Sudah nonton drama Korea Our Beloved Summer? Saya yakin kebanyakan penggemar K-Drama sudah nonton drama yang diangkat dari Webtoon dengan judul serupa ini. Drama komedi romantis yang tayang sejak 6 Desember 2021 lalu ini membuka cerita tentang sepasang siswa-siswi dengan kepribadian bertolak belakang yang disandingkan untuk keperluan sebuah film dokumenter soal perbandingan tingkah laku si ambis dan si pemalas.
Siswi ambis, Kook Yeon Su (Kim Da Mi), mau nggak mau harus berpasangan dengan siswa pemalas yang hobi menggambar bernama Choi Ung (Choi Woo Shik). Terlepas dari fakta bahwa Kook Yeon Su merupakan anak ambis sejati, siapa sangka ternyata kesuksesan justru berpihak pada Choi Ung di masa depan?
Bicara soal Yeon Su yang harus menghadapi kenyataan pahit bahwa dia nggak sesukses yang diharapkan, menurut saya itu patut dikasihani. Sudah capek-capek belajar, eh, doi malah jadi orang yang biasa saja. Sebagai orang yang juga ambis, melihat Kook Yeon Su seperti itu tentu agak ngeri-ngeri sedap. Ibarat kata, kehidupan Yeon Su di masa depan seperti mimpi buruk semua anak ambis di dunia. Lha, kok bisa gitu?
Pertama, mari kita telisik dulu karakteristik dan watak anak ambis. Seperti mindset anak-anak ambis pada umumnya, Kook Yeon Su sangat percaya diri kalau ngambis adalah satu-satunya pintu gerbang menuju kesuksesan. Ini dibuktikan dengan gaya blio yang nggak neko-neko, galak, nggak peduli dengan hal sekitar, egois, dan hanya mementingkan belajar serta nilai. Kalau di dunia nyata, orang yang beneran kayak Yeon Su sih bisa jadi nggak punya teman karena egoisnya minta ampun. Namun, kalau kita lihat dari POV Yeon Su sendiri, tentu dia merasa jadi orang yang paling kece dan bangga dengan apa yang dia lakukan.
Sudah pintar, disayang guru, sampai dikenal semua warga sekolah dari ujung kantin sampai ujung parkiran, nggak dimungkiri lagi kalau Yeon Su pasti nggak pengin melakukan kesalahan sedikit pun lantaran takut dijadikan bahan omongan satu sekolah. Dalam kenyataaan, beberapa anak ambis memang sangat menjaga diri mereka dari segala bentu kenakalan remeh-temeh seperti nggak pakai atribut lengkap atau terlambat sekolah. Singkatnya, anak ambis kudu jaga image agar tetap jadi figur yang baik di mata guru dan teman-temannya.
Mimpi buruk mulai terjadi saat anak ambis ini mulai memandang rendah teman-temannya yang merupakan buah dari sifat egois tadi. Kook Yeon Su menganggap orang-orang seperti Choi Ung mutlak nggak bisa hidup enak ke depannya sebab belajar saja nggak sungguh-sungguh. Kalau nggak belajar, dapat nilai jelek. Kalau nilainya jelek, nggak bakal masuk universitas bagus. Kalau nggak masuk universitas bagus, bakal kesusahan cari kerjaan oke. Sulit banget, kan?
Orang-orang tentu menaruh harapan besar pada sosok Yeon Su dengan segala karakteristiknya yang “wah” tadi. Kebanyakan orang yakin betul kalau Yeon Su akan sukses besar 10 tahun ke depan. Begitu pula dengan Kook Yeon Su sendiri. Dia juga pasti sangat percaya diri kalau hidupnya bakalan sukses dan enak di masa depan. Nyatanya, yang sukses besar malah si tukang leyeh-leyeh, Choi Ung.
Beneran, deh, sebagai anak ambis, saya membayangkan betapa malunya Kook Yeon Su dewasa. Apalagi Yeon Su digambarkan punya sifat gengsi yang kelewat tinggi, dan sekalinya ada hal yang nggak tercapai, pasti bakal membuatnya terus kepikiran dan malu.
Nasib baik hanya memihak Kook Yeon Su di awal episode Our Beloved Summer hingga akhirnya Kim Ji Ung meminta Yeon Su dan Choi Ung kembali melakukan syuting dokumenter setelah 10 tahun lamanya. Benar-benar kesialan yang wadidaw buat Yeon Su lantaran mau nggak mau dia harus mengakui kekalahan atas siswa santuy bin ajaib yang dia remehkan dulu pada seluruh penonton.
Kalau saya jadi Kook Yeon Su sih saya pasti ogah-ogahan mau syuting dokumenter lagi. Mending mengubur diri di kasur sambil overthinking saja!
Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Intan Ekapratiwi