Orang Indonesia itu lucu. Negara ini dipenuhi dengan warganet yang teriak-teriak rasis ke orang Asia Timur yang mendiskriminasi warga Asia Tenggara, namun di sisi lain sangat memandang rendah Asia Selatan. Orang Indonesia mengasosiasikan semua yang norak dengan Prindapan alias India, mengatai Malaysia dengan sebutan Malaydesh (Malaysia Bangladesh), dan menyebut Rohingya sebagai beban meski mereka didanai PBB.
Padahal kalau kita mau ngaca sedikit saja, kita juga nggak kalah kurangnya daripada negara-negara yang disebut itu. Apalagi dibanding India yang sudah masuk G20 lebih dulu.
Tentu saya nggak bilang India negara yang sempurna lho ya! Negara ini memang punya problem dengan masalah kebersihan, hak-hak perempuan, sampai sistem kasta yang menjengkelkan. Tapi apakah elok kalau kita lantas mengatai segala sesuatu yang jelek di Indonesia dengan India? Apa hubungannya coba?
Negara kita masih punya segudang PR dan jauh dari status negara maju. Saya sampai tidak bisa membayangkan andai Indonesia semaju Korsel. Bisa-bisa kita dicap sebagai negara paling rasis sedunia karena kecongkakan warganya.
Ada banyak hal dari India yang tak patut ditiru. Namun ada juga berbagai hal yang patut ditiru.
Saya tulis daftar prestasi India di bawah ini supaya kita jangan selalu berpikiran cupet tentang negara tersebut. Apalagi sampai memiliki pandangan rasis ke semua orang Asia Selatan.
Sudah Punya Pemenang Nobel
Beda dengan Indonesia yang sampai hari ini belum punya pemenang nobel, India telah melahirkan sejumlah pemenang Nobel yang diakui dunia. Tokoh seperti Rabindranath Tagore, C.V. Raman, dan Amartya Sen adalah beberapa di antaranya.
Hadiah nobelnya juga nggak main-main, dari penghargaan di bidang sastra, fisika, sampai kimia. Selain itu, negeri ini juga melahirkan beberapa tokoh sosial ternama seperti Kailash Satyarthi.
Pekerja IT India terkenal hingga ke Silicon Valley
Suka tak suka, India adalah salah satu negara penyumbang terbesar talenta IT di dunia. Banyak programmer asal India yang bekerja di perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Google, Microsoft, dan Meta.
Lihat deh Sundar Pichai (CEO Google) dan Satya Nadella (CEO Microsoft) yang keduanya berdarah India. Jadi meski punya stereotip buruk sebagai pekerja migran kasar di Timur Tengah, negara ini bisa sedikit jumawa dengan migran lainnya yang ber-skill tinggi.
Apa negara kita punya kekuatan migran berskill tinggi seperti ini?
Politisi Keturunan India Ada di Mana-mana
Diaspora India telah melahirkan banyak politisi berpengaruh di berbagai negara. Kamala Harris, meski gagal menjadi presiden Amerika, setidaknya sudah pernah menjabat sebagai wakil presiden negara super power tersebut.
Di Inggris, kita juga mengenal sosok Rishi Sunak sebagai menjadi Perdana Menteri. Masih banyak politisi-politisi keturunan India lainnya yang punya nama besar. Jarang sekali ada negara Asia lain yang memiliki prestasi seperti ini.
Punya senjata nuklir
Berikutnya, negeri yang sering diejek kekurangan toilet tersebut faktanya sudah memiliki senjata nuklir. Program nuklir mereka pun masih berlanjut hingga sekarang dengan segala perkembangannya.
Apalagi, negara ini memang cukup dekat dengan wilayah Timteng yang sering berkonflik. Belum lagi ada Pakistan yang hubungannya dengan India mirip Indonesia dengan Malaysia.
Integrasi dengan Goa yang Sukses
Terakhir, India memang pernah mengalami perpecahan pasca penjajahan Inggris. Tapi jangan salah, sebab di sisi lain, negara tersebut justru mampu melakukan proses integrasi Goa yang jajahan Portugis itu dengan relatif damai.
Berbeda dengan yang dilakukan Indonesia ke Timor Leste, apa yang dilakukan India ke Goa bak langit dan bumi. Sampai hari ini pun, Goa anteng-anteng saja jadi bagian dari negara tersebut.
Jadi ya sudahlah. Tak perlu ngatain segala sesuatu yang buruk, apalagi norak dengan India. India memang bukan negara sempurna, dan sampai hari ini belum menunjukkan taringnya untuk menyaingi China.
Namun India memiliki hal-hal berprestasi yang Indonesia tak punya. Kalaupun orang Indonesia merasa lebih baik, belajarlah bak ilmu padi. Makin tinggi makin merunduk, bukan belum tinggi tapi sudah songong ampun-ampunan.
Penulis: Nar Dewi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Meski Dipandang Rendah, Ini 5 Alasan India Menarik untuk Dikunjungi
