Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Kuliah di Mana pun Itu Sama Saja Adalah Omong Kosong yang Terus Dipertahankan

I Kadek Adi Dwipayana oleh I Kadek Adi Dwipayana
15 Agustus 2024
A A
Outfit Mahasiswa FISIP UI Membuat Saya Sadar bahwa Kuliah Tidak Mesti Pakai Kemeja dan Celana Bahan

Outfit Mahasiswa FISIP UI Membuat Saya Sadar bahwa Kuliah Tidak Mesti Pakai Kemeja dan Celana Bahan (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jelas kuliah di mana pun itu nggak sama ya, omong kosong semacam ini kenapa dipertahankan sebagai kalimat penghibur?

Saat mulai masuk dunia perkuliahan kita sering mendengar kalimat mujarab penenang hati sementara seperti “di mana pun kuliah itu sama saja”. Kalimat ini biasanya menjadi pelipur lara bagi orang-orang yang tidak tembus di kampus impiannya. Memang, di satu sisi ini baik agar kita dapat menjalani hidup di perkuliahan tanpa beban atau rasa kecewa. Namun, di sisi lain dapat membuat tersesat di jalan, kalau nggak sekarang ya nanti.

Saya di sini menyoroti bahwa di setiap kampus pasti memiliki infrastruktur yang berbeda. Baik dari segi fasilitas dan kebijakan kampusnya, kualitas dosen, akreditasi, metode pembelajaran, hingga nilai serta budaya dari kampus tersebut. Jujur saja saya merasa muak dengan kalimat-kalimat penenang semacam “di mana pun kuliah itu sama saja” atau “emas akan bersinar di mana pun ia berada”. Mendengar ungkapan itu saya berpikir, apakah emas yang ada di tempat kotor semacam got atau kolong jembatan akan tetap terlihat?

Pertanyaan ini membawa kita pada suatu pemahaman, bahwa emas di etalase toko lebih terlihat dan mudah dicari dibandingkan emas yang terkubur di got.

Kuliah di kampus ternama lebih terjamin

Sebagai mahasiswa yang menempuh perkuliahan di kampus grade B (atau mungkin C), tentunya saya memperhatikan fenomena yang telah menjadi rahasia umum ini. Di mana, orang-orang yang mendapat kesempatan berkuliah di kampus ternama akan lebih dipandang dan gampang akses ke jenjang karier. Setidaknya lebih mudah daripada orang-orang yang menempuh kuliah di kampus yang kurang mentereng. Ini bukan semata-mata opini, tetapi berdasarkan riset yang dilakukan oleh Kemendikbud Ristek. Adapun kampus yang masuk top 5 dengan lulusan yang cepat dapat kerja di antaranya IPB, ITB, UI, UGM, dan Unair. Kelima kampus tersebut tidak asing di telinga dan memang selalu berlomba-lomba menduduki kasta tertinggi.

Jadi, sudah jelas bahwa di mana pun kita berkuliah akan sangat memengaruhi masa depan dan jenjang karir. Akan tetapi, di sini saya bukannya mau bilang bahwa itu merupakan nasib bagi mereka yang tidak keterima di kampus ternama. Hanya saja yang dipermasalahkan di sini adalah pandangan yang bilang ngampus dimana saja itu sama, jelas itu berbeda lho!  

Realitas pahit yang harus dihadapi

Makin ke sini gap antara kampus ternama dengan kampus terbelakang semakin jelas terlihat. Semenjak diluncurkannya program MBKM pada 2020 oleh Kemendikbud Ristek, antusiasme mahasiswa untuk mengikuti program-program yang ditawarkan semakin tidak terbendung. Akan tetapi, tidak semua mahasiswa memiliki kesempatan yang sama dalam menjalankan program tersebut.

Kita lihat saja dari sebaran penerimaan mahasiswa yang lolos MSIB (salah satu program MBKM). Kebanyakan yang lolos adalah mereka yang menempuh pendidikan di kampus-kampus top. Tidak dapat dimungkiri juga bahwa mitra yang melakukan kerja sama tentunya melihat dari mana kampus si pendaftar kuliah. Mereka yang berasal dari kampus-kampus ternama akan memiliki peluang yang lebih tinggi. Ini sudah menjadi rahasia umum, walaupun di awal dikatakan kompetensi individu lebih condong dinilai, tetapi penilaian terhadap kampus asal mahasiswa tersebut pastinya juga merupakan salah satu indikator penentu dan tidak dapat dipisahkan.

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Selain itu, nasib buruk lainnya bagi mahasiswa yang keterima di kampus terbelakang adalah pandangan masyarakat. Menyakitkan ketika kita mulai bisa menerima kondisi bahwa kita tidak diterima di kampus ternama, tetapi stigma di masyarakat terus menghantui bahkan memandang remeh. Bahkan di satu kondisi ada yang bilang “kenapa nggak langsung kerja aja daripada kuliah di kampus itu yang ga jelas nasibnya gimana nanti?” Mendengar ini mungkin sebagian dari kita bisa menerimanya. Tetapi tidak menutup kemungkinan sebagian orang lagi merasa semangat kuliahnya dipatahkan oleh pernyataan singkat tersebut.

Baca halaman selanjutnya

Omong kosong jangan dijadikan pegangan

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 16 Agustus 2024 oleh

Tags: kampus biasakampus ternamaKuliah
I Kadek Adi Dwipayana

I Kadek Adi Dwipayana

Saya miskin, maka saya menulis.

ArtikelTerkait

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Culture Shock Orang Indonesia yang Kuliah di Thailand Mojok.co

Culture Shock Orang Indonesia yang Kuliah di Thailand

31 Desember 2024
Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP Kuliah: Ekonomi Sulit, Gaya Selangit Mojok.co

Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP Kuliah: Ekonomi Sulit, Gaya Selangit

9 April 2024
4 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Usah Kuliah S2, Cuma Buang-buang Waktu dan Duit Mojok.co

4 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Usah Kuliah S2, Cuma Buang-buang Waktu dan Duit

26 Mei 2024
10 Gosip Kocak Jurusan Teknik. Yuk, Ketahui Faktanya!

10 Gosip Kocak Jurusan Teknik. Yuk, Ketahui Faktanya!

14 April 2023
Sudah Saatnya Magelang Mengganti Istilah Klitih dengan Kejahatan Jalanan untidar

5 Hal yang Bikin Kuliah di Magelang Itu Nggak Enak

17 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.