Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Musik

Konspirasi Soal Pulang dan Rumah di Balik Lagu Minang

Akhridhal Syafaad oleh Akhridhal Syafaad
23 April 2023
A A
Konspirasi Soal Pulang dan Rumah di Balik Lagu Minang (Unsplash)

Konspirasi Soal Pulang dan Rumah di Balik Lagu Minang (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya, yang berasal dari Minang, pernah masuk pesantren di Sukabumi. Salah satu kegiatan favorit saya adalah duduk sore di tukang laundry, yang letaknya masih dalam pagar pesantren. Duduk di sana, saya bisa menyaksikan langsung permainan gitar Mang Jajang, yang bisa disandingkan dengan Sungha Jung, atau sekedar mendengar lagu plesetan yang dia buat sendiri. Atau kalau lagi apes, cuma kebagian ngobrol ngalor-ngidul dengan beliau.

Ada satu momen yang membuat saya terpukau. Di suatu sore, saya memberitahu Mang Jajang bahwa saya orang Padang. Mendengar itu, Mang Jajang langsung menggitarkan lagu Minang “Ayam Den Lapeh”.

Makna lagu Minang yang tak saya duga sebelumnya

“Ente tahu ayam yang dimaksud dalam lagu Minang tersebut?” Tanyanya.

Saya yang saat itu masih di rentang usia SMP tentu menanggapi dengan polos, “Ayam ya ayam. Ayam pada umumnya.”

“Salah, ayam yang dimaksud adalah anaknya sendiri.”

Tentu saya terkejut. Tapi, beliau akhirnya menjelaskan bahwa memelihara ayam sama halnya memelihara anak. Pertama, karena orang Minang zaman dahulu memiliki banyak anak bahkan lebih dari sepuluh. Kedua, sama-sama diperhatikan makanan dan kesehatannya tapi sering lupa nama saking banyaknya. Ketiga, karena anak dan ayam memiliki pola asuh yang mirip; ada saatnya dikurung dan ada saatnya diumbar. Keempat, karena sama-sama bisa dimakan; ayam bisa dimakan dagingnya, anak bisa dimakan hasil jerih payahnya.

Tradisi merantau

Merantau adalah tradisi penting bagi bujang-bujang Minang untuk membuktikan kelelakiannya. Anak yang merantau, bagi orang Minang, diibaratkan sebagai ayam yang lepas dari umbaran; lebih sering pulang sendiri tanpa dicari. Tapi, untuk beberapa kasus, ada ayam-ayam yang tersesat di rantau dan tak kembali lagi. Entah karena dikurung di perantauan, entah karena kawin dan beranak-pinak di lain pulau, atau sekadar malas pulang kampung.

Konon, para ninik-mamak mencari cara bagaimana supaya bujang-bujang yang hilang di rantau ini bisa terpelihara kerinduannya pada kampung halaman. Salah satu cara yang ditempuh adalah lewat seni, khususnya musik. Nah, produk musik hasil pemikiran ninik mamak adalah lagu Minang Ayam Den Lapeh ini yang sampai sekarang pun masih diperdebatkan siapa penulis aslinya.

Baca Juga:

Pantai Air Manis Padang, Lokasi Legenda Malin Kundang yang Cukup Dikunjungi Sekali Saja

Cerita Orang Jakarta Selatan di Perantauan: Dicap Anak Gaul, padahal Aslinya Biasa Aja

“Kalau nggak percaya, coba ente sebut satu lagu Minang yang paling tua dari Padang!”

Spontan saya menjawab, “Kampuang nan Jauah di Mato.”

“Itu dia. Coba yang lain.”

“Pulanglah Uda.”

“Itu juga.”

Pendidikan moral

Mang Jajang menjelaskan bahwa tak hanya dari musik, bahkan pendidikan moral soal merantau juga diselipkan lewat dongeng. Malin Kundang tidak durhaka karena lupa diri, tapi durhaka karena lupa pada keberadaan ibunya di kampung.

Kenapa dia jadi batu? Karena dia mengatakan, “Kau bukan ibuku. Ibuku sudah meninggal.” Saking lamanya di rantau, sampai dia lupa seperti apa wajah ibunya dan mengambil kesimpulan sendiri bahwa ibunya sudah meninggal.

Setelah puas memaparkan rahasia di balik Malin Kundang, beliau mengarahkan percakapan kembali ke pembahasan tentang lagu Minang.

“Hampir semua lagu Padang itu nyuruh-nyuruh pulang. Coba sebutkan satu lagu Padang yang nggak nyuruh pulang!”

Mungkin karena tersihir oleh teorinya sampai otak saya beku saat disuruh cari lagu Minang yang tak mengandung sugesti mudik. Apa ya kira-kira?

“Kutang Barendo, mungkin,” kata saya ragu-ragu.

Setelah itu kami berdua tertawa lepas sampai perut ini sakit rasanya. Demikianlah konspirasi di balik lagu Minang yang mungkin akrab di telinga kamu.

Penulis: Akhridhal Syafaad

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Rupa-rupa Kecewa Penikmat Sate Padang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 April 2023 oleh

Tags: ayam den lapehlagu minangMalin Kundangminangpadang
Akhridhal Syafaad

Akhridhal Syafaad

Pengangguran yang terpental dari kerasnya Jagakarsa.

ArtikelTerkait

Kuah Kental Hangat, Rahasia Kenikmatan Sate Padang

Kuah Kental Hangat, Rahasia Kenikmatan Sate Padang

6 Oktober 2023
Pengguna Angkot Bandung Perlu Lebih Proaktif, Jangan Acuh Tak Acuh, dong! terminal mojok.co

6 Ciri Khas Angkot Padang yang Pasti Tak Dimiliki Angkot Daerah Lain Mana pun

2 Juli 2020
Jalan Painan-Padang yang Menantang, Oleng Sedikit Nyawa Melayang  Mojok.co

Jalan Painan-Padang yang Menantang, Oleng Sedikit Nyawa Melayang 

30 November 2023
Hal yang Paling Bikin Nggak Enak saat Naik Angkot Kisah Juragan Angkot yang Pengin Jadi Pegawai Kantoran

4 Jenis Angkot Unik di Padang dengan Penumpangnya

9 Juni 2020
4 Menu Rumah Makan Padang yang Sebaiknya Dihindari kalau Tidak Mau Menyesal Mojok.co

4 Menu Rumah Makan Padang yang Sebaiknya Dihindari kalau Tidak Mau Menyesal

11 Agustus 2025
Jogja Bikin Saya Menyesal dan Ingin Kembali untuk Mencoba Lagi (Pexels)

Jogja Membuat Saya “Menyesal” dan Kelak Ingin Kembali untuk Mencoba Lagi

23 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.