Makeup Pernikahan Maudy Ayunda dan Eva Celia Memang Bukan untuk Semua Orang

Makeup Pernikahan Maudy Ayunda dan Eva Celia Memang Bukan untuk Semua Orang Terminal Mojok

Makeup Pernikahan Maudy Ayunda dan Eva Celia Memang Bukan untuk Semua Orang (Shutterstock.com)

Melihat makeup pernikahan Maudy Ayunda dan Eva Celia kemarin yang mengusung no makeup look bikin banyak perempuan pengin dirias sedemikian rupa di hari pernikahan mereka kelak.

Beberapa waktu yang lalu, warganet Indonesia dihebohkan dengan pernikahan dua aktris muda berbakat, Maudy Ayunda dan Eva Celia. Selain karena talenta serta prestasinya yang mengagumkan, kedua perempuan muda tersebut mempunyai kehidupan yang jauh dari sensasi dan pemberitaan tidak menyenangkan. Maka tidak heran bila publik terkejut kala mereka memutuskan untuk mengakhiri masa lajang tanpa tercium media massa sebelumnya.

Di samping pernikahan yang terkesan diam-diam menghanyutkan, ada satu hal lagi yang jadi bahan perbincangan netizen Indonesia. Apalagi kalau bukan makeup pernikahan keduanya yang memang sangat memesona. Dalam foto-foto yang beredar, baik Maudy Ayunda maupun Eva Celia, terlihat mengenakan makeup yang tampak tipis, natural, dan flawless atau dikenal juga dengan no makeup look. Sontak, banyak netizen yang memuji keindahan paras ayu mereka di hari bahagia tersebut.

Selain sanjungan yang dilontarkan, banyak pula warganet yang mengutarakan keinginan untuk dirias dengan makeup serupa dengan keduanya di acara pernikahan. Terlihat cantik, tapi tidak berlebihan. Manglingi, tapi tidak dempulan. Terus gimana, hayo?

Walau sepertinya teknik riasan tersebut effortless dan mudah dikerjakan, nyatanya butuh kemampuan yang mumpuni untuk memoles no makeup makeup look di wajah seseorang. Kabar buruknya, aliran makeup ini tidak diperuntukkan untuk semua orang. Mau tahu alasannya?

#1 No makeup look bukan untuk menutupi kekurangan wajah

Alih-alih memakai makeup untuk menutupi kekurangan wajah, no makeup look justru merupakan teknik tata rias yang menonjolkan serta mengekspos kelebihan wajah seseorang. Dengan kata lain, tipe wajah yang tepat untuk diaplikasikan riasan tersebut adalah tipe wajah yang memang sudah mendekati sempurna sehingga tidak memerlukan banyak koreksi.

Kesempurnaan yang dimaksud di sini bukan berarti kulit “fair” sebagaimana yang didambakan kebanyakan perempuan Indonesia, melainkan lebih pada tingkat simetris wajah. Jika level wajah sudah simetris, otomatis seseorang akan terlihat lebih menarik tanpa perlu banyak usaha meskipun punya skin tone gelap atau kelopak mata tunggal.

Yang sulit dari sebuah makeup adalah menyamakan kedua sisi wajah, kanan dan kiri. Oleh sebab itu, banyak orang bilang menggambar alis sama persis itu susahnya luar biasa, kalau tidak boleh dibilang hampir mustahil. Saking susahnya, banyak orang yang bikin excuse kalau alis adalah “sister”, bukan “twin”.

Bentuk wajah yang sudah memiliki level simetris cenderung tinggi, ibaratnya sudah menghemat setengah jalan sendiri untuk menciptakan tata rias wajah yang dibilang sempurna.

#2 No makeup look menuntut kulit yang sehat

Sekali lagi, sehat atau tidaknya kulit kita bukan ditentukan dari skin tone atau tingkat kecerahan, ya. Yang dimaksud kulit sehat adalah kulit yang tidak memiliki permasalahan serius seperti jerawat, luka, atau bopeng.

Makin banyak permasalahan yang dimiliki kulit, makin banyak pula koreksi makeup yang dibutuhkan sehingga kuantitas produk yang diaplikasikan jadi lebih banyak. Katakanlah orang dengan bekas jerawat membutuhkan corrector, concealer, foundation, dan bedak untuk menutupinya. Sedangkan orang dengan kulit yang flawless, sudah cantik hanya dengan dibubuhkan translucent powder atau tinted moisturizer.

Itu baru masalah bekas jerawat, lho. Ada hal lain yang tidak mungkin dikamuflasekan, yakni tekstur kulit, baik yang menonjol maupun cekung. Satu-satunya yang bisa menghilangkan tekstur kulit, ya hanya menggunakan teknik edit foto.

Dulu, orang percaya bahwa semakin tebal foundation, maka kulit akan terlihat semakin halus seperti tanpa pori. Makanya ada yang namanya air-brushed makeup yang sempat populer. Padahal semakin tebal makeup, peluang makeup retak semakin tinggi.

#3 Tak semua MUA punya kemampuan memoles makeup natural ala no makeup look

Teknik riasan makeup menuntut ketelitian dan kerapian yang tinggi. Salah sedikit saja, kesan tanpa makeup bisa gagal ditampilkan. Selain itu, MUA dengan kemampuan ini umumnya memiliki jam terbang tinggi dan sudah terbiasa menghadapi berbagai macam klien sehingga mereka mempunyai kerendahan hati tinggi saat bekerja.

Maksudnya, MUA tersebut harus pandai menekan egonya untuk tidak memulas makeup yang cetar guna menunjukkan kehebatan tekniknya. Justru, ia harus menjaga agar makeup yang tercipta tetap sederhana, tapi elegan. Tentunya tarif MUA dengan skill tersebut tidak lagi bisa dianggap murah.

Itulah tiga alasan mengapa makeup pernikahan ala Maudy Ayunda maupun Eva Celia tidak bisa dan tidak cocok diaplikasikan untuk semua orang. Lagi pula, makeup itu bidangnya luas sekali sebagaimana selera setiap orang yang juga bervariasi. Makeup yang tebal, bukan berarti buruk, kok. Buktinya penggemar bold makeup terhitung masih cukup banyak.

Sekali lagi, tidak perlu berkecil hati kalau memang tidak sesuai mengenakan riasan no makeup look tersebut. Sebab, di tangan MUA yang tepat, seorang calon pengantin pasti akan terlihat menawan. Tapi ingat, jangan pakai nawar, ya~

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kenapa Pengantin Wanita Dianggap Cantik Saat Makeup-nya Bikin Pangling Para Tamu Undangan?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version