Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

KKL, Study Tour Berkedok Program Mahasiswa yang Lebih Baik Ditiadakan Saja

Muhammad Fariz Akbar oleh Muhammad Fariz Akbar
6 Mei 2025
A A
KKL, Study Tour Berkedok Program Mahasiswa yang Lebih Baik Ditiadakan Saja

KKL, Study Tour Berkedok Program Mahasiswa yang Lebih Baik Ditiadakan Saja

Share on FacebookShare on Twitter

KKL itu cuma study tour berkedok kegiatan kampus. Isinya cuma bikin stres dan bokek, jadi baiknya dihapuskan saja

Di prodi saya, nggak ada yang namanya KKN. Mungkin sudah terlalu banyak daerah di pelosok yang sudah dijamah. Jadi, nggak ada tempat lagi untuk membangun jembatan. KKL jadi satu-satunya praktik studi di luar kampus yang masa studinya cenderung lama. Sebetulnya, karena saya jurusan pendidikan, masih ada Program Keterampilan Mengajar yang dilaksanakan selama satu semester. Tapi, saya kira itu nggak perlu diperdebatkan karena manfaatnya jelas. Mahasiswa pendidikan diberi kesempatan untuk mengajar.

Sementara, KKL sendiri isinya lebih mirip dengan studi banding dan penelitian kecil, ditambah sedikit praktik kuliah di lapangan secara langsung. Itu pun terbatas waktu. Jadi, sisanya ya jalan-jalan alias study tour. Saya senang jalan-jalan, tapi bukan dengan cara berkedok-kedok gini. Ujung-ujungnya ngerepotin. Daripada menikmati, saya lebih sering ngebatin dan makan hati sendiri karena KKL ini.

Cuma 1 SKS kok ribetnya 1 semester, bahkan lebih

Saya nggak ngerti kenapa KKL itu dibobotkan 1 SKS. Padahal, kalau dipikir-pikir, bobotnya lebih berat daripada kuliah 4 SKS dalam satu pertemuan. Banyak persiapan yang perlu dilakukan sebelum keberangkatan. Tiap minggu, pertemuan untuk ngebahas KKL nggak cuma satu kali. Lebih dari 50 menit pula. Jelas ini melanggar durasi 1 SKS yang ditentukan.

Seminimal-minimalnya persiapan, dilakukan selama 1 semester. Ketika mata kuliah KKL sedang diampu di semester itu. Tapi, pengalaman pribadi saya, teman-teman satu angkatan sudah mulai persiapan dari semester sebelumnya. Sudah mulai tanya-tanya ke kakak tingkat dan cari informasi ke sana ke mari.

Persiapan yang panjang ini, dibayar dengan satu minggu pergi ke luar kota, main ke prodi yang sama di kampus lain, dan tentunya wisata di kota tujuan. Di balik itu semua, ada koordinasi dengan berbagai pihak yang ribetnya minta ampun. Dosen, kampus terkait, pihak travel, dan lain sebagainya. Seribet apa? Seribet kita juga harus masih kuliah seperti biasa. Masuk kelas, ngerjain tugas harian, UTS, dan UAS.

Jadi ajang adu gengsi angkatan dan prodi lain

“Eh, prodi ini ke Thailand.”

“Angkatan kemarin ke Bali.”

“Harusnya 3 juta udah sampai luar negeri tuh.”

Ah, saya muak dengarnya. Kalau benar-benar mau pergi KKL, ya sudah fokus sama diri sendiri saja. Peduli setan dengan orang lain. Nggak semua orang mau adu gengsi. Ada juga yang mau KKL tapi cuma peduli dirinya sendiri. Kita bukan anak SMA yang adu gengsi angkatan siapa yang lebih hebat waktu ngadain pensi. Cuma iri doang mah bukti kalau kita nggak percaya diri. Ujung-ujungnya, kita sendiri yang jadi nggak maksimal.

Katanya, semakin jauh perginya, semakin baik. Apalagi kalau ke luar negeri. Nama prodi dan kampus akan semakin harum. Saya cuma bisa senyum kalo ngomongin itu. Ini pedih, tapi faktanya nggak semua orang mau mengharumkan nama prodi atau kampusnya. Pilihan kuliah mereka saja belum tentu sepenuhnya dari hati sendiri. Apalagi cuma KKL alias study tour mahasiswa ini.

