Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Mahasiswa Jurusan Sosiologi Tak Perlu Merasa Bersalah, Ambruknya Reputasi Sosiologi Itu Salah Pemerintah!

Abdur Rohman oleh Abdur Rohman
7 September 2024
A A
Mahasiswa Jurusan Sosiologi Tak Perlu Merasa Bersalah, Ambruknya Reputasi Sosiologi Itu Salah Pemerintah!

Mahasiswa Jurusan Sosiologi Tak Perlu Merasa Bersalah, Ambruknya Reputasi Sosiologi Itu Salah Pemerintah!

Share on FacebookShare on Twitter

Saya merasa tidak relate dengan data 72 persen mahasiswa Sosiologi menyesali jurusannya. Ya, mungkin saya bagian dari 28 persen-nya. Sebab sejauh ini, semakin saya menginjak semester akhir, saya semakin mencintai Sosiologi. Bahkan, boleh dikata rasa ingin tahu saya semakin bergejolak terhadap ilmu ini.

Terlepas dari kecintaan saya, saya juga turut prihatin pada jurusan Sosiologi, termasuk mahasiswa yang menyesal telah mengambil jurusan ini. Tapi, bukan berarti saya menyalahkan mereka. Sebaliknya, mereka tidak salah sama sekali. Menurut saya, semua penyesalan mahasiswa Sosiologi sebenarnya penyebabnya adalah salah pemerintah.

Korban utama diskriminasi ilmu sosial

Sebelum ada kurikulum merdeka, kita tahu bahwa siswa SMA diklasifikasi mejadi dua jurusan, yakni IPA dan IPS. Penentuan jurusan siswa biasanya dengan mengerjakan soal atau hasil raport ketika kelas satu. Sayangnya, menurut saya indikator penentuan tersebut sangat prematur, sebab beberapa sekolah hanya menghitung seberapa mampu siswa menjawab soal-soal IPA (terutama matematika). Jika mereka bisa menjawab soal-soal IPA, maka siswa akan masuk jurusan tersebut. Jika tidak bisa, maka siswa akan masuk jurusan IPS.

Sedangkan, indikator soal-soal IPS sering dihiraukan. Siswa yang kebetulan pintar mata pelajaran IPA dan IPS tetap akan dimasukkan ke IPA, alasannya tentu menjaga prestisius jurusan IPA.

Sekolah adik saya bahkan menentukan siswa IPA dan IPS hanya berdasarkan perilakunya. Jika si siswa mempunyai perilaku baik, maka akan dimasukkan ke IPA. Sebaliknya, siswa yang nakal akan dimasukkan ke IPS.

Akhirnya, apa yang terjadi? Muncul stigma bahwa jurusan IPS adalah tempat anak-anak bodoh, bahkan nakal. Sementara IPA adalah anak-anak pintar dan rajin. Nah, Sosiologi sebagai induk ilmu sosial akhirnya menjadi korban utama hingga sekarang ini.

Siapa akar yang menciptakan diskriminasi tersebut kalau bukan kebijakan pemerintah?

Membahayakan pemerintah

Selain hasil diskriminasi ilmu pengetahuan, pemerintah aslinya punya rasa takut pada lulusan Sosiologi. Karena, jurusan Sosiologi menjadi ilmu paling utama dalam membongkar masalah-masalah sosial. Nah, ketika masalah sosial dibongkar, pemerintah yang tidak becus selalu ada di dalamnya.

Baca Juga:

Nyinyirin Jurusan Sosiologi Unej, Lalu Bersyukur karena Jurusan Ini Justru Memberi Banyak Bekal buat Lanjut S2

Pengalaman Kuliah Jurusan Sosiologi Universitas Andalas, Tidak Menyesal karena Merasa Tersesat di Jalan yang Benar

Misal saja, kita bandingkan Sosiologi dan Psikologi dalam membaca penyebab kemiskinan. Karena Psikologi mengkaji jiwa individu, analisisnya mungkin hanya berhenti pada perasaan-perasaan sang individu. Nah, Sosiologi jauh melampaui itu. Karena kita mengkaji masyarakat, maka yang perlu dijawab adalah apa di balik kemiskinan yang terjadi di masyarakat. Maka yang ditemukan adalah pemerintah tak mensubsidi pendidikan rakyat sehingga SDM-nya rendah, kualitas pendidikan yang diberikan alakadarnya, lalu pemerintah yang tidak becus mengatasi minimnya lapangan pekerjaan, hingga kekayaan negeri yang dimakan sendiri oleh pemerintahnya.

