Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Kenapa sih Bungkus Kondom Harus Mirip Permen dan Diletakkan di Dekat Kasir Minimarket?

Iqbal AR oleh Iqbal AR
27 November 2022
A A
Kenapa sih Bungkus Kondom Harus Mirip Permen dan Diletakkan di Dekat Kasir Minimarket Terminal Mojok

Kenapa sih Bungkus Kondom Harus Mirip Permen dan Diletakkan di Dekat Kasir Minimarket (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Agak tabu, tapi perlu. Itulah kalimat yang mungkin bisa menggambarkan benda bernama kondom. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menganggap kondom sebagai sebuah benda yang tabu. Kondom masih diidentikkan dengan seks bebas, seks di luar nikah: sesuatu yang masih sangat tabu bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Bahkan ketika hari Valentine, produk kondom banyak yang memberikan promo yang biasanya langsung ditentang oleh banyak masyarakat.

Namun, kondom adalah benda yang sangat penting dalam urusan aktivitas seksual. Kampanye soal aktivitas seksual yang “aman” selalu digaungkan, dan kondom selalu jadi “senjata”. Ya maklum saja, selain sebagai alat kontrasepsi, kondom juga menjadi benda yang dapat mengurangi risiko penyakit seksual. Apalagi bagi mereka yang aktivitas seksualnya cukup “liar”, suka berganti-ganti pasangan. Di sinilah peran kondom yang sangat krusial.

Terlepas dari pro-kontra masyarakat Indonesia soal kondom, permasalahannya bukan di situ. Kalau urusan pro-kontra kondom, ya biarkan saja, toh itu masalah preferensi dan keyakinan. Nggak ada habisnya kalau kita fokus di pro-kontra kondom. Mending kita pindah ke masalah kondom yang lebih penting untuk dibahas. Setidaknya ada dua masalah utama terkait kondom ini.

Masalah utama kondom adalah bagaimana kondom ini dikemas dan positioning-nya di berbagai minimarket. Kita mungkin tahu dan sepakat bahwa bungkus kondom itu sangat menarik, apa pun merek kondomnya. Kondom dibungkus dalam sebuah kotak kecil, lebih kecil dari sebungkus rokok, dan dengan desain serta warna-warna yang sangat “menggugah selera”.

Inilah letak masalahnya. Dengan kemasan yang kecil dan desain yang menarik, kondom jadi mirip dengan kemasan permen. Kita mungkin tahu bahwa ada beberapa produk permen yang punya kemasan mirip dengan kondom. Sama-sama dibungkus dengan kotak kecil, dan sama-sama punya desain serta warna-warna yang menarik. Kalau kita orang yang polos, alim, dan nggak pernah keluar rumah sepanjang hidup, mungkin kita akan menganggap kondom sebagai permen. Pertanyaannya, kenapa sih bungkus kondom ini harus mirip dengan bungkus permen?

Masalah kedua adalah positioning kondom di berbagai minimarket. Di berbagai minimarket, kondom sering diletakkan di depan kasir (ada juga yang di belakang kasir), dan letaknya kadang dekat dengan permen-permen. Alasan mengapa kondom diletakkan di bagian kasir minimarket adalah karena kondom merupakan barang yang nggak bisa sembarangan diambil bebas. Masuk akal, sebab ada aturan usia kalau mau beli kondom. Iya, kan?

Namun, letak kondom yang di depan kasir minimarket, sayangnya kadang diletakkan berdekatan dengan rak permen. Ini menjadikan kita yang nggak tahu apa-apa jadi bingung. Kondom ini permen atau alat kontrasepsi, sih? Apalagi dengan kenyataan bahwa desain kemasan kondom ini mirip banget sama permen. Kotaknya kecil, bungkusnya menarik, warna-warni pula. Permen banget, kan?

Kenapa hal ini saya pertanyakan? Ya karena saya pernah mengalami peristiwa yang melibatkan kondom dan permen. Begini ceritanya.

Baca Juga:

Saya Setuju Jika Tidak Boleh Menolak Pembayaran Uang Tunai, tapi Pembeli juga Harus Memperhatikan Hal Ini!

Kursi Besi FamilyMart: Obat Pengurang Stres Pekerja Jakarta selain Kursi Indomaret

Beberapa tahun lalu, saya mengajak keponakan saya pergi ke sebuah minimarket berwarna biru. Ya sebagai paman yang baik dan baru saja dapat rezeki, nggak ada salahnya dong mengajak keponakan untuk sekadar beli jajan atau es krim di minimarket. Maka, pergilah kami ke sebuah minimarket yang nggak jauh dari rumah.

Sampai di minimarket tersebut, keponakan saya langsung menuju ke rak jajanan. Dia memilih beberapa ciki dan es krim. Tak masalah, toh dia sudah dapat izin dari ibunya untuk beli jajan apa pun, dan saya juga nggak keberatan. Masalah muncul ketika berada di kasir minimarket, ketika kami ingin membayar belanjaan.

Keponakan saya melihat beberapa kotak kondom yang dijejer di dekat kasir. Namanya anak kecil, rasa penasarannya pun tinggi. Melihat kotak kondom, keponakan saya langsung bertanya dengan nada suara yang cukup keras. “Iki permen opo e, Om?” sambil menunjuk ke arah kondom.

Baca halaman selanjutnya

Deg, tentu saja saya kaget…

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 27 November 2022 oleh

Tags: Alat Kontrasepsibungkus kondomkasirkondomminimarket
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Pengalaman Mencoba Kopi Circle K: Awalnya Meremehkan karena Kopi Minimarket, Malah Terkesan karena Rasanya Enak

Pengalaman Mencoba Kopi Circle K: Awalnya Meremehkan karena Kopi Minimarket, Malah Terkesan karena Rasanya Enak

14 September 2025
5 Alasan Saya Lebih Suka Belanja di Warung Kelontong daripada Minimarket Terminal Mojok

5 Alasan Saya Lebih Suka Belanja di Warung Kelontong daripada Minimarket

25 Januari 2023
4 Camilan Minimarket yang Menyimpan Bahaya bagi Ibu Hamil

4 Camilan Minimarket yang Menyimpan Bahaya bagi Ibu Hamil

3 November 2024
Saya Orang Madura dan Sepakat Warung Madura Tidak Buka 24 Jam Mojok.co

Saya Orang Madura dan Sepakat Warung Madura Tidak Buka 24 Jam

28 April 2024
Derita Mental & Fisik Karyawan Indomaret Superhero Dunia Ritel (Unsplash)

Karyawan Indomaret itu Seperti Superhero yang Harus Multitasking, Nggak Cuma Display Barang tapi juga Merangkap Warung Makan

6 September 2025
Toilet Indomaret dan Alfamart, Penyelamat saat Perjalanan Jarak Jauh Mojok.co

Toilet Indomaret dan Alfamart Penyelamat Saat Perjalanan Jarak Jauh

28 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.