Namanya saja kementerian pendidikan, tapi tidak mendidik. Gimana sih Kemdikbud, bisa kacau gini?
Penyelenggaraan seleksi CPNS 2024 memang sudah problematik dan penuh drama dari awal. Mulai dari masalah meterai, digitalisasi yang setengah-setengah, sampai perubahan jadwal rangkaian seleksi.
Tapi, dari segala yang buruk-buruk ini, selalu ada yang terburuk. Sayangnya dalam kasus ini gelar tersebut harus jatuh kepada Kemdikbud, kementerian yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan di dalamnya.
Daftar Isi
Inkonsistensi jadwal pengumuman administrasi dan jawaban template admin Kemdikbud
Pada jadwal yang telah diperbarui akibat masalah meterai, Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) menetapkan pengumuman administrasi dilakukan pada tanggal 14 hingga 19 September 2024. Untuk jadwal pastinya, peserta diharapkan memeriksa jadwal instansi masing-masing. Bisa saja instansi A menjadwalkan pengumuman di tanggal 14, instansi B memilih tanggal 17, dan seterusnya. Semuanya aman selama masih dalam batasan yang ditetapkan Panselnas.
Masalahnya, Kemdikbud mengunggah pada Instagramnya, bahwa mereka akan mengumumkan hasil seleksi administrasi pada 16-17 September. Namun kenyataannya, hingga 19 September siang pun pengumuman tersebut belum keluar. Tentu saja hal ini membuat banyak peserta mempertanyakan kepastiannya. Beberapa unggahan terakhir di akun media sosial Kemdikbud dipenuhi komentar masyarakat terkait masalah ini.
Namun apa yang terjadi? Admin tampak santai saja memberikan jawaban template ke beberapa komentar acak. Intinya mereka mengacu pada jadwal yang ditetapkan Panselnas, yaitu tanggal 19 September. Tidak peduli meski ada yang berargumen bahwa Kemdikbud jadi tidak konsisten dengan jadwal yang mereka bagikan sebelumnya.
Lebih parah lagi, tidak ada unggahan khusus, atau minimal Instastory untuk menjelaskan masalah ini. Padahal apa susahnya memberi tahu peserta untuk menunggu lebih lama karena mungkin ada kendala teknis atau semacamnya. Saya yakin para peserta seleksi akan mengerti jika diminta demikian. Bukannya memberi jawaban template di balasan komentar yang tidak terbaca semua orang.
Kemenag saja, yang penutupan pendaftarannya paling akhir bisa memberi hasil pengumuman lebih cepat. Malah sampai dibuatkan unggahan khusus agar para peserta tidak menunggu dalam ketidakpastian.
Admin boneka yang super slow respons dan nyeleneh
Saya sebut boneka, karena kesannya admin Instagram Kemdikbud hanya melakukan apa yang diperintahkan dan tidak punya inisiatif sama sekali. Hal itu juga yang membuatnya menjadi sangat lambat dalam memberikan respons, seolah-olah menunggu template jawaban dari entah siapa. Bukan hanya soal jadwal pengumuman, tapi juga selama masa pendaftaran.
Di unggahan yang menampilkan jadwal seleksi misalnya, banyak komentar yang berisi pertanyaan terkait teknis pendaftaran CPNS. Ada yang menanyakan format dokumen, ketersediaan formasi, hingga yang mengalami masalah teknis saat mengunggah berkas. Namun apa jawabannya?
Ya! Lagi-lagi jawaban template yang justru berisi pemberitahuan bahwa pendaftaran CPNS sudah ditutup. Bagaimana tidak keburu tutup, kalau jawabannya baru masuk lima hari kemudian sejak komentar-komentar pertanyaan itu diajukan? Nyeleneh banget kan? Duh, kalau saya jadi si penanya sih sudah pasti emosi dan malas melanjutkan proses seleksi.
Setidaknya kalau memang tidak sempat menjawab, ya sudah, abaikan saja komentar itu. Tidak usah lagi dibalas dengan informasi semacam itu.
Namanya saja kementerian pendidikan, tapi sama sekali tidak mendidik
Sangat miris rasanya melihat fenomena semacam ini terjadi di kementerian yang menaungi sektor pendidikan. Terlebih lagi, hal itu langsung tercermin pada beberapa orang di kolom komentar. Dari banyaknya komentar yang menanyakan kepastian jadwal pengumuman, ada saja komentar yang bernada menghakimi si penanya.
“Santai aja! Jangan banyak protes! Kalau tidak bisa sabar tidak usah daftar CPNS!”
Kira-kira seperti itu, lah. Padahal yang jadi soal dalam hal ini bukan sabar atau tidak sabar. Tapi fakta bahwa Kemdikbud tidak memberikan informasi sama sekali terkait jadwal pengumuman yang tidak konsisten tadi. Mempertanyakan integritas Kemdikbud sebagai kementerian pendidikan dan kebudayaan juga bukan hal yang tidak penting.
Kalau begini ceritanya kan jadi sangsi juga bagi kita pendaftar dan masyarakat umum lainnya. Apa iya, kita akan dididik supaya nyeleneh begitu dalam bekerja. Apa iya, tidak berintegritas adalah budaya kita. Negeri mana lagi yang punya pendidikan dan kebudayaan seperti ini. Hmm~
Penulis: Vina Vinesta
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Mempertanyakan Efisiensi Syarat Administrasi Seleksi CPNS 2024: Digitalisasi kok Setengah-setengah?