Magelang, Kota Sejuta Bunga yang Bikin Saya Bahagia dan Susah Move On

Magelang, Kota Sejuta Bunga yang Bikin Saya Bahagia dan Susah Move On

Magelang, Kota Sejuta Bunga yang Bikin Saya Bahagia dan Susah Move On (Unsplash.com)

Ah, rasanya sedih sekali. Saat menulis ini saya benar-benar akan meninggalkan Magelang setelah 4 tahun ada di Kota Sejuta Bunga menjadi mahasiswa sekaligus warga yang baik. Selama 4 tahun pula saya sama sekali nggak menyesal hidup di kota ini. Saya bahagia dan bersyukur bisa tinggal di sini.

Tentu saya nggak akan menyimpan kebahagiaan ini sendirian. Saya ingin membagi kebahagiaan itu kepada banyak orang, jadi saya akan membagikan sudut pandang saya kenapa tinggal di Magelang adalah hal yang patut disyukuri.

Akses ke berbagai fasilitas dekat

Bagi saya, kemudahan akses ke berbagai fasilitas adalah salah satu keuntungan besar tinggal di Kota Magelang. Saya kos di dekat Universitas Tidar, dan dalam waktu kurang lebih 5 menit dari kos, saya bisa pergi ke tempat-tempat strategis yang ada di kota ini.

Mau ke pusat perbelanjaan tradisional atau modern? Gampang. Mau jalan santai atau lari-lari kecil? Pergi aja ke Rindam. Cari tempat ibadah? Banyak banget di sini, tinggal pilih. Mau berobat ke rumah sakit? Bisa. Fyi, di Magelang juga banyak taman untuk bersantai. Membaca buku atau sekadar minum kopi Good Day yang sebelumnya beli dulu di Indomaret juga bisa menjadi kegiatan menyenangkan di taman.

Lho, bukannya di kota lain juga ada yang kayak gitu? Ya bener, tapi di Magelang, selain satu lokasi dan lokasi lainnya berdekatan, nggak ada kemacetan di sini. Lalu lintas di sini tertib dan benar-benar nyaman. Kota ini memang cocok untuk ditinggali orang-orang yang mendambakan kedamaian.

Namun, kalau sesekali pengin suasana kota yang lebih ramai, kamu bisa pergi ke Jogja. Cuma satu jam perjalanan dari sini.

Magelang beriklim nyaman

Saya selalu terpesona oleh iklim yang nyaman di Kota Magelang. Di sini, saya nggak perlu takut terlalu panas atau terlalu dingin. Hawanya pas. Magelang terletak di dataran tinggi sehingga memiliki iklim berhawa sejuk dengan suhu minimal 16-17 derajat Celcius dan maksimal 32-33 derajat Celcius.

Hujan? Kemarau? Seandainya Magelang adalah manusia, saya rasa ia adalah orang yang taat aturan. Berdasarkan pengalaman saya, musim hujan dan kemarau terjadi sesuai kalender. Januari sampai Maret intensitas hujan kecil, April sampai September nggak hujan, dan terkadang hujan deras terjadi pada Oktober sampai Desember.

Warganya ramah

Sepertinya 5S sangat diimplementasikan dengan baik oleh warga Magelang. Hampir semua orang yang saya jumpai di sini menerapkan senyum, sapa, salam, sopan, dan santun.

“Monggo, Pak/Bu…” sambil menunduk akhirnya menjadi kebiasaan baru yang saya lakukan saat bertemu orang lain karena hidup di Kota Sejuta Bunga ini.

Warga lokal selalu memberikan senyuman hangat dan keramahan yang tulus. Tiap kali saya berjalan-jalan di sekitar kota, saya sering kali bertemu dengan wajah-wajah akrab dan mendengar sapaan ramah dari tetangga sekitar. Rasanya seperti memiliki keluarga besar yang selalu ada untuk saling mendukung dan peduli satu sama lain.

Harga makanan dan kos masih terjangkau di Magelang

Satu hal lainnya yang paling saya sukai tentang Magelang adalah harga makanan dan kos yang masih terjangkau. Nasi sayur Rp5 ribu itu nyata di Kota Magelang. Cari kos Rp200 ribu? Masih ada di sini. Rasanya hal ini menjadi istimewa karena ini “kota”, lho. Biaya lain-lain juga masih murah, termasuk biaya pacaran. Hehehe.

Saya nggak akan menuliskan panjang lebar soal ini. Kalian bisa membayangkan sendiri lah betapa bahagianya saya tinggal di kota ini.

Eksotis

Dengan sedikit perjalanan saja, kita sudah bisa ke tempat-tempat bernuansa alam yang terasa nyaman di sini. Maklum, Magelang memang identik dengan alamnya yang indah. Coba saja googling soal wisata alam di Magelang, kalian bakal menemukan banyak hal.

Kota Sejuta Bunga ini memang dikelilingi pemandangan alam yang menakjubkan. Pegunungan hijau hingga sungai yang mengalir deras memberikan suasana eksotis. Saya kerap meluangkan waktu untuk menjelajahi dan menikmati pesona alam ini.

Beberapa tempat yang bikin saya kagum adalah wisata ke gunung dan Candi Borobudur yang letaknya tak jauh dari Kota Magelang. Menyaksikan matahari terbit dari atas Candi Borobudur adalah pengalaman yang tak terlupakan.

Bertemu seseorang yang istimewa

Hal terakhir yang patut saya syukuri dari Magelang adalah kenyataan bahwa sosok yang istimewa di hati saya juga ada di sini. Selama dua tahun terakhir, saya selalu diteman menjelajahi kota ini. Sayangnya, dia kembali lebih dulu ke kota asal.

Itulah beberapa hal yang bikin saya bahagia dan susah move on dari Magelang. Semua yang telah saya tuliskan menjadi hal yang patut saya syukuri pula. Magelang adalah tempat yang memenuhi semua harapan saya. Jika kalian mencari tempat tinggal yang nyaman dan bikin bahagia, Magelang adalah pilihan sempurna.

Penulis: Tegar Satya Prahara
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Sudah Saatnya Magelang Menjadi Daerah Istimewa.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version