Ada banyak orang yang penasaran dengan kelompok gender dan seksualitas minoritas. Di Indonesia sendiri pembahasan mengenai SOGIESC masih sangat jarang dibahas. Padahal SOGIESC sangat penting sekali diketahui masyarakat luas. Dengan mengetahui SOGIESC, masyarakat akan memahami bahwa memang ada kelompok gender dan seksual minoritas.
Menurut World Health Organization (WHO), seksualitas merupakan sebuah aspek sentral sepanjang hidup manusia yang mana di dalamnya mencakup seks, identitas dan peran gender, orientasi seksual, erotisme, kenikmatan, keintiman dan reproduksi. Meskipun seksualitas ini mencakup beragam dimensi, setiap manusia tidak mengalami atau mengekspresikan keseluruhan dimensi tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti adanya interaksi faktor biologis, psikologis, sosial, ekonomi, politik, budaya, hukum, sejarah, agama, dan spiritual.
SOGIESC hadir sebagai pelengkap pendekatan dari feminisme dan Hak Asasi Manusia yang dapat menjelaskan adanya keberagaman seksualitas manusia yang tidak pernah dijelaskan dalam pendekatan lainnya. SOGIESC mendampingi pendekatan feminisme dan Hak Asasi Manusia untuk digunakan sebagai penghapusan adanya ketidaksetaraan yang ditimbulkan oleh patriarki terhadap manusia.
Kalau begitu, apa saja sih SOGIESC?
#SO (Sex Orientation)
Orientasi seksual adalah sebuah ketertarikan secara emosi, romantis, dan/atau seksual antara manusia terhadap manusia lain. Selama ini masyarakat mengetahui hanya ada satu bentuk orientasi seksual, yaitu heteroseksual. Padahal orientasi seksual itu beragam dan bukan hanya heteroseksual. Berikut adalah jenis-jenis orientasi seksual:
#1 Heteroseksual
Jenis orientasi seksual ini adalah sebuah ketertarikan secara emosi romantis, dan/atau seksual antara manusia dengan manusia lain yang memiliki gender dan/atau seks yang berbeda.
#2 Homoseksual
Homoseksual adalah ketertarikan secara emosi, romantis, dan/atau seksual antara manusia dengan manusia lain yang memiliki gender dan/atau seks yang sama. Dalam hal ini terbagi menjadi dua, ada yang disebut sebagai Gay, yaitu merujuk pada laki-laki yang memiliki ketertarikan secara emosi, romantis, dan/atau seksual kepada laki-laki. Lalu ada yang disebut sebagai Lesbian, yaitu merujuk pada perempuan yang memiliki ketertarikan secara emosi, romantis, dan/atau seksual kepada perempuan.
#3 Biseksual
Biseksual adalah ketertarikan secara emosi, romantis, dan/atau seksual antara manusia dengan manusia lain yang tidak terbatas pada satu gender dan/atau seks tertentu. Seperti seorang laki-laki yang bisa jatuh cinta dengan perempuan ataupun laki-laki.
#4 Panseksual
Panseksual adalah ketertarikan secara emosi, romantis, dan/atau seksual antara manusia dengan manusia lain tanpa memandang gender/atau seks. Dalam hal ini terbagi menjadi dua, ada yang disebut Demiseksual, yaitu adanya ketertarikan terhadap manusia lain tanpa melihat gender dan/atau seks dan ketertarikan seksual tidak muncul tanpa adanya ikatan emosi dan romantis yang kuat. Lalu ada Sapioseksual, yaitu ketertarikan terhadap kecerdasan manusia lain yang melibatkan rasa emosi, romantis dan/atau seksual.
#5 Aseksual
Aseksual adalah tidak memiliki ketertarikan yang melibatkan rasa seksual kepada manusia lainnya, tapi seorang aseksual bisa memiliki ketertarikan secara fisik saja, atau emosi saja, atau bahkan seksual saja.
#GI (Gender Identity)
Menurut WHO, gender adalah sebuah karakteristik perempuan dan laki-laki yang terbentuk dari konstruk sosial. Tentunya hal ini akan membuat seseorang memiliki identitas gender yang sama atau berbeda dengan gender yang ditetapkan saat lahir.
#1 Cisgender
Cisgender adalah sebutan jika identitas gender sama dengan gender dan/atau seks yang ditetapkan saat lahir.
#2 Transgender
Identitas gender yang berbeda dengan gender dan/atau seks yang ditetapkan saat lahir disebut Transgender.
#3 Non-Binary
Non-Binary adalah sebutan bagi mereka yang tidak ingin mengidentifikasi dirinya baik sebagai laki-laki, perempuan, atau transgender.
Bentuk identitas gender di Indonesia yang populer ada perempuan, laki-laki, transpuan, translaki-laki, waria, dan priawan. Bahkan budaya Bugis mengenal gender lain selain perempuan dan laki-laki, yaitu calalai, calabai, dan bissu.
#E (Expression)
Expression atau Ekspresi berkaitan dengan ekspresi gender dari seseorang, baik melalui penampilan fisik, pakaian, dan perilaku saat melakukan interaksi dengan orang lain. Seseorang bisa memiliki ekspresi gender yang beragam seperti feminin, maskulin, androgini (di mana tampilan luar maskulin dan feminin sekaligus atau berganti-ganti sesuai hatinya), dan lain-lain.
#SC (Sex Characteristics)
Sex Characteristics berkaitan dengan biologis seperti kromosom, gonand, dan bentuk anatomis seseorang lainnya, termasuk pada ciri primer seperti organ reproduksi, genitalia, dan/atau struktur kromosom dan hormon, serta ciri sekunder seperti massa otot, payudara, tempat tumbuhnya rambut, dan/atau struktur lainnya.
Ketika kondisi seseorang memiliki karakteristik seks yang beragam pada umumnya seperti kromosom, kelenjar kelamin, hormon, atau organ genitalia yang tidak padan dengan definisi umum mengenai laki-laki atau perempuan disebut Interseks. Seorang interseks seharusnya bisa memilih sendiri jenis kelamin yang diinginkannya. Lalu, ada yang disebut Transeksual, yaitu ketika kondisi individu trans yang memutuskan melakukan tindakan medis untuk mendapatkan gambaran tubuh yang dibutuhkannya.
Gimana? Sekarang sudah paham dan memiliki gambaran bahwa manusia itu beragam, kan? Keragaman itu bisa dilihat baik dari bentuk orientasi seksual, gender, identitas gender, ekspresi gender dan karakteristik seksual. Sebagai manusia yang memahami hal ini, seharusnya kita bisa menghargai antarsesama manusia. Bagaimanapun, kita sama-sama manusia dan berhak untuk hidup seperti apa yang diri kita sendiri inginkan. Semoga saja penjelasan mengenai SOGIESC ini bisa jadi pengetahuan baru buat kalian yang belum mengetahuinya.
Penulis: Adi Tamara
Editor: Intan Ekapratiwi