Selama beberapa bulan belakangan, saya harus rela menambah durasi perjalanan Jogja-rumah saya gara-gara renovasi jalan di Klaten. Saya tidak begitu mempersoalkan hal itu sebenarnya, karena ini justru yang saya harapkan sejak lama. Jalan di Klaten butuh perbaikan karena salah satunya proyek tol Jogja-Solo. Mengingat proyek tersebut kayaknya udah kelar, jadi baru bisa dikerjakan.
Tapi masalahnya, tak cuma proyek perbaikan di Klaten yang harus saya hadapi. Kebetulan saya sedang sering bepergian, dan hampir semua daerah sedang renovasi jalan mendekati akhir tahun. itulah yang bikin saya penasaran, kenapa harus pada akhir tahun?
Kalau kita bicara Klaten, masuk akal, mungkin alasannya karena mereka nggak bisa begitu saja memperbaiki jalan, sedangkan proyek nasional juga sedang berjalan. Toh yang direnovasi adalah lanjutan jalan dari yang dulu sudah diperbaiki. Artinya bisa dianggap ini proyek jangka panjang. Tapi daerah lain? Hm, saya agak ragu.
Begini. Dari dulu, renovasi jalan itu kerap baru diadakan menjelang akhir tahun. Padahal kita tahu sendiri, akhir tahun justru rame-ramenya orang lalu lalang. Ya nggak kaget kalau ujungnya kemacetan menumpuk. Proyek tersebut juga belum tentu kelar cepet. Jadinya ya agak aneh.
Kalau alasan renovasi jalan untuk persiapan akhir tahun, kenapa ada yang nggak kelar di Desember? Aneh juga dipikir-pikir.
Kok gitu ya…
Banyak yang bilang, kalau renovasi baru bisa dilakukan di akhir tahun karena duitnya baru turun di masa-masa itu. Buat saya yang awam, kok agak aneh ya. Misal memang ada rencana proyek renovasi jalan, ya bisa kan direncanakan turun katakanlah awal tahun apa gimana. Nggak bareng-bareng numpuk di akhir tahun gitu lho.
Saya nggak tahu apa-apa tentang beginian, ini pandangan saya sebagai pengguna jalan. Justru saya minta dicerahkan, semoga ada yang rela menulis balasan.
Kan lucu ya, dari kota A, ke kota B, lalu ke kota C, dan kebetulan semuanya bareng-barengan renovasi jalan. Niatnya healing, malah dadi muring. Kelakuane sopo kuwi, wong endi kuwi.
Lebih aneh lagi kalau kota tersebut selalu renovasi jalan di akhir tahun, dan di tempat yang sama. Menurutku malah gila. Kenapa nggak sekalian pake material yang bagus dan bertahan bertahun-tahun? Harusnya bisa lah beginian. Kota lain jalannya bisa awet bertahun-tahun, tapi kenapa ada yang nggak sama sekali?
Saya nggak nuduh yang nggak-nggak lho ya.
Renovasi jalan jangan barengan di akhir tahun
Tapi saya baru ingat, kalau kota yang jalannya awet bertahun-tahun tersebut tidak dilewati truk overload yang jelas merusak jalan. Masalah truk overload ini memang pelik. Kalau nggak overload, katanya nggak cukup untuk nutup biaya operasi, tapi korbannya ya jalan dan amit-amit, orang lain. Kalau gini ya mumet.
Intinya, saya harap tak ada lagi proyek renovasi jalan berjalan barengan di akhir tahun. Alih-alih menyelesaikan masalah, justru menimbulkan masalah baru. Apalagi jika kualitas jalannya nggak membaik, materialnya asal-asalan. Ya ujung-ujungnya tiap akhir tahun kejebak macet di tempat yang sama. Nah, kalau udah kayak gitu, barulah kita boleh bertanya-tanya dan berasumsi.
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya