Masih Ngebet Jadi PNS? Pikir-pikir Lagi

Jadi PNS Nggak Melulu Enak, Inilah Hal-hal Pilu yang Harus Dihadapi Terminal mojok

Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia persilatan, PNS alias pegawai negeri sipil adalah satu-satunya profesi yang terkena dampak paling kecil. Bayangkan saja, ketika profesi lain pontang-panting sambil berderai air mata–sebut saja pekerja pabrik yang dirumahkan, karyawan toko yang di-PHK, dan pengusaha yang gulung tikar, orang-orang yang menyandang status PNS justru tetap bekerja dengan tenang. Malah justru lebih enak. Biasanya tiap hari kerja ke kantor, selama masa pandemi justru lebih sering kerja di rumah (Work From Home). Gaji tetap masuk rekening, utuh pula. Mantap.

Inilah salah satu alasan kenapa PNS adalah profesi yang diidam-idamkan oleh sebagian besar orang, termasuk para calon mertua. Ya iyalah, siapa sih yang nggak mau anaknya dinikahi sama orang yang sudah terjamin kesejahteraannya di masa tua?

Saking begitu diidamkannya status PNS di mata calon mertua, sampai-sampai ada meme adu kasta yang belakangan ini sempat viral. Meme yang berlatar belakang biru tua dengan tiga patung raksasa duduk berdampingan dan di hadapannya banyak orang bersimpuh bersujud ke tiga patung raksasa tadi. Judulnya ditulis “Calon Mantu Idaman Mertua”. Dan, PNS adalah patung raksasa yang paling besar. Sedangkan orang-orang yang bersimpuh di depannya ada yang pegawai kantoran, kontraktor, freelance, dan pengusaha. Malah, profesi YouTuber–yang penghasilannya bisa sampai ratusan juta per bulan–terlihat bersimpuh di pojokan. Ngeri memang profesi PNS ini.

Tapi, segala gemerlap kenikmatan yang diterima para PNS ini jangan bikin kamu jadi silau. Abaikan dulu masalah gaji, tunjangan, proyekan, dan kerja santai. Kenyataannya, ada hal-hal yang bisa bikin kamu berpikir dua kali untuk memilih profesi PNS.

Pertama, gaji pas-pasan. Emang sih, enaknya jadi PNS itu adalah tiap bulan pasti gajian. Mau weekend, mau cuti, mau hujan badai, dan apa pun itu, gaji pasti masuk rekening. Tapiii, gajinya ya segitu, pas-pasan. Pas untuk kebutuhan sehari-hari selama sebulan. Nggak cukup untuk investasi, modal usaha, apalagi jalan-jalan ke luar negeri.

Loh, bukannya tiap dua tahun ada kenaikan gaji berkala dari pemerintah? Yaelah, palingan juga naik 200 sampai 300 ribu doang. Itu pun harga-harga sembako udah pada naik duluan. Jadi intinya, gaji PNS itu pasti ada, tapi ya ngepas.

Kedua, sering mutasi. Di beberapa instansi, khususnya di instansi vertikal macam BPS, Kementerian Agama, Kejaksaan Negeri, dan sejenisnya, proses mutasi sangat sering. Entah itu promosi jabatan atau kebutuhan organisasi. Biasanya, setiap tiga sampai enam tahun–tergantung formasi yang dibutuhkan–pasti ada perpindahan pegawai ke wilayah lain. Dan, ngurusin pindahan itu nggak gampang. Mulai dari nyari tempat tinggal baru, angkut-angkut barang, sampai ngurus pindah sekolah untuk yang udah punya anak sekolah. Tiga pula anaknya. Ampun lah.

Ketiga, skill nggak berkembang. Jebakan maut PNS itu adalah zona nyaman. Mungkin karena sudah merasa nyaman, baik secara pekerjaan maupun penghasilan, jadinya males-malesan. Nggak ada inisiatif mengembangkan potensi, menekuni hobi, dan kegiatan lainnya. Efeknya baru kerasa pas menjelang pensiun. Baru nyadar ntar pas pensiun bingung mau ngapain. Nggak ada aktivitas dan kegiatan lain selain kerjaan kantor. Selamat, kamu kena jebakan.

Keempat, kreativitas mati. Di dunia birokrat, ide-ide liar dan kreatif nggak berlaku. Mau sekreatif apa pun kamu dalam pekerjaan, keputusan tetap ada di tangan atasan. Kalo atasan kepengin A, sedangkan menurut kamu yang bagus itu B, tetap saja A yang dijalankan. Belum lagi ada batasan aturan dan kode etik yang harus dipatuhi oleh semua PNS. Dunia birokrat emang cenderung rigid sih.

Kelima, peluang berutang. Godaan terbesar jadi PNS itu adalah menggadaikan SK PNS. Lumayan lah bisa ambil KPR, nyicil mobil, renovasi rumah. Secara nggak langsung, kamu jadi berutang dan kudu nyicil tiap bulan. Jadi, kamu itu kerja tiap hari untuk bayar utang. Malah, ada kasus sangking banyaknya cicilan, gaji yang diterima tiap bulan tinggal 100 sampai 200 ribu. Ngeri.

Nah, dari kelima hal tadi, mudah-mudahan bisa jadi bahan pertimbangan buat kamu yang ngebet pengin jadi PNS. Yakinkan diri kamu sendiri–dan calon mertua–bahwa PNS bukanlah segalanya. Masih banyak profesi-profesi lain yang lebih menggiurkan daripada PNS. Jadi penulis lepas di Mojok, misalnya.

BACA JUGA Jangan Asal Pilih Lokasi demi Lolos Seleksi ASN, Nanti Nyesel dan tulisan Andri Saleh lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version