Baca Juga:

Sebagai Orang Surabaya, Saya Lebih Memilih Study Tour ke Malang ketimbang Jogja

Demi Kesehatan Mental Guru, Sebaiknya Study Tour Nggak Usah Diadain Aja

Saya kira, banyak orang yang memilih diam dan tetap merasa terpaksa daripada cari masalah. Namanya mata kuliah, ya wajib diikuti. Disuruh apa, ya manut saja. Buat orang yang seperti itu, penderitaannya bisa berkali-kali lipat.

Iuran mahal, danusan nggak membantu biaya KKL

Danusan ini sesuatu yang bagus. Saya sangat setuju. Nggak semua orang punya koneksi atau hubungan yang kuat untuk minta uang dari sponsor kalau mau ngadain acara. Jadi, cara paling mudah untuk dapat uang adalah dengan danusan. Nggak sampai setengah hari, sudah bisa dapat keuntungan. Saya sendiri, kalau kepepet butuh uang jajan suka danusan. Kira-kira, dalam satu kali danusan, bisa dapat Rp50 ribu keuntungan bersih.

Cukup lah kalau buat sendiri. Tapi, kalau untuk KKL, berangkatin puluhan orang dan butuh dana puluhan juta, mana cukup. Mau danusan setiap hari juga nggak akan kaya. Malah ngabisin ongkos orang yang hari itu punya jadwal danusan. Ongkos yang dipakai untuk berangkat ke kampus lebih baik ditabung dan disimpan untuk bayar iurannya.

Dan karena danusan nggak menolong, otomatis harga iurannya selangit. Sebetulnya, bagi saya, ini yang paling mencekik. Bisa sampai jutaan rupiah per orang. Secara matematis, memang lebih murah dibanding jalan-jalan sendiri. Saya kira, keuntungannya cuma ada di materi. Sisanya betulan jadi beban yang kalau menurut saya seandainya KKL dihapuskan juga nggak masalah.

Apa pun motifnya, sebaik apa pun niat penelitiannya, studi bandingnya, kerja lapangannya, atau apalah itu, saya kira nggak akan pernah sebanding dengan usaha yang dikeluarkan oleh para mahasiswa nggak punya dosa itu. Selama masih ada yang terbebani, apalagi nggak ada niat mau tolong menolong satu sama lain, KKL ditiadakan saja. Atau ganti saja judul mata kuliahnya dengan jalan-jalan.

Penulis: Muhammad Fariz Akbar
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Tolok Ukur Keberhasilan KKN Itu Bukan pada Jumlah Proker yang Berhasil, tapi Mahasiswa dan Desa Bisa Saling Belajar!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Mei 2025 oleh

Tags: KKLprogram mahasiswastudy tour
Muhammad Fariz Akbar

Muhammad Fariz Akbar

ArtikelTerkait

Kenapa sih Mahasiswa Selalu Memilih Bali sebagai Tujuan KKL? Emangnya Nggak Ada Tempat Lain?

Kenapa sih Mahasiswa Selalu Memilih Bali sebagai Tujuan KKL? Emangnya Nggak Ada Tempat Lain?

4 Oktober 2023
Sebagai Orang Surabaya, Saya Lebih Memilih Study Tour ke Malang ketimbang Jogja Mojok.co

Sebagai Orang Surabaya, Saya Lebih Memilih Study Tour ke Malang ketimbang Jogja

19 November 2025
Mahasiswa Semarang KKL ke Jogja Buat Apa? Banyak Tempat yang Lebih Baik dari Jogja

Mahasiswa Semarang KKL ke Jogja Buat Apa? Banyak Tempat yang Lebih Baik dari Jogja

15 Februari 2024
Menggugat Alasan Bali Selalu Jadi Tujuan Study Tour Anak Sekolah Jawa Terminal mojok

Menggugat Alasan Bali Selalu Jadi Tujuan Study Tour Anak Sekolah Jawa

8 Februari 2021
Di mata orang Jember, Jogja Lebih Unggul daripada Bali sebagai Tempat Study Tour Mojok.co

Di Mata Orang Jember, Jogja Lebih Unggul daripada Bali sebagai Tempat Study Tour

11 Februari 2024
Mari Kita Mengenang Masa-masa Study Tour saat Sekolah

Mari Kita Mengenang Masa-masa Study Tour saat Sekolah

11 Juni 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.