Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

4 Fakta Kota Bandung yang Banyak Dilupakan Warganya

Acep Saepulloh oleh Acep Saepulloh
17 Agustus 2024
A A
4 Fakta Kota Bandung yang Kerap Dilupakan oleh Warga Lokal Mojok.co

4 Fakta Kota Bandung yang Kerap Dilupakan oleh Warga Lokal (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kota Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia. Sudah sejak lama ibu kota Jawa Barat ini bak primadona bagi daerah-daerah lain. Nggak heran sih, kota ini memang menarik dari suasananya, kuliner, budaya, dan masih banyak lagi. 

Kota dengan julukan Kota Kembang ini memang sudah nggak asing di telinga kebanyakan orang. Namun, tetap saja, ada informasi-informasi yang kadang terlewat begitu saja. Bahkan, oleh mereka yang selama ini asli dan tinggal di Kota Bandung. 

#1 Jalan Braga, jalan beraspal pertama di Indonesia

Fakta pertama yang mungkin belum diketahui banyak orang adalah Jalan Braga merupakan jalan pertama di Indonesia yang beraspal, tepatnya di zaman kolonial Hindia Belanda. Secara Jalan Braga tergolong jalan yang sudah tua di Kota Bandung. Hal ini bisa dibuktikan dari deretan bangunan gedung bergaya eropa/kolonial yang ada di setiap jengkal sekitaran Jalan Braga. 

Akan tetapi, pada 2008, Jalan Braga Bandung direvitalisasi dan berganti rupa. Dari jalan yang dulunya beraspal, berubah menjadi jalan berbahan batu andesit atau yang lebih populer disebut batu paving block. Sampai sekarang pun Jalan Braga di Kota Bandung masih berupa jalan berbahan batu andesit/paving block.

#2 Bandung sebagai calon Ibukota Hindia Belanda

Fakta selanjutnya, kota ini sebenarnya disiapkan jadi ibu kota pada masa pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Dulu pemerintah kolonial akan memindahkan ibu kota negara dari Kota Batavia ke Kota Bandung. Berbagai persiapan pun sudah dilakukan.  

Hal itu bisa dibuktikan dengan gencarnya pembangunan di Kota Bandung, seperti pembangunan Stasiun Kereta api, dibangunnya gedung sate sebagai kantor pemerintahan, dan dibangunnya pusat persenjataan di Cimahi. Tidak ketinggalan saluran transportasi udara, stasiun radio, hingga Museum Geologi mulai dipindahkan dari Kota Batavia. Pemindahan pabrik senjata dari Kota Surabaya ke Kota Bandung juga sudah dilakukan, sekarang kita kenal sebagai PT Pindad.

Akan tetapi, hal itu urung terlaksana karena Belanda terdesak dan kalah oleh Jepang. Puncaknya diadakan perjanjian di Kalijati Subang pada 8 Maret 1942. Belanda dipaksa menyerah pada Jepang dan Belanda pun hengkang dari tanah jajahannya. Episode berlanjut, kemudian giliran Jepang yang menjajah Indonesia.

#3 Kenapa Bandung dijuluki Kota Kembang?

Konon katanya, Kota Bandung dijuluki sebagai Kota Kembang karena di zaman dahulu lingkungannya masih hijau, bersih, teduh, asri dan nyaman. Sebab, semua jalan di Bandung dibatasi dengan jajaran pohon pelindung besar yang rindang. Adapun pohon yang biasa digunakan sebagai pelindung adalah asem, kenari, beringin, tanjung, kayu ambon, angsana, mahoni, dan palem. 

Baca Juga:

4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

Semua itu tampak tertata rapi lengkap dengan taman-taman asri yang dibelah oleh aliran sungai yang berair jernih. Serta banyak toko yang berjualan kembang di sekitar Kota Bandung. Dengan segala keindahan, kebersihannya dan yang berjualan kembang sehingga daerah ini dijuluki Kota Kembang.

