Alih-alih beralaskan keramik, orang Grobogan memilih paving block sebagai lantai rumah mereka. Apa alasannya, ya?
Dulu saat masih kecil, tiap rumah yang punya lantai keramik selalu saya anggap sebagai orang kaya. Sebab, bagi saya yang rumahnya masih beralaskan tanah, punya lantai keramik adalah kemewahan. Maklum, lantai keramik tampak resik dan nggak becek kalau ada tragedi genting bocor.
Akan tetapi makin ke sini, perspektif saya berubah. Mimpi saya bukan lagi punya rumah berkeramik. Bukan karena nggak tampak kaya, tapi menurut saya ada yang lebih cocok dan efektif untuk dijadikan lantai rumah, yakni paving block.
Iya, kalian nggak salah baca. Lantai rumah pakai paving block, bukan keramik.
Paving block biasa digunakan sebagai lantai dasar di outdoor. Bahannya yang padat, nggak licin, dan nggak mudah rusak membuatnya direkomendasikan menjadi pelapis agar permukaan tanah lebih rata dan nggak rawan becek. Tapi bukan berarti dia nggak bisa dipakai di dalam rumah, kan?
Daftar Isi
Digunakan masyarakat Grobogan sebagai lantai rumah
Di beberapa rumah masyarakat Grobogan, Jawa Tengah, paving block digunakan sebagai lantai rumah. Benar-benar ada di dalam rumah. Fungsinya pun hampir sama seperti keramik. Nggak hanya di satu desa, di banyak desa lainnya yang berbeda kecamatan, banyak warga yang menggunakannya sebagai pelapis lantai rumah mereka.
Beberapa waktu lalu juga ada video mbak-mbak yang menunjukkan kondisi rumahnya yang beralaskan paving block. Diketahui mbak itu adalah salah satu warga Grobogan. Bagi beberapa orang yang nggak mengerti, tentu akan bertanya-tanya, “Kenapa pakai gituan di dalam rumah?” Tapi bagi yang merasakannya tentu paham dan setuju kalau paving block dijadikan lantai rumah adalah hal yang lumrah.
Baca halaman selanjutnya: Alas rumah lebih rata dan nggak becek…
Alas rumah lebih rata dan nggak becek
Saya rasa, ini alasan paling sederhana mengapa paving block digunakan sebagai lantai rumah. Sebab, sebelumnya, rumah mayoritas masyarakat Grobogan masih beralaskan tanah sehingga membuat tanah jadi nggak rata, terkesan kotor, sekaligus mudah becek ketika banjir atau kejadian genting bocor. Meski penggunaan keramik juga bagus dan mengurangi becek setelah banjir, tapi membersihkan dan membuang air setelah banjir sedikit merepotkan.
Bandingkan dengan paving block yang punya sela-sela hingga air dapat langsung meresap ke tanah. Selain itu, kalau menggunakannya sebagai lantai rumah, kita juga tak perlu repot-repot mengepelnya sebab nggak begitu terlihat kotor.
Cocok untuk kontur tanah di Grobogan pada segala musim
Suka kesal kalau tiba-tiba melihat keramik terbelah dan retak? Saya juga. Belum lagi kalau keramik yang sudah dipasang cantik amblas karena kontur tanah yang nggak seimbang atau berubah sesuai musim. Itu sekaligus bikin rugi dan nggak enak dipandang.
Perubahan musim dari hujan ke kemarau sudah jelas mengubah kontur tanah. Dari yang awalnya lembap atau padat, bisa menjadi gembur kala kemarau. Tentu saja itu nggak dapat diprediksi, tapi dengan memilih paving block sebagai lantai rumah seperti yang dilakukan warga Grobogan juga bisa jadi solusi.
Nggak patennya antara celah paving block satu dan lain membuat lantai rumah dapat beradaptasi dari segala jenis kondisi tanah. Pun apabila terdapat amblas dalam di salah satu sudut rumah, maka dengan mudah membongkar tanpa merusaknya. Cukup dicongkel tanpa perlu takut pecah seperti keramik cantik itu.
Harganya ekonomis
Kembali lagi soal harga. Biasanya ada harga ada kualitas. Tapi soal paving block ini benar-benar nggak dipandang begitu. Kualitasnya jelas keras dan kuat tapi harganya bersahabat. Melihat segala kelebihannya dengan harga yang dibandingkan, tentu saya merasa paving block masih di atas segalanya.
Jika memasang keramik sebagai lantai rumah, paling nggak kita perlu membeli keramik, pasir, dan semen untuk bisa memasangkannya. Bandingkan saja dengan paving block yang harga per meter sudah murah, sekitar 35.000-40.000 per meter, dan hanya butuh pasir sungai untuk pemasangannya.
Dulu saya bertanya-tanya mengapa paving block menjadi opsi kebanyakan masyarakat Grobogan sebagai lantai rumah. Tapi, semakin ke sini, saat rumah saya juga menggunakannya selama 5 tahunan, saya tahu alasannya. Paving block memang pilihan terbaik dan paling terjangkau untuk dijadikan lantai rumah.
Penulis: Jarwani Linda Listik Safitri
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Bukan Purwodadi, Tempat Tinggal Terbaik di Grobogan Adalah Kecamatan Wirosari.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.