Malware atau virus ada dalam berbagai jenis. Mereka semua berbahaya bagi komputer kita. Di antaranya ada yang memasukan iklan yang mencurigakan secara paksa ke dalam browser kita, ada yang mengambil dan mencuri informasi penting di komputer kita, hingga yang berjalan secara diam-diam di latar belakang tanpa kita sadari.
Di antara banyak virus dan malware tersebut, ransomware adalah jenis malware yang menyerang data-data pribadi kita. Data pribadi kita terenkripsi, akibatnya kita tidak bisa membuka dan mengakses data tersebut. Ransomware akan mengubah ekstensi file pribadi kita dari menjadi wbxd, djvu, dan lain-lain. Ekstensi maupun tipe ransomware selalu berkembang setiap tahunnya. Pelaku ransomware biasanya meminta tebusan dengan jumlah tertentu kepada korbannya.
Data yang telah terenkripsi akan sulit atau bahkan mustahil untuk didekripsi. Sebelum ke pembahasan lebih lanjut, kita perlu mengetahui pengertian enkripsi dan dekripsi. Enkripsi adalah proses penyandian yang mengubah teks (plaintext) ke dalam bentuk teks yang tidak dapat dimengerti (ciphertext), sedangkan dekripsi adalah kebalikan dari enkripsi. Dekripsi mengubah text yang tidak dapat dimengerti menjadi dapat dimengerti. Seperti yang telah disebutkan di atas, enkripsi yang dilakukan oleh ransomware dapat megubah ekstensi file menjadi ekstensi yang tidak bisa dibaca seperti redl, repp, nppp, lokd, kodc, djvu, dan lain-lain tergantung jenisnya.
Ransomware menerobos komputer melalui lampiran email atau file hasil kompres ketika anda mengunduh sesuatu dari internet. Sering kali file atau email tersebut merupakan ransomware yang menyamar atau dikenal sebagai Trojan. Ketika file atau email itu dibuka, virus akan langsung menginfeksi komputer Anda. Peretas juga dapat menerobos celah pertahanan komputer. Kerentanan Windows sistem terbaru dimanfaatkan dengan menyelinap melalui belakang komputer anda dan menginstal malware di mesin Anda. Hati-hati buat kalian yang suka download aplikasi ataupun berkas dari web yang nggak jelas.
Lalu gimana kalau komputer kita udah kena ransomware? Saya sarankan agar tidak panik dan tetap tenang. Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui ketika ransomware menyerang. Pertama, data pribadi Anda yang telah dienkripsi akan sulit untuk didekripsi. Pelaku biasanya menyantumkan note berisi tebusan agar data anda dapat didekripsi kembali. Note tersebut dapat ditemui di disc yang diinfeksi. Saya sarankan, kalian jangan menuruti permintaan pelaku itu, jika kalian membayarkan uang yang diminta, kalian hanya akan membuat pelaku senang dan semakin semangat untuk mengulangi kejahatannya.
Kedua, beberapa jenis ransomware akan langsung lenyap ketika sudah menginfeksi komputer, walaupun ada jenis lain yang masih berada di komputer Anda setelah menginfeksi. Anda perlu melakukan scanning secara menyeluruh ke komputer Anda dan menghapus ransomware yang terdeteksi. Ada tidak perlu khawatir, data baru yang tersimpan di komputer Anda akan tetap dapat diakses. Sebagian besar ransomware akan menghilang setelah menginfeksi, jadi saya sarankan untuk tidak terburu-buru menginstal ulang komputer Anda.
Anda bisa mendeteksi jenis ransomware apa yang menyerang komputer Anda melalui website id-ramsomware.malwarehunterteam.com atau nomoreransome.org. Anda cukup mengunggah beberapa file yang telah dienkripsi dan diubah ekstensinya ke laman web tersebut beserta note yang ditinggalkan pelaku ransomware. Setelah mengetahui jenis malware atau ransomware yang menyerang, Anda akan diberi penjelasan mengenai jenis ransomware tersebut. Anda juga diarahkan untuk mengunduh dekriptor untuk melawan ransomware yang menyerang komputer anda.
Ketika virus ini menyerang, biasanya akan muncul spam email yang mencurigakan. Saya menyarankan untuk tidak membuka spam email tersebut untuk menghindari dampak yang lebih buruk. Disarankan juga untuk mematikan koneksi jaringan untuk sementara waktu. Hal itu untuk mencegah ransomware menyebar ke komputer lain di jaringan Anda.
Beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan ransomware antara lain menginstal antivirus yang dilengkapi perlindungan ransomware ini bisa menjadi garis pertahanan pertama. Antivirus yang Anda miliki juga harus terus dimutakhirkan. Biasanya pembaharuan tersebut berisi pembaharuan keamanan yang penting dan tidak seharusnya Anda abaikan. Lebih baik data pribadi yang bersifat penting dicadangkan di dalam USB atau hard drive terpisah agar dapat dipulihkan ketika virus menginfeksi. Anda juga harus cerdas secara online agar terhindar dari serangan. Hidari situs web yang tidak dapat dipercaya dan mencurigakan; unduh software, media, atau aplikasi dari market place resmi; selain itu jangan pernah lampirkan email Anda kecuali pengirim dan isinya diketahui.
Tetap cerdas ketika menjelajahi internet, terutama ketika mengunjungi deepweb yang mencurigakan agar terhindar dari malware dan virus.
BACA JUGA Niat Beli MacBook Pro 2020 biar Awet, Kenyataannya Bikin Kering Dompet