Tidak sedikit orang ingin menghabiskan masa tua dengan tenang, damai, dan jauh dari keramaian. Bahkan beberapa ada mulai memikirkan untuk pindah ke kota kecil yang menawarkan kualitas hidup lebih baik, udara bersih, biaya hidup rendah, dan masyarakat yang hangat. Jika Anda termasuk di antara mereka, Lasem Rembang patut dipertimbangkan.
Lasem adalah sebuah kecamatan kecil di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Meski secara administratif hanya sebatas kecamatan, Lasem punya sejarah panjang, kekayaan budaya, dan karakter masyarakat yang unik. Dikenal sebagai kota tua yang sarat dengan nuansa Tionghoa-Jawa, Lasem tidak hanya menyimpan jejak masa lalu yang luar biasa, tetapi juga menawarkan kenyamanan hidup yang makin jarang ditemukan di kota-kota besar.
Lantas, mengapa Lasem bisa menjadi tempat ideal untuk menghabiskan masa tua?
Suasana asri, terletak di antara laut dan pegunungan
Sebagai kota yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa, Lasem langsung menghadap Laut Jawa di sebelah utara. Namun jika kita menengok ke arah selatan, terbentanglah perbukitan kecil yang sangat hijau. Komposisi geografis ini menciptakan suasana yang sangat nyaman—udara segar dari laut berpadu dengan kesejukan kawasan perbukitan. Tidak terlalu panas, juga tidak terlalu dingin.
Bagi mereka yang mencintai alam, Lasem Rembang menjadi pilihan yang tepat untuk menghabiskan masa tua. Bayangkan, pagi hari bisa berjalan santai di pinggir Pantai Dasun, sore harinya duduk-duduk di kebun belakang rumah yang menghadap bukit. Tak banyak suara bising kendaraan seperti di kota, yang ada hanya desir angin dan suara burung atau ayam tetangga.
Memiliki fasilitas umum yang mencukupi
Meskipun berstatus kecamatan, Lasem Rembang tidak kekurangan fasilitas umum penting. Tahun 2024, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meresmikan Puskesmas Lasem dengan standar modern yang menyerupai rumah sakit tipe B. Bangunan yang berdiri di atas lahan hampir 5.000 meter persegi ini memiliki ruang layanan yang nyaman dan lengkap, menjadikannya salah satu puskesmas terbaik di wilayah Pantura.
Lebih dari itu, Lasem juga memiliki Masjid Jami’ dan alun-alun sendiri. Tidak hanya itu, fasilitas perbankan, pasar, kuliner, fashion, bahkan swalayan tersedia dan mudah dijangkau. Jadi jangan kaget jika ketika kalian berjalan-jalan di Lasem kemudian menemukan ada toko Nice So, karena memang selengkap itu di Lasem.
Kuliner Lasem ramah kantong, rasa tidak perlu diragukan lagi
Harga makanan dan kebutuhan pokok di Lasem cenderung murah. Hal ini mungkin dilatarbelakangi biaya hidup yang masih rendah. Anda bisa menikmati banyak kuliner tradisional yang murah, enak, dan sehat. Misalnya serabi tasem, disajikan dengan santan gurih, cocok untuk sarapan ringan. Atau lontong tuyuhan, makanan khas yang berupa lontong dengan kuah opor ayam kampung yang harum dan gurih. Harganya? bisa dibawah Rp 15.000 per porsi.
Sebagai orang yang tinggal di Lasem, meminum kopi lasem merupakan hal yang tak boleh dilewatkan. Hampir setiap tempat di Lasem pasti menyediakan kopi ini. Membayangkan setiap pagi menyeruput kopi dengan memakan pisang goreng dengan pasangan adalah hal yang mungkin menjadi banyak impian banyak orang.
Baca halaman selanjutnya




















