Beberapa waktu lalu saya membaca tulisan di Terminal Mojok berjudul Point Coffee Membuat Kursi-kursi Indomaret Semakin Eksklusif karya Mas Abdur Rohman. Sebenarnya saya kurang tahu apakah kursi-kursi Indomaret kini tidak sebebas dahulu. Saya malah salah fokus pada satu kalimat dalam artikel itu, “Setidaknya saya jadi menyadari, setiap orang di muka bumi ini berjuang dan punya masalah masing-masing”.
Saya tidak pernah menyangka di luar sana ada orang lain yang seperti saya. Ketika pikiran sedang kacau, saya sering duduk di depan Indomaret untuk merenung. Cukup membeli beberapa camilan dari toko kemudian duduk di kursi besi selama beberapa saat hingga merasa baikan.
Pemandangan dari kursi Indomaret
Bangku-bangku besi Indomaret biasanya tersedia di gerai-gerai yang besar. Gerai seperti itu berlokasi di pinggir jalan besar yang ramai lalu lalang kendaraan. Nggak heran kalau Indomaret seperti ini biasanya lebih ramai pengunjung. Kondisi ini yang biasanya menarik untuk diamati dari bangku.
Coba saja duduk beberapa saat di sana. Saya yakin kalian akan menjadi saksi berbagai hal atau peristiwa. Tidak sedikit dari pemandangan itu bisa menjadi pembelajaran hidup yang berharga. Persis seperti yang dikatakan Mas Abdur Rahman dalam tulisannya, setiap orang di muka bumi punya masalah dan tengah berjuang.
Bukannya bermaksud membandingkan hidup saya dengan orang-orang lain yang kurang beruntung dari kursi Indomaret. Momentum duduk-duduk itu bisa kembali menyadarkan saya bahwa tidak ada hidup yang baik-baik saja. Kesadaran seperti ini yang membantu saya untuk bangkit kembali menjalani hidup.
Kantong dan mental terjaga
Poin plus lainnya, momen merenung itu tidak merogoh kocek yang terlalu dalam. Kalian cukup membeli makanan dari dalam toko yang kalian suka dan sesuai kantong. Pilihan makanannya pun beragam. Kalau kalian bosan dengan jajanan, kalian bisa memilih makanan berat. Gerai-gerai besar Indomaret biasanya menyediakan menu Yummy Choice yang lebih lengkap. Asal tahu saja, Yummy Choice adalah anak usaha Indomaret yang menyajikan makanan cepat saji.
Sekali lagi benar kata Mas Abdur Rohman dalam tulisannya, duduk-duduk di depan Indomaret bisa jadi alternatif healing murah meriah demi mental yang lebih sehat. Harga konsultasi ke psikolog nggak ramah di kantong sebagian besar orang, termasuk saya.
Eh, ini bukan berarti saya nggak menyarankan kalian ke psikolog ya. Saya menuliskan artikel ini untuk kalian yang butuh mengurai isi kepala yang semrawut itu. Kalau sekiranya pikiran kalian masih saja buntu, saya sarankan dengan sangat pergi ke psikolog. Kalau sudah seperti itu, duduk-duduk di Indomaret atau healing sejauh apapun juga tidak akan membantu.
Penulis: Ayu Lestari Sipayung
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 4 Aturan Tidak Tertulis Saat Belanja di Indomaret yang Terpaksa Harus Saya Tulis
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.