di antara mereka yang mengidap OCD. Meskipun dampak dari OCD terhadap kehidupan sehari-hari seseorang sangat jarang terlihat, namun biasanya seseorang dengan OCD akan menjadi lebih berhati-hati dan menghindari segala kemungkinan yang dapat menimbulkan hal-hal buruk kepada mereka—pacaran misalnya.

Menjadi jomblo menahun akhirnya menjadi senjata terakhir untuk menyelamatkan diri, meskipun harus banyak menerima bullying. Jangan minder jadi jomblo gais! Kalian hanya sedang berusaha menyelamatkan diri dari orang-orang yang tidak tepat sebelum dipertemukan Tuhan oleh tambatan hati sejati. Ciyeee~

2. Takut Dengan Hal-Hal Berbau Seksual

Jika pasangan sedang berdua-duaan, maka yang jadi orang ketiga adalah setan. Rupanya kalimat tersebut ada benarnya jika kita melihat kejadian-kejadian nirmoril yang sering dilakukan oleh muda-mudi yang sedang kasmaran.

Menjadi seorang jomblo berusia dewasa namun dibekali ketidaksiapan mental tentang hal-hal yang berbau seksualitas, akan memandang jika hubungan pacaran hanya akan meningkatkan resiko aktifititas seskual. Maksudnya begini, ketika seorang jomblo dewasa tetap memegang prinsip bahwa hal-hal berbau seksualitas adalah hal yang tabu sebelum masuk dunia pernikahan akan lebih memilih jomblo menahun.

Adanya rasa cemas yang berlebihan tentang hal-hal yang berbau seksualitas pra-nikah, membuat barisan para jomblo baik sadar atau tidak sadar akan menumbuhkan OCD dalam diri mereka. Menghindari pacaran dengan alasan takut dan tidak siap dengan hal-hal yang berbau seksual dapat memotivasi mereka untuk menjadi jomblo menahun. Ya dari pada nambah dosa, mending jomblo. Begitu maksudnya…

3. Pengidap Body Dysmorphic Disorder (BDD)

Body Dysmorphic Disorder adalah gangguan psikis yang menyebabkan seseorang menjadi kurang percaya diri dengan penampilan fisiknya. Sindrom ini berkaitan dengan OCD dan biasanya dialami oleh para jomblo. Hehe~

Seorang jomblo yang merasa fisiknya jauh dari kata ideal akan melakukan tindakan-tindakan ekstrim untuk mewujudkan bentuk fisik seperti yang diharapkan. Karena rendahnya rasa percaya diri, kebanyakan orang akan menghindari hubungan asmara. Kenapa? Ya karena mereka merasa tidak cantik, tidak tampan, tidak langsing, tidak ideal, dan ketidak sempurnaan lainnya yang menggenapi kekhawatiran mereka sebagai penderita OCD.

Karena rasa cemas dan khawatir yang berlebihan itulah mereka lebih memilih jomblo menahun untuk memperbaiki keadaan fisik sebelum mereka benar-benar siap menjalin hubungan. Seseorang dengan BDD akan melakukan apapun agar mempunyai fisik yang ideal. Namun adanya sindrom BDD ini juga akan membuat seseorang menderita OCD yang akhirnya berujung pada kecemasan berlebihan tentang penerimaan orang lain terhadap fisiknya.

Meskipun menjadi jomblo adalah pilihan pagi setiap orang, namun yang perlu diwaspadai adalah adanya indikasi OCD atau Obsesif Compulsif Disorder. Meskipun sindrom ini hanya bisa disaradari jika seseorang mampu mengintrospeksi diri dengan baik. Namun saya mengamini OCD diderita oleh para kaum jomblo, karena OCD dapat menjadi amunisi pertahanan diri di masa-masa pra nikah. hehe(*)

BACA JUGA People Nearby: Sebuah Sensasi Mencari Cinta Baru atau tulisan Ade Vika Nanda Yuniwan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version