Mau Ngasih Bunga buat Orang Terkasih? Simak Tipsnya biar Nggak Bikin Salah Paham

Mau Ngasih Bunga buat Orang Terkasih_ Simak Tipsnya biar Nggak Bikin Salah Paham terminal mojok

Di hari-hari yang spesial, nggak jarang kita memberikan hadiah buat orang terkasih. Tujuannya biar hari itu semakin istimewa dengan menciptakan memori, berbagi kebahagiaan dan rezeki, sampai memberi apresiasi bagi orang yang kita sayangi. Kado yang bisa kita kasih juga bermacam-macam. Dari berbagai jenis hadiah itu, banyak banget orang yang memilih bunga. Memang kedengarannya klise, ya.

Umumnya, menjadikan bunga sebagai kado bagi orang lain pasti akan disangkutpautkan dengan keromantisan. Bunga secara klise digambarkan sebagai media menyatakan cinta atau dijadikan simbol datangnya hari kasih sayang atau Valentine’s Day. Di luar itu, penggunaannya semakin beragam karena memang bagian yang paling indah dari tumbuhan ini punya sejarah yang panjang.

Pengalaman hampir membuat teman saya salah paham karena bunga yang saya berikan membuat saya sadar akan beberapa hal yang seharusnya saya persiapkan sebelum menghadiahkannya kepada seseorang. Tips dari saya ini bukan cara memilih bunga potong yang segar dan menghindari penipuan para pedagang. Tips ini lebih kepada cara biar kita nggak malu karena perlu saya bilang bahwa bunga bisa jadi cara untuk berkomunikasi. Beneran, lho. Makanya bunga sering jadi media buat ngode ke doi, kan? Terlepas dari orangnya yang nggak berani ngomong langsung, sih~

Berdasarkan pengalaman saya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar terhindar dari kesalahpahaman orang lain. Valentine masih lama, sih, tapi simak dulu deh tips dari saya ini. Atau bolehlah halaman ini kalian bookmark dulu dan dibaca H-1 Valentine’s Day, xixixi.

#1 Pilih makna sebelum pilih bunga

Setiap bunga punya maknanya masing-masing. Mereka bukan sekadar bagian dari tumbuhan yang terlihat paling cantik dan bisa langsung diberikan pada orang tersayang tanpa dipahami arti di baliknya. Untuk sukses ngodein atau ngasih apresiasi yang mengena di hati, kalian perlu mempertimbangkan bunga apa yang pengin kalian berikan pada orang tersebut. Meski sama-sama cantik, aster dan hydrangea punya arti yang jauh berbeda. Aster bisa kalian berikan pada seseorang yang tampak memesona dan indah, sementara hydrangea bisa jadi simbol permintaan maaf buat seseorang yang sudah kalian sakiti hatinya.

Kalau kalian merasa makna yang kalian cari sudah pas, tapi bunga yang punya makna itu rupanya nggak sesuai sama preferensi, tenang saja. Ada berbagai macam bunga di dunia ini. Beberapa punya arti yang mirip atau bahkan sama. Asalkan sadar diri saja karena kita hidup di negara tropis, cari yang memang bisa tumbuh di sini. Jangan ngoyo mencari arctic poppy yang kudu didatangkan langsung dari Kanada. Sampai sini sudah kebacut layu itu, Bund.

#2 Jangan lupa pilih warnanya

Belum selesai hanya dengan memilih makna berdasarkan macam bunga, kita harus lanjut ke tahap seleksi selanjutnya. Lebih spesifik lagi, tiap warna dari satu jenis bunga juga punya simbolismenya masing-masing. Kita ambil contoh bunga seribu umat yang selalu jadi barang danusan di lampu merah, yaitu mawar. Siapa bilang mawar menyimbolkan cinta saja?

Harusnya danusan nggak hanya jual mawar merah saja, sih. Mawarnya harus lebih variatif, dong. Dan juga kalau kalian pengin nembak gebetan pakai mawar, lebih baik ditetapkan dulu kalian pengin menyatakan cinta yang seperti apa. Alasan kalian jatuh cinta juga bisa diungkapkan lewat bunga-bungaan. Cinta suci? Cinta yang obsesif? Atau cinta karena kagum pada doi?

#3 Makna bunga daerah mana yang mau kalian ambil?

Memilih bunga belum selesai hanya dengan menentukan maknanya saja. Nyatanya, setiap daerah juga punya makna akan penggunaan yang berbeda-beda. Ya seperti peribahasa Jawa “Desa mawa cara negara mawa tata.”

Aturan, budaya, dan makna penggunaan yang berbeda-beda ini bisa menyebabkan satu bunga punya arti yang bagaikan langit dan bumi. Coba kita cari tahu makna krisan yang sering dijadikan teh itu. Kata floraqueen.com, krisan merepresentasikan kekayaan, kehidupan baru, dan reinkarnasi di Tiongkok dan Jepang. Sementara di Eropa, krisan umumnya dipakai di pemakaman untuk memberikan penghormatan terakhir bagi mendiang. Jadi, krisan di Eropa menyimbolkan kematian.

Hati-hati, ya, waktu memilih bunga dengan makna yang berkebalikan seperti krisan ini. Bayangkan teman kalian lagi sakit, tapi kalian kasih krisan. Bisa-bisa kalian dikamplengi karena dia tahunya makna krisan khas Eropa. Bagi dia, GWS artinya bukan lagi “get well soon”, tapi “gak wafat sekalian”. Eh.

Semisal kalian lagi pilih-pilih dan malah kecemplung suka belajar maknanya, kalian bisa lanjut belajar floriografi atau bahasa bunga. Floriografi mempelajari komunikasi dari “bahasa rahasia” menggunakan bunga dan dulu sempat dijadikan alat komunikasi untuk mengekspresikan perasaan yang nggak bisa diucapkan secara verbal di era Victoria. Cocok banget dipelajari buat kalian yang nggak berdaya ngomong di depan doi, tapi tetep pengin confess, xixixi.

BACA JUGA Jangan Jadikan Ritual Minta Bunga sebagai Kebiasaan Sepulang Bertamu dan tulisan Noor Annisa Falachul Firdausi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version