Lelang Lawas: Ketika Nasibmu Ditentukan Sniper Bid Satu Detik

Lelang Lawas: Ketika Nasibmu Ditentukan Sniper Bid Satu Detik

Lelang Lawas: Ketika Nasibmu Ditentukan Sniper Bid Satu Detik (Shutterstock.com)

Jika tiba-tiba muncul foto Wulan Guritno, di timeline Twitter, padahal yang bersangkutan tak main Twitter, jangan kaget. Mungkin salah satu pengikut kalian adalah pengikut setia dari akun Lelang Lawas.

Lelang Lawas, sesuai namanya adalah akun yang melelang barang-barang baru dan bekas. Akhir-akhir ini, prospek berbisnis baju, celana, hingga jaket bekas memang menggiurkan.

Di Malang, ada istilah “Roma” atau Rombengan Malang. Lalu, di area Jogja dan sekitarnya identik dengan awul-awul, di daerah Jaksel kerap disebut dengan “nge-thrift”. Apa pun istilah dan bagaimana kalian menyebutnya, yang penting adalah aktivitasnya sama: membeli barang bekas.

Di Lelang Lawas, kalian bisa membeli pakaian—paling sering Jersey—yang sudah berusia belasan tahun. Tak jarang ada jersey klub yang ikonik dan memorable.

Harga jersey bisa melonjak naik, karena beberapa hal. Misalnya, karena memiliki desain yang bagus, seperti misalnya jersey Timnas Italia yang digarap oleh Puma.

Jika bukan karena desain, biasanya jersey harganya mahal karena memiliki sejarah. Misalnya jersey bersejarah Liverpool kala menjadi juara Liga Champions 2005, akan lebih mahal dibanding jersey Liverpool saat mereka tidak mendapatkan gelar apa pun.

Yang berduit (belum) pasti menang

Uang dianggap mampu membeli segalanya. Bahkan, kebahagiaan pun beberapa kali bisa didapat asal memiliki uang. Namun, prinsip itu tak berlaku dalam dunia lelang, khususnya di Lelang Lawas. Kalian punya uang banyak dan niat untuk beli, tapi lupa untuk ngebid (istilah untuk ikut lelang), maka keinginan mendapatkan jersey impian pupus sudah.

Lelang Lawas cocok bagi kalian yang punya uang, niat, dan waktu. Proses lelang ditutup saat pukul 13.00 WIB atau ketika waktu istirahat—bagi para pekerja—telah usai.

Bayangkan kalian abis makan, terus ngudud blasblisblus, tau-tau jam 1 siang dan kalian belum ngebid. Ambyar. Keinginan kalian akan menghilang kayak asap rokok yang kalian keluarkan dari mulut dan hidung.

Kalian harus mantengi bid terakhir untuk menimbang-nimbang berapa tawaran yang akan kalian keluarkan. Tak sembarang bid bisa dikeluarkan, karena berlaku kelipatan. Jika barang yang dilelang super rare atau langka, biasanya kelipatan lelang lebih mahal dari lelang reguler.

Selain itu, ada juga istilah sniper. Kurang lebih artinya seperti ini: misalnya kalian mengincar jersey AC Monza. Lelang beredar di angka 150 ribu dan waktu menunjukkan pukul 12:58 WIB. Nah, kalian ancang-ancang taruh harga 170 ribu pada pukul 13:00 WIB pas. Syukur-syukur pada waktu yang sama, tak ada orang lain di Twitter dan Facebook, mengeluarkan nominal yang sama. Boom.

Cara ngebid mereka menembak dengan cermat dan penuh perhitungan. Tepat pada sasaran. Maka dari itu dinamakan sniper karena menunggu detik-detik terakhir untuk melepaskan tembakan.

Yang membuat akun Lelang Lawas dipercaya oleh banyak orang—termasuk para pesohor di Indonesia—adalah mereka selalu menaati aturan. Misalnya, nih, ada bid masuk dengan harga yang lebih tinggi dari bid sebelumnya tapi melewati batas waktu, mereka tidak akan memberikannya ke bidder yang kasih harga lebih tinggi. Rasa-rasanya, Lelang Lawas lebih fair play dibanding, uhuk, *404 not found*

Wulan Guritno, Anya Geraldine, dan Deretan Foto Pemanis

Bagi para kolektor Jersey atau yang demen beli jersey, akun Lelang Lawas memang tak akan pernah luput dari rekomendasi. Selain karena barang yang dijual pasti original, juga mereka memiliki gimmick yang menarik.

Salah satu gimmick yang ditunggu-tunggu adalah dengan mengunggah foto artis-artis. Tanpa maksud apa-apa, mereka mengunggah foto itu biasanya untuk auto pilot atau proses para bidder melemparkan tawaran. Selain itu, mereka mengunggah foto tersebut hanya karena iseng semata. Jadi, mereka melakukan itu hanya sebatas gimmick semata.

Foto tersebut ada hubungannya dengan bid? Ya nggak juga. Biar seru-seruan aja. Kayak akun K-Pop ngasih foto idol mereka dengan caption “ninggal jejak”.

Bagi kalian yang cari barang unik, atau jersey menarik dengan nilai sejarah yang tinggi, saya sarankan untuk ikutan Lelang Lawas ini. Persiapkan waktu, niat, dan tentu saja, uang yang berlimpah. Soalnya nggak ada fitur paylater di sini.

Tertarik? Nek aku sih, GAS!

Penulis: Alief Maulana
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 4 Tips agar Tidak Kena Tipu Lelang Online

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version