Makanya kan, Sosiologi kalah populer dengan Psikologi. Ya, itu memang sudah diatur oleh pemerintah, karena pemerintah tidak ingin ada yang menyalahkan. Pemerintah mau, apa kekacauan yang terjadi pada rakyat ya itu karena kejiwaan rakyatnya sendiri yang kacau.

Pemerintah takut pada lulusan Sosiologi

Kajian paling banyak digandrungi oleh mahasiswa Sosiologi adalah permasalahan kelas, yakni bahwa ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah sehingga muncul ketidakadilan. Nah, tokoh utama dalam kajian ini adalah Karl Marx, yakni kajian yang salah satu alirannya dilarang oleh pemerintah berdasarkan UU KUHP Nomor 1 Tahun 2023.

Padahal, cita-cita semua mahasiswa Sosiologi tak ada selain menciptakan masyarakat yang lebih berkeadilan. Sosiologi sangat risih dengan kondisi sosial yang selalu timpang. Misalnya, ketika rakyatnya banyak yang miskin, anak pejabatnya ada yang bisa naik jet pribadi. Lalu, ketika ekonomi masyarakat banyak yang tak mampu, mantu pejabat ada yang makan roti harga 400 ribu. Terakhir, ada yang ngerugiin negara 300 triliun, tapi cuma didenda 5 ribu dan penjara 3 tahun. Hadeh!

Nah, Sosiologi tidak mau menopang hal seperti itu. Kalau kata mereka, kita butuh revolusi. Nah pertanyaannya, penguasa yang tidak adil mau nggak direvolusi? Tentu, tidak kan. Makanya, Sosiologi dijadikan ilmu rendahan supaya tidak banyak yang minat.

Jadi sekali lagi, tak perlu menyalahkan diri sendiri karena berada di jurusan Sosiologi. Sosiologi itu ilmu kemanusiaan. Sosiologi adalah aktor utama yang wajib menghakimi penguasa yang tidak berlaku adil. Makanya, jika di sebuah negara jurusan Sosiologi dianggap tidak penting, mungkin saja negara tersebut sedang menopang ketidakadilan.

Penulis: Abdur Rohman
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mahasiswa Jurusan Sosiologi Nggak Perlu Iri dengan Jurusan Filsafat yang Peluang Kerjanya Sempit

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 September 2024 oleh

Tags: jurusan sosiologikarl marxRevolusisosiologi
Abdur Rohman

Abdur Rohman

Warga sipil Bangkalan yang phobia sama ketidakadilan.

ArtikelTerkait

Topik Skripsi Jurusan Sosiologi untuk Mahasiswa yang Introvert dan Ogah Turun Lapangan Mojok.co

Skripsi Jurusan Sosiologi yang Cocok untuk Mahasiswa Introvert dan Ogah Turun Lapangan

11 Desember 2023
Nyinyirin Jurusan Sosiologi Unej, Lalu Bersyukur karena Jurusan Ini Justru Memberi Banyak Bekal buat Lanjut S2

Nyinyirin Jurusan Sosiologi Unej, Lalu Bersyukur karena Jurusan Ini Justru Memberi Banyak Bekal buat Lanjut S2

6 September 2025
Karl Marx, Sesepuh yang Paling Digandrungi Mahasiswa Sosiologi meski Kontroversi Selalu Mengiringi

Karl Marx, Sesepuh yang Paling Digandrungi Mahasiswa Sosiologi meski Kontroversi Selalu Mengiringi

23 Desember 2023
5 Drama Korea yang Bisa Jadi Topik Skripsi buat Mahasiswa Jurusan Sosiologi Terminal Mojok

5 Drama Korea yang Bisa Jadi Topik Skripsi buat Mahasiswa Jurusan Sosiologi

30 Juli 2022
Mahasiswa Jurusan Sosiologi Nggak Perlu Iri dengan Jurusan Filsafat yang Kerennya Hanya Sesaat Mojok.co

Mahasiswa Jurusan Sosiologi Nggak Perlu Iri dengan Jurusan Filsafat yang Peluang Kerjanya Sempit

30 April 2024
Sosiologi UGM Bikin Saya Pernah Menyesal Kuliah 4 Tahun (Unsplash)

4 Tahun Kuliah di UGM, Saya Baru Menyesal Sudah Mengambil Jurusan Sosiologi yang Ternyata Susah Dapat Kerja dan Gaji Nggak Sesuai Harapan

5 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.