Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Makanan Malang Banyak Kurangnya di Lidah Orang Depok dan Bandung

Muhammad Mundir Hisyam oleh Muhammad Mundir Hisyam
10 Januari 2024
A A
Makanan Malang Banyak Kurangnya di Lidah Orang Depok dan Bandung

Makanan Malang Banyak Kurangnya di Lidah Orang Depok dan Bandung (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di mata teman saya yang orang Depok dan Bandung, makanan Malang banyak kurangnya!

Berteman dengan dua anak luar kota saat bekerja di Malang sejujurnya agak sedikit menjengkelkan. Maksud saya, bukan karena teman-teman saya ini berbuat kurang baik, melainkan karena mereka suka protes soal makanan, apalagi di Kabupaten Malang yang nggak seramai Kota Malang. Sebagai warga Malang asli, hampir setiap hari saya mendengarkan mereka ngoceh soal makanan yang kurang ini dan itu.

Kalau soal harga makanan, sebagai kota besar, harga kuliner di Malang masih tergolong murah menurut teman-teman saya ini. Tapi, kalau soal rasa, banyak banget kurangnya! Yah, seakan-akan mereka jadi chef dadakan yang siap mengomentari setiap makanan yang terkecap lidah mereka.

“Rasa seblak di Malang biasa saja!”

Saya nggak tahu ada hubungan apa antara Depok dan Bandung, yang jelas teman saya yang berasal dari dua daerah itu selalu memiliki selera rasa yang sama. Soal seblak misalnya, menurut mereka, seblak di Malang itu manis, nggak pedas. Sekalipun mereka berdua mengaku sudah reqeust pedas saat membelinya, tetap saja rasanya kurang pedas.

Nggak berhenti sampai di situ. “Seblak Malang kurang banget rempahnya, berasa banyak bawang merah aja. Kalau nggak gitu, kayak sambel yang dikuahin!” begitu pendapat kedua teman saya dari Depok dan Bandung. Mendengar itu, teman saya lainnya yang juga orang asli Malang memberikan rekomendasi seblak yang enak dengan harapan bisa membungkam kebawelan mereka berdua perkara makanan. Yah, meski pada akhirnya sama saja, dianggap kurang rempah di lidah orang Depok dan Bandung.

“Nasi goreng Malang terlalu merah, mau makan jadi mikir-mikir”

Kalau soal nasi goreng ini saya sependapat. Meski nggak semua nasi goreng merah banget, tapi kebanyakan nasi goreng—terutama di Kabupaten Malang—terlalu banyak campuran sausnya.

Hal ini juga dirasakan oleh perantau Depok dan Bandung yang menilai nasi goreng Malang bikin enek sebelum dimakan karena warna merah sausnya terlalu pekat dan rasanya jadi aneh. Berbeda dengan nasi goreng di daerah asal mereka yang dianggap lebih gurih, mantep, serta bumbunya lebih lengkap.

“Cari bubur ayam susahnya minta ampun. Udah keliling, bukannya ketemu malah pusing”

Terbiasa sarapan dengan bubur ayam, teman saya yang berasal dari Depok dan Bandung mengaku kesulitan menemukan bubur ayam di Malang, khususnya di kabupaten. Menurut mereka, makanan yang biasa dimakan orang Malang, entah itu di jam sarapan, makan siang, atau makan malam, kebanyakan adalah lalapan ayam. Susah cari yang jualan bubur ayam.

Baca Juga:

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

Yah, mereka nggak salah juga, sih. Saya pribadi pernah mengalami ini. Saya kira bubur ayam memang nggak begitu banyak dicari oleh orang Malang, apalagi untuk sarapan. Kecuali kalau sedang sakit, baru deh cari bubur ayam.

Nah, katanya, kebanyakan orang Bandung sarapan bubur ayam, kalau nggak makan cuanki. Makanya wajar kalau di sana akan lebih mudah menemukan penjual bubur ayam karena peminatnya memang banyak. Nggak kayak di Malang kabupaten yang katanya cari makanan satu ini saja harus muter-muter dulu sampai pusing.

“Cabai dan petis gorengan beda!”

