Kos Tahunan vs Kos Bulanan di Jogja, Mana yang Lebih Unggul?

Kos Tahunan vs Kos Bulanan di Jogja, Mana yang Lebih Unggul?

Kos Tahunan vs Kos Bulanan di Jogja, Mana yang Lebih Unggul?

Beberapa bulan lalu, saat masa-masa penerimaan mahasiswa baru, banyak kawan bertanya tentang kosan di Jogja. Kebanyakan bertanya untuk anaknya. Yah, saya lumayan sering pindah kos selama kuliah. Lalu, banyak yang minta pendapat saya, sebaiknya mengambil kos bulanan di Jogja atau sekalian ambil kos tahunan?

Wah, ini, ditanya begitu, saya yang bingung.

Kebetulan, saya sempat jadi penghuni dua jenis kos tersebut. Saya sebenarnya lebih sering ambil kos bulanan sih. Sekalinya yang tahunan, kebanyakan saya ngontrak, jarang yang ngekos.

Nah, misal saya ditanya, mana yang lebih unggul antara kos bulanan di Jogja dengan kos tahunan, saya agak bingung. Sebab ini bukan perkara yang mudah, sekalipun keunggulan dan kekurangannya yang begitu jelas. Oke, akan saya bedah dulu.

Mumpung sudah Oktober, biasanya mahasiswa sudah mulai menyesal dengan kualitas kosnya, jadi, tulisan ini bisa jadi pegangan.

Kos bulanan di Jogja: keuntungan dan kekurangan

Saya kasih satu keunggulan kos bulanan yang jelas nggak bakal bisa disaingi kos tahunan: kamu bisa pindah kapan saja tanpa merasa menyesal. Wis, itu saja. Pemilik kos tahunan jarang yang mau mengembalikan uang sisa jika kamu memilih cabut. Kamu juga baiknya jangan minta duitmu balik, wong kok unik.

Kekurangan kos tahunan memang kamu harus kuat bertahan jika nggak cocok dengan kosnya. Harganya yang nggak murah bikin kamu sayang jika keluar cepat-cepat. Untuk sekadar informasi, kos tahunan di Jogja itu harganya bisa menyentuh dua digit, atau hampir. Itu harga kos cewek sih. Kalau kos cowok, well, biasanya lebih murah.

Nah, keunggulan kos bulanan di Jogja yang bisa kamu tinggal kapan saja itu saya rasa menarik buat kalian yang picky. Kekurangannya ya satu, kalian harus lebih sering keluar duit buat pindahan yang nggak murah juga.

Kecuali jika kos bulananmu adalah tipe kos isian. Nah, mending begitu. Tapi budgetnya jelas nggak murah.

Kos tahunan: keunggulan dan kekurangan

Nah, kalau kos tahunan, kekurangannya sudah saya kasih di atas. Kalian kalau nggak cocok, nggak bisa cabut begitu saja. Apalagi jika sistem pembayaran dibayar lunas di muka. Sudah, rugi kalian kalau pindah.

Tapi, kalau kalian orangnya gampang betah, dan kebetulan cocok, kos tahunan ini amat pas buat kalian. Nggak perlu lagi kalian mikir pindahan, dan biasanya kos tahunan lebih permisif untuk didekor. Kos bulanan di Jogja ya banyak sih yang bisa didekor, tapi ngapain kalian dekor kalau ujungnya nggak betah?

Jika kalian mahasiswa yang nggak bawa kendaraan, dan memang nggak suka ke mana-mana, baiknya kos tahunan saja saran saya. Kos bulanan jarang yang dekat kampus, biasanya sih tahunan. Setahu saya, di Karangmalang UNY, misalnya, kebanyakan kos tahunan. Di Seturan juga lumayan banyak kos tahunan, walau nggak deket-deket amat ke kampus. Tapi Seturan kan berada di antara 5 kampus besar (UGM-UNY-UPN-Atmajaya-YKPN), jadi wajar sih.

Lanjut bingung, nggak lanjut mau tidur di mana?

Nah, masalahnya adalah, dari pengalaman saya, cuma itu keunggulan kos tahunan. Yang lain bisa ditemui dengan mudah di kos bulanan. Terlebih jika kalian mahasiswa yang lulus, lalu sedang nyari kerja. Agak susah juga kalian minta perpanjangan yang sebentar misal 1-2 bulan. Soalnya kos tahunan biasanya juga banyak peminat, dan ketika mendekati akhir, kalian bakal ditanya mau lanjut atau tidak.

Kasus ini banyak menerpa kawan saya yang masih gamang mau lanjut di Jogja atau nggak. Mau cari kerja dulu, lalu lanjut, kok kos sudah mau habis. Tapi mau pindah kos bulanan di Jogja, sudah males duluan.

Sebagai penutup, sebelum kalian cari kos (lagi), mending tentuin dulu skala prioritas. Kalau kalian memang picky, udah kos bulanan aja. Ujungnya juga bakal kerasa kayak kos tahunan kalau memang kalian betah. Kalau nggak mau ribet dan punya dana besar di awal, kos tahunan jawabannya.

Nah, beda cerita kalau kalian nanya mana yang lebih bebas, saya nggak bisa jawab. Astaghfirullah, saya tak mau ikut-ikutan.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Panduan Mencari Kos di Jogja untuk Mahasiswa UGM dan UNY: Daerah yang Harus Dituju, Budget, serta “Identitas” yang Harus Diperhatikan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version