Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

3 Makanan Khas Jogja yang Mulai Punah dan Susah Ditemui, padahal Enak!

Muhammad Ijlal Sasakki Junaidi oleh Muhammad Ijlal Sasakki Junaidi
2 Agustus 2024
A A
3 Makanan Khas Jogja yang Mulai Punah dan Susah Ditemui, padahal Enak!

3 Makanan Khas Jogja yang Mulai Punah dan Susah Ditemui, padahal Enak!

Share on FacebookShare on Twitter

Jogja, dengan kekayaan budayanya yang mendalam, dikenal sebagai salah satu pusat kuliner tradisional di Indonesia. Meski saat ini Jogja semakin dikenal dengan berbagai inovasi kuliner modern, sejumlah makanan khas Jogja, terutama yang tradisional perlahan mulai jarang ditemui.

Kehilangan makanan tradisional ini bukan hanya tentang hilangnya rasa. Tetapi juga tentang mengurangi keragaman budaya yang kaya. Berikut adalah empat makanan tradisional khas Jogja yang kini mulai langka dan patut kita lestarikan.

Tiwul, makanan khas Jogja yang ikonik

Tiwul adalah makanan tradisional yang berasal dari olahan singkong atau ketela pohon yang dikeringkan dan digiling menjadi butiran-butiran kecil seperti beras. Biasanya dikonsumsi oleh masyarakat Gunungkidul.  Tiwul biasanya dimasak dengan cara merebusnya hingga menjadi lembut dan siap disantap. Pada masa lalu, tiwul sering dijadikan makanan pokok oleh masyarakat Jawa, terutama saat masa-masa sulit.

Meski tak bisa dibilang makanan khas Jogja alias eksklusif milik Jogja, tapi tiwul begitu erat dengan sejarah Jogja. Namun, tiwul mulai tergantikan oleh beras dan makanan pokok lainnya. Selain itu, proses pembuatan tiwul yang memerlukan keterampilan dan waktu juga menjadi faktor mengapa makanan ini semakin jarang ditemukan.

Kipo

Kipo adalah makanan khas Jogja yang terbuat dari adonan ketela pohon atau singkong yang diparut dan dicampur dengan kelapa parut serta gula merah. Setelah dicampur, adonan ini dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang. Kipo memiliki rasa manis yang khas dan tekstur yang kenyal.

Namun, kini kipo mulai sulit ditemukan di pasar modern. Kurangnya minat generasi muda terhadap makanan tradisional dan juga karena proses pembuatannya yang rumit bikin kipo perlahan menghilang. Kipo sering ditemukan di pasar tradisional, namun kehadirannya semakin menurun.

Sagon

Sagon adalah kue tradisional Jogja yang terbuat dari kelapa parut dan tepung ketan yang dicampur dengan gula merah. Campuran ini kemudian dicetak dalam cetakan khas dan dipanggang hingga matang. Sagon memiliki rasa manis dan tekstur yang kenyal, menjadikannya camilan yang populer pada acara-acara tertentu. Meskipun sagon merupakan makanan yang sangat populer di masa lalu, sekarang kue ini mulai jarang dijumpai karena banyaknya pilihan camilan modern yang lebih praktis dan mudah didapatkan.

Kehilangan makanan tradisional ini adalah bagian dari fenomena global di mana makanan tradisional seringkali tergantikan oleh makanan modern. Faktor-faktor seperti kemajuan teknologi, perubahan pola makan, serta kesibukan hidup sehari-hari membuat makanan tradisional kurang diperhatikan. Untuk menjaga agar makanan tradisional ini tetap hidup, penting bagi kita untuk mendukung usaha-usaha pelestarian kuliner lokal dan mendorong generasi muda untuk melibatkan diri dalam praktik-praktik kuliner tradisional.

Baca Juga:

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Pelestarian makanan tradisional bukan hanya tentang menikmati rasa dari masa lalu, tetapi juga tentang menghargai dan melestarikan budaya serta tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa warisan kuliner seperti tiwul, kipo, sagon, dan gudeg mercon tetap menjadi bagian dari identitas budaya Jogja yang kaya dan beragam.

Penulis: Muhammad Ijlal Sasakki Junaidi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mempertanyakan Selera Orang-orang yang Bilang Kuliner Jogja Mantap

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Agustus 2024 oleh

Tags: Jogjamakanan khas jogjasagontiwul
Muhammad Ijlal Sasakki Junaidi

Muhammad Ijlal Sasakki Junaidi

Mahasiswa kupu-kupu.

ArtikelTerkait

Tips Jelajah Jogja Solo dan Sebaliknya, Nggak Perlu Ribet Bawa Kendaraan dengan Fitur Ini Terminal Mojok.co (Unsplash.com)

Tips Jelajah Jogja-Solo dan Sebaliknya, Nggak Perlu Ribet Bawa Kendaraan dengan Fitur Ini

24 Maret 2023
Saya Justru Lega Semarang Tidak Mungkin Jadi “The New Jogja” seperti Solo dan Purwokerto Mojok.co

Saya Justru Lega Semarang Tidak Mungkin Jadi “The New Jogja” seperti Solo dan Purwokerto

5 April 2025
Lagu “Go Go Kota Solo” Alasan Saya Suka Naik KRL Jogja-Solo Mojok.co

Lagu “Go Go Kota Solo” Alasan Saya Suka Naik KRL Jogja-Solo

24 Oktober 2024
Rekomendasi 3 Bakpia Tanpa Angka dengan Inovasi Menggemparkan. Lahirnya Raja Baru Bakpia Jogja!

Rekomendasi 3 Bakpia Tanpa Angka dengan Inovasi Menggemparkan. Lahirnya Raja Baru Bakpia Jogja!

30 Juli 2023
Jalan Wates Jogja setelah Ada Bandara YIA: Nggak Banyak Berubah, Tetap Nggak Bergairah

Jalan Wates Jogja setelah Ada Bandara YIA: Nggak Banyak Berubah, Tetap Nggak Bergairah

6 Maret 2024
Nggak Ada Perubahan dari Dulu, Sampai Kapan Saya Harus Memaafkan Kekurangan Jalan Bugisan Selatan Jogja?

Nggak Ada Perubahan dari Dulu, Sampai Kapan Saya Harus Memaafkan Kekurangan Jalan Bugisan Selatan Jogja?

28 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.