Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Makam Wali Songo Terlalu Banyak Kotak Amal, Merusak Kesakralan Tempat Ziarah

Nurhadi Mubarok oleh Nurhadi Mubarok
9 Agustus 2024
A A
Makam Wali Songo Terlalu Banyak Kotak Amal, Merusak Pemandangan dan Kekhusyukan Saat Ziarah Mojok.co

Makam Wali Songo Terlalu Banyak Kotak Amal, Merusak Pemandangan dan Kekhusyukan Saat Ziarah (wikipedia.org)

Share on FacebookShare on Twitter

Tempat ziarah Wali Songo, yang tersebar di berbagai wilayah di Pulau Jawa, merupakan destinasi kegiatan religi yang penting bagi umat Islam. Khususnya, masyarakat dengan kultur NU. Wali Songo adalah sembilan wali yang memainkan peran kunci dalam penyebaran Islam di Nusantara pada abad ke-15 dan ke-16. Setiap makam wali tersebut menjadi tempat ziarah yang dikunjungi oleh ribuan peziarah setiap tahunnya.

Akan tetapi, ada fenomena yang cukup memprihatinkan di tempat-tempat yang mulia ini, yaitu peletakan kotak amal secara sembarangan. Keberadaan kotak-kotak amal ini seringkali mengganggu kesakralan tempat ziarah, menjadikannya seolah-olah sedang mengemis.

Merusak kesakralan

Saat bulan puasa lalu saya berziarah di makam Sunan Giri, Gresik Jawa Timur. Setelah mengisi daftar tamu dan membayar infak seikhlasnya, saya dipersilakan langsung masuk ke dalam cungkup makam karena pada saat itu sedang sepi peziarah. Cungkup tersebut nampak kuno dan sakral. Wangi bunga sedap malam bercampur dupa menambah kesakralan tempat itu. 

Saya menaiki tangga untuk masuk ke dalam cungkup sambil sedikit membungkuk karena pintu yang pendek. Begitu masuk, wajah saya langsung dihadapkan oleh kotak amal yang ditaruh persis di hadapan batu nisan makam Sunan Giri.

Dari hati yang paling dalam saya sangat merasa prihatin. Seorang tokoh bernama Sunan Giri merupakan ulama besar, seorang wali sekaligus raja dari Giri Kedaton yang masyhur. Namun makam beliau justru diberi kotak amal tepat di depan batu nisannya. Tak hanya di situ, namun di berbagai sudut ruangan terdapat sebuah kotak amal.

Ziarah jadi nggak khusyuk

Kotak amal yang diletakkan secara sembarangan di makam wali dapat merusak estetika dan suasana sakral dari tempat tersebut. Tempat ziarah yang seharusnya menjadi ruang berdoa dan refleksi spiritual malah terkesan seperti pasar dengan deretan kotak amal yang berjejer di berbagai sudut. Hal ini tentu mengurangi kekhusyukan peziarah dalam berdoa dan berziarah, mengingat perhatian mereka bisa teralihkan oleh keberadaan kotak-kotak amal tersebut.

Secara tidak langsung, peziarah merasa nggak nyaman karena seolah-olah “dipaksa” untuk memasukkan uang setiap kali mereka melihat kotak amal. Padahal, esensi dari beramal adalah kesukarelaan dan keikhlasan. Dengan adanya kotak amal yang diletakkan di setiap sudut, peziarah akan merasa tertekan dan merasa beramal bukan lagi sebagai amal ibadah, melainkan sebagai kewajiban yang harus dilakukan. Ini tentu merusak makna dari beramal itu sendiri.

Peletakan kotak amal secara sembarangan juga bisa menimbulkan kesan negatif bagi pengunjung non-Muslim atau turis asing yang datang untuk melihat dan mempelajari budaya serta sejarah Wali Songo. Mereka mungkin melihat keberadaan kotak-kotak amal ini sebagai tanda bahwa tempat ziarah tersebut lebih mementingkan pengumpulan uang daripada nilai-nilai spiritual dan historis yang terkandung di dalamnya. Ini tentu bisa merusak citra Islam dan tradisi ziarah Wali Songo di mata masyarakat luas

Baca Juga:

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Alasan Orang Lamongan Lebih Sering Healing ke Tuban daripada Gresik

Kotak amal perlu ditata

Saya menyadari untuk merawat area pemakaman juga membutuhkan dana yang tidak sedikit. Tetapi tolong untuk dipikirkan lagi penempatan kotak-kotak amal tersebut. Kotak amal sebaiknya ditempatkan di lokasi-lokasi tertentu yang tidak mengganggu aktivitas ziarah dan tidak merusak kesakralan tempat tersebut. Misalnya, kotak amal bisa ditempatkan di pintu masuk atau area parkir, di mana peziarah bisa berdonasi dengan nyaman tanpa merasa tertekan.

Dalam hal ini, saya menganggap pihak-pihak terkait yang berwenang perlu memberi edukasi dan sosialisasi kepada pengelola dan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesakralan tempat ziarah. Masyarakat dan pengelola perlu diingatkan bahwa ziarah adalah kegiatan spiritual yang seharusnya dijalani dengan khusyuk dan tulus, bukan sebagai ajang untuk mengumpulkan uang.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan tempat ziarah Wali Songo dapat kembali menjadi ruang yang sakral dan penuh kedamaian. Tanpa gangguan dari kotak amal yang diletakkan sembarangan. Peziarah pun dapat berdoa dengan khusyuk dan tenang, sehingga tujuan utama dari ziarah, yaitu mendekatkan diri kepada Tuhan dan mengenang jasa para Wali Songo, dapat tercapai dengan sempurna.

Penulis: Nurhadi Mubarok
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Mungkin Memang Sebaiknya Kita Berhenti Berinfak di Masjid

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Agustus 2024 oleh

Tags: GresikmakamMakam Sunan Giri Gresiktempat ziarahwali songoziarah
Nurhadi Mubarok

Nurhadi Mubarok

melepaskan diri dari belenggu overthinking

ArtikelTerkait

Hal yang Perlu Diluruskan tentang GKB Gresik biar Nggak Salah Kaprah

Gresik Sudah Tak Cocok Disebut Kabupaten, Kini Mulai Menjelma Kawasan Modern yang Nggak Kenal Mati

28 Oktober 2025
3 Rekomendasi Kuliner Legendaris di Gresik Terminal Mojok

3 Rekomendasi Kuliner Legendaris di Gresik

9 Agustus 2022
Pasar Lama, Daerah Paling Menyedihkan di Kabupaten Gresik Ketika Musim Hujan

Pasar Lama, Daerah Paling Menyedihkan di Kabupaten Gresik Ketika Musim Hujan

4 Desember 2024
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Pentingnya Tabungan Kematian agar Jenazah Anda Tidak Terlunta-Lunta makam

Lahan Makam Makin Langka dan Susah Didapat, Sudah Saatnya Kita Belajar Ilmu Meninggal Tanpa Jasad

14 Maret 2023
Pudak Cap Kuda, Toko Oleh-oleh Legendaris dari Gresik yang Nggak Butuh Branding

Pudak Cap Kuda, Toko Oleh-oleh Legendaris dari Gresik yang Nggak Butuh Branding

15 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.