Keteladanan Lord Adi, Idola Penakluk Chef Arnold dan Chef Juna yang Perlu Kita Tiru!

Keteladanan Lord Adi, Idola Penakluk Chef Arnold dan Chef Juna yang Perlu Kamu Tiru! terminal mojok.co

Keteladanan Lord Adi, Idola Penakluk Chef Arnold dan Chef Juna yang Perlu Kamu Tiru! terminal mojok.co

MasterChef Indonesia season 8 yang sudah berlangsung dari 29 Mei 2021 ini menghadirkan satu tokoh idola baru bagi para netizen. Khususnya buat yang menjadi pengamat setia acara masak-masak satu ini. Suhaidi Jamaan, yang memiliki nama aprone Adi ini kerap dipanggil Baginda Maharaja, Adibaran, sampai akhirnya para netizen pun sepakat untuk memanggilnya dengan Lord Adi. Mengapa sosok pria yang bekerja sebagai petani cabai di Tanah Datar, Sumatera Barat ini disebut sebagai Lord Adi? Bahkan ia berhasil menaklukkan chef Arnold dan chef Juna di MasterChef Indonesia?

#1 Percaya diri

Berbeda dengan peserta lainnya ataupun dari MasterChef Indonesia season sebelumnya, Lord Adi memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi. Ketika harus berhadapan dengan juri pun, tidak seperti peserta lainnya yang cenderung merasa terintimidasi dan takut akan penghakiman dari para juri. Lord Adi senantiasa terlihat santuy dan setiap wawancara pun ia selalu menunjukkan rasa kepercayaan dirinya yang tinggi meskipun ia salah sekalipun.

Setiap nonton beliau, saya tidak pernah melihat beliau merasa terintimidasi oleh chef Juna yang seringnya, sih, terkesan galak dan tidak santuy. Bahkan ketika harus berbicara dengan chef Renatta pun, ia menyebut chef Renatta sebagai keponakannya karena sama-sama berasal dari Tanah Datar. Keteladanan ini perlu diacungi jempol bagi kita yang sepertinya akan selalu menitikkan air mata ketika harus berhadapan dengan 3 juri (chef Juna, chef Arnold, dan chef Renatta) yang memiliki kesan galak tiada ampun.

#2 Kreatif

Tidak hanya pandai memasak, rasanya memang semua peserta yang mengikuti MasterChef Indonesia juga harus pandai memasak, sih, ya. Lord Adi ini sangat jago sekali dalam memadukan masakan tradisional dengan bahan-bahan tertentu yang tidak biasa. Ia sangat kreatif untuk menciptakan fussion food.

Pada episode di mana para peserta diberikan tantangan untuk memperbaiki kuah rawon, Lord Adi yang sebelumnya belum pernah sama sekali memasak rawon ini, tidak merasa takut ataupun tertekan sama sekali. Dengan santuy-nya, ia menciptakan sebuah inovasi baru dari masakan rawon. Lord Adi memadukan rawon yang telah ia masak dengan sajian makanan yang biasa digunakan ketika kita makan hot pot seperti jamur enoki, mie, dsb. Masakannya ini diberi judul shabu-shabu rawon oleh peserta lain dan juri.

Sebelumnya, ia juga pernah menciptakan Singkong 5 dimensi ataupun rendang dari daging domba yang mengundang gelak tawa dari para peserta dan juri. Sungguh luar biasa, bukan?

#3 Cekatan

Lord Adi ini tidak hanya kreatif dalam memadupadankan makanan, tetapi juga dalam gayanya saat memasak. Chef Arnold pernah menegurnya untuk menggunakan capitan yang telah disediakan oleh MasterChef Indonesia, saat Lord Adi menggunakan pisau untuk mengambil daging yang sedang ia masak. Sangat freestyle dan bar-bar sekali memang bapak yang satu ini. Tidak hanya sampai di situ, ia pun memilih untuk memangkas waktu memasak yang biasanya 60 menit menjadi 45 menit. Ini lah mulanya kenapa ia dipanggil Lord Adi.

#4 No hard feelings

Ini adalah kekuatan paling besar yang dimiliki oleh baginda raja kesayangan kita, Lord Adi. Ketika para peserta lain agak bete saat Lord Adi memilih waktu 45 menit untuk tantangan memasak, ia sama sekali tidak bergeming merasa takut dimusuhi atau tidak disukai. Ia tetap santuy aja. Komentar para juri yang kadang cukup pedas seperti cabe lombok ini, tidak pernah membuat semangatnya runtuh sama sekali. Ia tetap santai dan menganggap komentar itu bukanlah suatu beban. Sungguh suri tauladan yang perlu kita tiru, bukan?

Dari Lord Adi ini, saya belajar bahwa kita sering kali tidak memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi dan cenderung takut salah ketika harus menghadapi tantangan yang tidak kita kuasai. Kita semua takut akan penghakiman yang diberikan oleh orang sekitar kita. Padahal, kita pada dasarnya memiliki kemampuan yang cukup dan tentunya kreatif untuk menghadapi permasalahan tersebut. Kritik dari lingkungan orang sekitar kita semestinya tidak kita ambil dengan hati yang berat, tetapi harus diingat sebagai bahan pembelajaran agar kita dapat mengetahui mana yang salah dan mana yang perlu untuk diperbaiki.

Tak heran Lord Adi ini dipanggil sebagai Lord atau baginda raja oleh para netizen. Pasalnya, ia sungguh memberikan suri tauladan baik bagi kita semua.

Sumber Gambar: YouTube Masterchef Indonesia

BACA JUGA Drama-drama yang Saya Nantikan di ‘Masterchef Indonesia’ Musim Delapan dan tulisan Sylvana Teressha Simatupang lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version