Kereta Api Suite Class Compartment Memang Mewah, tapi Punya Beberapa Kekurangan

Kereta Api Suite Class Compartment Memang Mewah, tapi Punya Beberapa Kekurangan Mojok.co

Kereta Api Suite Class Compartment Memang Mewah, tapi Punya Beberapa Kekurangan unsplash.com

Sejak Oktober 2023, PT KAI meluncurkan inovasi baru kereta suite class compartment. Kereta ini merupakan layanan kereta kelas satu, hanya ada 16 kursi dalam satu rangkaian gerbongnya. Saat ini kereta api mewah itu dijalankan bersama rangkain gerbong kereta Bima dan Argo Semeru

Saya beri sedikit gambaran agar kalian tahu betapa mewahnya kereta ini. Setiap kursi kereta suite class compartment berada dalam ruangan tertutup dengan pintu geser otomatis. Penumpang yang duduk di dalamnya seakan-akan sedang berada di dalam kamar hotel. Belum lagi fasilitas lain seperti tablet untuk hiburan, pemutar musik, selimut, AC, dan kursi reclining yang bisa diputar 180 derajat sehingga penumpang bisa tidur terlentang selama perjalanan. Makanan dan minuman yang disediakan di suite class compartment  juga terlihat mahal. Welcome drink-nya saja menggunakan jus Rejuve yang per 250ml-nya dijual Rp50.000-an di mal.

Menurut saya, pelayanan dan fasilitas suit class compartment memang ramah dan mewah. Namun, tidak ada yang sempurna di muka bumi ini, tak terkecuali kereta suite class compartment. Meskipun mewah, ada beberapa hal yang membuat suit class compartment justru nggak worth to buy.

#1 Kereta Suite Class Compartment tidak efektif dari segi waktu

Perjalanan dari Surabaya ke Jakarta menggunakan suite class compartment membutuhkan waktu 10 jam. Waktu tersebut sangat lama jika dibandingkan dengan naik pesawat yang hanya 1 jam 30 menit. Maka, keputusan naik kereta compartment menjadi tidak masuk akal dan boros waktu.

Kereta ini sangat nggak cocok bagi mereka yang waktu luangnya sedikit dan berprinsip waktu adalah uang. Membuang 10 jam dalam perjalanan meskipun tempatnya nyaman tetap nggak layak dilakukan. Saya pikir-pikir kereta suite class compartment ini memang dibuat untuk orang yang tidak hanya kelebihan uang, tapi juga kelebihan waktu luang.  

#2 Harga tiketnya menyentuh jutaan

Selain waktu tempuh yang lama, kereta suite class compartment juga tidak dihadirkan untuk kaum mendang-mending. Harga tiketnya cukup menguras kantong, mencapai Rp2,4 juta untuk rute Stasiun Gubeng Surabaya-Stasiun Gambir Jakarta. Harga itu untuk kereta suite class compartment yang dirangkaian dengan Argo Semeru. Kabarnya, kereta suite class compartment yang dirangkaian dengan Bima lebih murah, Rp2,1 juta.

Harga tiket pesawat Garuda Indonesia kelas bisnis sekalipun hanya Rp1,8 juta, lho. Itupun kita menempuh perjalanan kurang dari dua jam saja. Masa naik kereta selama 10 jam 35 menit harganya bisa dua kali lipatnya, sih?  Jadi makin nggak worth to buy karena harga mahal dan durasi waktu lama.

Selain itu, bentuk fisik tiket suite class compartment tidak ada bedanya dengan tiket kereta kelas lainnya. Padahal, kalau tiketnya dibuat lebih elegan bisa dikoleksi dan disimpan sebagai kenang-kenangan oleh penumpang. Kapan lagi naik kereta api yang harganya setara UMK Bojonegoro, setahun sekali pun belum tentu.

#3 Tidak memungkinkan duduk berdua

Setiap satu ruangan hanya ada satu kursi lengkap dengan pintu gesernya. Tempat seperti ini akan cocok untuk orang introvert dan penganut paham kesendirian adalah produktivitas. Namun, berapa banyak sih orang kaya introvert seperti itu?

Saya rasa kereta suite class compartment ini juga perlu menyediakan kursi untuk dua orang dalam satu ruangan. Siapa tahu dengan menyediakan fasilitas ini akan lebih banyak pasangan yang menggunakan kereta mewah ini untuk liburan. Pemandangan luar yang bisa dilihat secara leluasa karena desain kaca yang lebar sangat cocok dinikmati dengan pasangan. Apalagi ketika sore atau malam hari, suasana jadi makin romantis. 

Sementara kalau kursinya sendiri-sendiri, memang tetap bisa pergi bersama pasangan, tapi jadinya malah biasa saja, mau gandengan tangan dan ngobrol pun tidak bisa. Lha wong terpisah pintu geser dan lorong. Kalau kita mau ngobrol pun suaranya harus agak dikeraskan agar lawan bicaranya mendengar.

#4 Tidak ada fasilitas antar jemput ke stasiun

Layanan first class Garuda Indonesia memberikan fasilitas jemput dari rumah ke bandara dengan mobil Alphard. Masa suit class compartment yang harganya lebih mahal dari business class Garuda Indonesia tidak menyediakan layanan jemput ke stasiun. 

Mobil jemputannya nggak harus Alphard kok. Sekadar naik Avanza juga tidak apa-apa yang penting ada pilihan fasilitas tersebut supaya ada kesan luxury. Layanan penjemputan juga bisa menjadi nilai tawar yang lebih.

#5 Toilet kereta suite class compartment bagus sih, tapi sempit

Toilet di suit class compartment didesain mewah berlapis granit dan aromanya wangi khas kamar mandi hotel berbintang. Klosetnya model otomatis dengan  banyak tombol, mirip kloset yang biasa digunakan di Jepang. Sayangnya, ruang toilet kurang luas, kalah luas dibandingkan dengan kereta Shinkansen. Kalau kamu berbadan gemuk, bakal agak ribet pup dan pipis di toilet kereta suite class compartment ini.

Saya rasa jumlah toilet yang hanya satu ini juga nggak sebanding dengan jumlah penumpang kereta suite class yang bisa mencapai 16 orang. Kalau  lagi banyak yang ingin menggunakan toilet, mereka  harus mengantre. Antrean tersebut akan membuat kesan luxury dan private-nya hilang.

Akhir kata, kereta suite class compartment memang bukan kereta yang diciptakan untuk sembarang orang. Hanya orang yang mencintai kereta, kelebihan waktu dan uang saja yang bisa menikmatinya tanpa perasaan menyesal telah menghamburkan banyak uang.

Penulis: Tiara Uci
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 8 Aturan Tidak Tertulis ketika Naik Pesawat, Saya Terpaksa Tulis karena Semakin Banyak Penumpang Nggak Peka

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version