Versi lain, konon, Kota Kembang berasal dari Kongres Pengusaha Gula pada abad ke-19 yang mendatangkan Noni Indo dari Pasir Malang untuk menghibur para tamu. Adanya celetukan dari tamu kalau Bandung sebagai “de bloem der Indische bergsteden” alias “bunganya kota pegunungan di Hindia Belanda.”

Sumber lain menyebutkan, pada awal abad ke-20, daerah ini terkenal dengan “Kembang Jalanan”. Orang Belanda berkunjung ke Margawati di Braga, sementara pribumi ke Tegallega. Ada dua primadona yang populer kala itu, yakni Icih Seeng & Nyi Dampi yang dijuluki sebagai De Bloem van Kebon Kalapa (Kembangnya Daerah Kebon Kalapa)

#4 Bandung punya kampung toleransi

Pj Wali Kota Bandung saat ini, Bambang Tirtoyuliono menegaskan bahwa Bandung  merupakan Kota Toleran. Hal itu dibuktikan dengan adanya beberapa kampung toleransi di sana. Menurutnya, Kota Bandung menjadi role model sebagai kota toleran sehingga yakin menjadi contoh kota besar lain di Indonesia. Kota Bandung menjadi kota heterogen dengan berbagai suku, ras, dan agama dengan jumlah penduduk mencapai 2,5 juta jiwa. Di kampung toleransi itu masyarakat dari berbagai etnis dan berbeda agama bisa hidup berdampingan. 

Itulah 4 fakta yang kadang dilupakan oleh warga Kota Bandung sendiri. Sebaiknya pengetahuan itu terus dipelihara sehingga tidak dengan mudah bisa dilupakan. Salah satu caranya mudah saja, bagikan artikel ini ke kenalan kalian yang sekiranya belum mengetahui informasi di atas hehehe. 

Penulis: Acep Saepulloh
Editor: Kenia Intan  

BACA JUGA Bandung Memang Kota yang Nyaman untuk Ditinggali, asal Punya Kendaraan Sendiri, Angkutan Umumnya Remuk!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Agustus 2024 oleh

Tags: BandungJawa Baratkota bandungKota Kembang
Acep Saepulloh

Acep Saepulloh

Hanya orang biasa yang tiada hari tanpa membaca, tiada hari tanpa menonton berita.

ArtikelTerkait

Keresahan Saya Jadi Orang Cianjur, Daerah dengan SDM Terendah di Jawa Barat: Nggak Terima, sekalipun Itu Benar

Keresahan Saya Jadi Orang Cianjur, Daerah dengan SDM Terendah di Jawa Barat: Nggak Terima, sekalipun Itu Benar

16 Mei 2025
Jogja Memang Istimewa, tapi Mohon Maaf Bandung Lebih Nyaman untuk Ditinggali

Jogja Memang Istimewa, tapi Mohon Maaf Bandung Lebih Nyaman untuk Ditinggali

26 Mei 2025
Tiramisusu, Oleh-oleh Sombong dari Bandung yang Perlu Dicoba Terminal Mojok

Tiramisusu, Oleh-oleh Sombong dari Bandung yang Perlu Dicoba

8 Mei 2022
Jangankan Pendatang, Suhu Dingin Bandung Bikin Kewalahan Warga Daerahnya Sendiri Mojok.co

Jangankan Pendatang, Suhu Dingin Bandung Bikin Kewalahan Warga Daerahnya Sendiri

17 Juli 2024
Aib Kota Karawang Titik Nadir Pertanian di Kota Lumbung Padi (Unsplash)

Aib Kota Karawang: Titik Nadir Pertanian di Kota Lumbung Padi

16 Maret 2023
Jalan Dipati Ukur Bandung Bener-bener Nggak Keurus. Udah mah Semrawut, Kumuh, Ada yang Jualan Amer Pula

Jalan Dipati Ukur Bandung Bener-bener Nggak Keurus. Udah mah Semrawut, Kumuh, Ada yang Jualan Amer Pula

29 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Mensiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.