Perkara cabai saja dikomentarin lho sama teman-teman saya yang berasal dari Depok dan Bandung. Wqwqwq. Menurut mereka, cabai di gorengan yang banyak dijual di Malang itu bukan cabai hijau kecil yang biasa mereka sebut cengek, melainkan cabai setan yang nggak jarang ukurannya gede dan pedas banget.

Ya bener juga, sih. Tapi, menurut saya ini nggak penting juga. Bukannya kalau makan gorengan yang penting ada cabainya?

Petis pun nggak luput dikomentarin. Katanya, petis di Bandung dan Depok jauh lebih kental dan berasa daripada petis gorengan di Malang yang kadang encer mirip air dikecapin. Dan satu lagi, teman-teman saya ini kebingungan saat ada yang bilang salah satu nama gorengan di Malang adalah weci, sebab mereka kenalnya bakwan atau bala-bala.

Akan tetapi, ada satu makanan Malang yang pas di lidah orang Bandung dan Depok…

“Bakso Malang nggak pernah gagal!”

Banyak sekali makanan Malang yang terasa kurang di lidah kedua teman saya ini, tapi ada satu makanan yang mereka anggap nggak ada duanya dan selalu enak. Yap, makanan itu adalah bakso.

Semua bakso yang pernah dicoba teman saya dari Depok dan Bandung ini selalu diakui enak. Katanya, rasanya benar-benar daging, tahunya enak, dan kuahnya kaldu banget. Lebih dari itu, bakso di sini, meski harganya nggak selalu sama, rata-rata masih lebih murah dibandingkan Depok dan Bandung. Di sini, untuk isiannya saja seperti tahu, goreng, mie, dan siomay, ada yang dua ribu rupiah dapat tiga, lho. Itu murah banget dibandingkan harga bakso di luar Malang.

Begitulah penilaian orang Depok dan Bandung yang merasa belum menemukan makanan atau jajanan yang pas di lidah mereka, kecuali bakso Malang. Nggak aneh juga, sih, itu memang bagian dari perbedaan yang belum mereka adaptasi saja. Atau, mungkin teman-teman saya ini belum menemukan tempat makan enak. Tapi setidaknya selama mereka berada di Malang, bakso telah menjadi penyelamat saya ketika kami mengobrol soal makanan, sebab hanya bakso yang sekarang masih mampu dipamerkan ke mereka.

Penulis: Muhammad Mundir Hisyam
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Kuliner Malang Selain Bakso yang Sayang untuk Dilewatkan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 Januari 2024 oleh

Tags: Bandungdepokjawa timurMakananMalangperantau
Muhammad Mundir Hisyam

Muhammad Mundir Hisyam

Perenung andal.

ArtikelTerkait

4 Makanan Khas Jawa Timur Hasil Kawin Paksa yang Ternyata Harmonis di Lidah terminal mojok (1)

4 Makanan Khas Jawa Timur Hasil Kawin Paksa yang Ternyata Harmonis di Lidah

21 Oktober 2021
Nasi Rames, Menu Makanan Paling Populer di Jawa Tengah jogja

Nasi Rames, Menu Makanan Paling Populer di Jawa Tengah

31 Agustus 2023
Beginilah Rasanya Hidup di Kos 250 Ribu per Bulan di Bandung dari Awal Kuliah Hingga Lulus: Tempatnya Menyedihkan, tapi Saya Terima dengan Lapang Dada

Beginilah Rasanya Hidup di Kos 250 Ribu per Bulan di Bandung dari Awal Kuliah Hingga Lulus: Tempatnya Menyedihkan, tapi Saya Terima dengan Lapang Dada

12 Mei 2025
7 Objek Wisata Blitar (Unsplash.com)

7 Objek Wisata Blitar yang Selamanya Hits Nggak Cuma di 2022 Aja

27 September 2022
Nggak Perlu Buka Google Maps, Berikut Tips biar Nggak Tersesat di Tunjungan Plaza Surabaya

Nggak Perlu Buka Google Maps, Berikut 5 Tips biar Nggak Tersesat di Tunjungan Plaza Surabaya

5 Mei 2024
Jika Neraka Dunia Benar-benar Ada, Sawangan Depok Adalah Buktinya

Jika Neraka Dunia Benar-benar Ada, Sawangan Depok Adalah Buktinya

3 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.