Saat ini, KRL Jogja Magelang menjadi moda transportasi yang semakin dibutuhkan. Artikel ini menjelaskan 3 alasannya. Simak, ya!
Sudah sejak lama saya ingin beralih menggunakan moda transportasi umum. Khususnya ketika bepergian jauh. Oleh sebab itu, saya selalu memperhatikan akses kereta api dan angkutan umum di daerah yang hendak saya kunjungi.
Misalnya, ketika di Solo, saya bisa berangkat menggunakan KRL. Sesampainya di sana, saya bisa menggunakan moda transportasi Batik Solo Trans. Atau, kelak kalau saya berada di Malang, akses transportasi umum yang bisa saya gunakan untuk keliling kotanya adalah angkutan kota.
Namun, akhir-akhir ini saya sedang mempertanyakan satu hal yang cukup mengganggu. Yang saya maksud adalah kenapa tidak ada KRL Jogja Magelang? Dua daerah ini cukup dekat dan aktivitas warga di antara keduanya cukup ramai.
Itulah dia. Mengapa pemerintah nggak mencoba membangun KRL Jogja Magelang? Oke, jika pemerintah masih menimbang berbagai alasan, saya akan turut menyampaikan 3 tiga alasan pendukung mengapa KRL Jogja Magelang sebaiknya ada.
Daftar Isi
Banyak warga Magelang yang beraktivitas di Jogja
Kita tidak bisa memungkiri bahwa UMR Jogja itu pas-pasan. Namun, nyatanya juga, banyak warga dari daerah lain yang menggantungkan hidup di Jogja. Salah satunya warga Magelang.
Banyak teman-teman kuliah yang saya kenal juga berasal dari Magelang. Sehari-hari, mereka memilih melakukan perjalanan komuter atau pulang-pergi naik motor.
Seingat saya, hanya sedikit dari mereka yang memilih opsi ngekos. Selain karena biaya kos, jarak tempuh Magelang-Jogja, menurut mereka, masih masuk akal untuk dilaju saja.
Namun, nglaju lintas daerah juga pasti menguras pikiran dan tenaga. Makanya, relasi KRL Jogja Magelang itu bisa jadi solusi. Harga tiket yang murah dan perjalanan nyaman pasti akan menjadi solusi para mahasiswa dan pekerja.
Tiket KRL Jogja Magelang pasti lebih murah ketimbang naik travel atau bus
Soal harga tiket, naik travel atau bus, pasti lebih mahal dibandingkan KRL Jogja Magelang. Misalnya naik travel, biayanya sekitar Rp60 ribu. Kalau naik KRL, tiketnya cuma Rp8 ribu. Ini memakai harga tiket Jogja-Solo sebagai pembanding. Kamu bisa melihat perbedaan harganya jauh sekali.
Saya sempat mendapatkan tawaran pekerjaan di daerah Magelang. Namun, saya urung menerimanya setelah memikirkan alokasi gaji yang kelak habis untuk biaya transportasi dan tempat tinggal sementara.
Saya jelas nggak akan memilih opsi nglaju dari Bantul. Selain karena semakin jauh jaraknya dan tidak mendapatkan izin orang tua, saya juga belum berpengalaman sih nglaju sejauh itu. Saya pasti akan memutuskan berbeda kalau ada KRL Jogja Magelang.
Wisata Magelang yang beragam, opsi liburan selain ke Solo
Beberapa waktu lalu saya sempat menuliskan mengenai kondisi KRL relasi Jogja-Solo yang selalu padat penumpang. Hal ini lumrah karena memang opsi liburan singkat bagi masyarakat Jogja itu ke Solo. Selain karena alasan biaya murah, adanya KRL juga memudahkan akses perjalanan.
Nah, saya jadi kepikiran. Kalau saja ada KRL Jogja Magelang, seharusnya opsi liburan singkat bisa bertambah. Selain itu, bisa juga saat akhir pekan dan libur, kepadatan di KRL akan terbagi: ada yang ke Magelang, ada pula yang ke Solo.
Lagipula, wisata di Magelang banyak juga macamnya, lho. Sebut saja Candi Borobudur, Bukit Rhema Gereja Ayam yang jadi lokasi syuting film “Ada Apa Dengan Cinta 2”, Nepal van Java, hingga lokasi wisata Ketep Pass.
Itulah 3 alasan mengapa KRL Jogja Magelang sebaiknya diadakan. Seandainya relasi tersebut ada, mungkin saya akan jadi salah satu pengguna aktifnya. Khususnya untuk menghirup udara yang setidaknya akan terasa sedikit jauh lebih sejuk daripada Bantul.
Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 4 Desa di Magelang yang Wajib Dikunjungi Setidaknya Sekali Seumur Hidup
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.