Naik KRL Jakarta Kota-Nambo, Tua dan Capek di Perjalanan

Naik KRL Jakarta Kota-Nambo, Tua dan Capek di Perjalanan Mojok.co malang

Naik KRL Jakarta Kota-Nambo, Tua dan Capek di Perjalanan (unsplash.com)

Rute KRL Jakarta Kota-Nambo tidak diperuntukkan bagi orang-orang dengan kesabaran setipis tisu. Bayangkan saja, KRL Jakarta Kota-Nambo hanya tersedia tiap 2 jam. Kalau kalian terlambat ke stasiun semenit saja, kalian perlu menunggu hingga 2 jam berikutnya untuk bisa naik kereta ini. Benar-benar menguji kedisiplinan dan kesabaran. 

Sebenarnya pada 1 Juni 2023 lalu, terdapat perubahan jadwal KRL. Perubahan terjadi karena ada penambahan jadwal kereta di beberapa rute. Sayangnya, rute KRL Jakarta Kota-Nambo tidak termasuk yang mendapat penambahan jadwal. 

Tentu saya kecewa dan bertanya-tanya. Kenapa rute yang punya banyak peminat ini tidak mendapat perhatian? Padahal sudah jelas-jelas jadwal keretanya terlalu sedikit dibanding jumlah penumpangnya. Apa dikira warga Nambo ini sudah terbiasa menunggu ya, sehingga jadwal kereta tiap 2 jam dianggap masih baik-baik saja ya? Dear pengelola, menunggu dalam hal apapun itu nggak enak lho. Apalagi menunggu kereta sepulang kerja, capeknya dua kali lipat!

KRL Jakarta Kota–Nambo banyak peminatnya

Sudah bukan rahasia, mereka yang bekerja di Jakarta mayoritas tinggal di kota-kota penunjang, Nambo dan Cibinong di antaranya. Selain Jakarta yang semakin padat, para pekerja tinggal di kota-kota satelit karena harga hunian yang lebih ramah di kantong. Itu mengapa mereka perlu pandai-pandai berstrategi untuk mobilitas ke kantor.

Sebenarnya sudah banyak transportasi umum yang melayani kota-kota satelit itu. Namun, KRL masih menjadi primadona. Transportasi yang satu punya jangkauan wilayah yang lebih luas, tidak terkena macet, dan harganya relatif terjangkau. Tidak hanya dimanfaatkan oleh para pekerja di hari-hari kerja, KRL juga ramai peminat di akhir pekan. 

Sayangnya, KRL Jakarta Kota-Nambo sepertinya tidak begitu mendapat perhatian. Selain jadwal kereta yang yang tidak ramah penumpang, setiap kereta hanya tersedia 10 gerbong saja. Kebayang kan betapa berat pejuang anker rute ini? Sudah harus menunggu lama, sekalinya dapat kereta harus berdesakan dengan penumpang lain. 

Rute KRL yang bikin tua dan capek di perjalanan

Saya adalah salah satu pelanggan setia rute KRL Jakarta Kota-Nambo. Saya sering tidak mendapatkan kursi entah ketika berangkat atau pulang kerja. Sekalipun saya sudah naik kereta paling pagi alias kereta pertama dari Stasiun Cibinong, saya tetap tidak mendapat kursi. Biasanya kursi sudah diisi oleh penumpang yang berangkat dari Stasiun Nambo.

Kereta rute ini memang dimulai dari Stasiun Nambo sebagai stasiun paling ujung. Kalau tidak mendapat kursi, setidaknya saya harus berdiri dari Stasiun Cibinong hingga Stasiun Manggarai. Jarak yang lumayan untuk membuat lutut bergetar.

Kondisinya tidak lebih baik ketika pulang kerja. Kerap kali yang terjadi, saya sudah sampai di stasiun, tapi kereta yang diinginkan baru saja berangkat. Harus menunggu hingga 2 jam berikutnya untuk menaiki kereta rute ini. Saya rasa, terlalu buang-buang energi dan waktu hanya untuk berangkat dan pulang kerja.  

Jangan menasihati saya untuk datang lebih awal dari jadwal. Tahu sendiri bagaimana lalu lintas Jakarta ketika pulang kerja, serba tidak terduga. Kadang sudah meluangkan cukup waktu untuk perjalanan dari kantor ke stasiun, tetap saja terlambat karena satu dan lain hal, terutama kemacetan. 

Saya yakin anker rute Nambo bisa relate dengan keluhan saya ini. Oleh karena itu, saya berharap sekali jadwal KRL Jakarta Kota-Nambo bisa diperbanyak. Apalagi di saat-saat ramai. Harapan saya nggak muluk-muluk kok, jadwal KRL Jakarta Kota-Nambo tiap 1 jam saja. Syukur-syukur bisa setiap 30 menit. Itu akan sangat membantu anker rute ini. 

Menunggu selama 2 jam dan berdesak-desakan di KRL mungkin terdengar mudah untuk kalian. Namun, coba bayangkan hal semacam itu terjadi hampir setiap hari dalam kehidupan kalian. Benar-benar tua dan capek di jalan!

Penulis: Kania Ramadhanika Fajri
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Stasiun Metland Telagamurni, Penyelamat Pekerja Jakarta yang Tinggal di Pinggiran Kota 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version