Kembalinya Es Krim Viennetta, Melunasi Mimpi Masa Kecil Saya

Kembalinya Es Krim Viennetta, Melunasi Mimpi Masa Kecil Saya

Beberapa hari yang lalu saya dibuat dag dig dug der sama akun Instagram @Wallsidn. Pasalnya si akun ini mengunggah potongan es krim legendaries yang telah hilang puluhan tahun silam dari peradaban. Sudah gitu si admin akun Wall’s ini membuat tebak-tebakan dan memancing netizen untuk membanjiri komenan di postingan tersebut dengan menuliskan caption, “…Kayaknya banyak yang udah gak sabar pengen kelezatan yang satu ini kembali ya…percaya dong kalo Wall’s bakal bikin #SemuaJadiHappy selagi #DiRumahAja.”

Ya ampun, saya nggak salah baca kan ya ini? Apa jangan-jangan admin Instagram Wall’s ini tengah nge-prank netizen? Pasalnya postingan itu diunggah di akhir Maret, sehingga tak bisa dimungkiri akan menimbulkan dugaan adanya April Mop. Nggak lucu kan ya, sudah happy-happy, eh, ujung-ujungnya cuma prank. Hadeh.

Tapi eh tapi, ternyata hal itu bukan prank, Saudara-Saudara! Pada tanggal 1 April 2020 Wall’s resmi mengumumkan kalau mereka akan kembali menghadirkan es krim Viennetta. Meski begitu produk es ini berlabel limited edition alias hanya akan beredar selama bulan Ramadan saja.

Sebenarnya antara percaya dan nggak percaya sih, es krim ini akan kembali muncul meramaikan dunia per-es-krim-an jagad raya di tengah pademi corona. Ternyata keluhan para pencinta es krim yang tahun lalu sempat mengajukan petisi untuk menghadirkan es krim ini kembali dikabulkan oleh Wall’s. Itu artinya mimpi masa kecil saya yang belum terpenuhi di masa lalu, bisa saya lunasi di kesempatan kali ini.

Bagi anak-anak di era 90’an, tentu pasti kenal banget dengan es krim ‘orang kaya‘ yang bentuknya hampir mirip kue bolu atau black forest ini. Kalau tidak salah ada dua varian rasa, cokelat dan vanila. Untuk anak-anak misqueeen macam saya ini, kenangan paling berkesan tentang es krim ini yah cuma kenangan bisa ngiler di depan layar televisi sambil memandangi iklan sang es krim. Semakin bikin ngelus dada karena es krim ini kebetulan beredar pas bulan Ramadan. Udah gitu, tim pemasarannya juga rese banget. Udah tahu orang-orang pada puasa, kok ya iklannya itu selalu muncul pas jam 3-an sore sampai menjelang buka puasa. Itu kan jam-jamnya perut lagi kritis-kritisnya menahan lapar. Entahlah, puasa saya dulu batal apa nggak pas ngeces lihat iklan es krim ini.

Sampai sebesar ini saya masih ingat sekali tentang iklan es krim Viennetta tempo dulu. Pertama-tama, iklan dibuka dengan menampilkan pembicaraan seorang anak laki-laki dan perempuan di dalam mobil bersama sopirnya. Kemudian dua anak itu mengajak si sopir untuk buka puasa bersama. Kedua orang tuanya lantas mempersilakan si sopir duduk, lalu si ibu mengeluarkan sebuah box es krim dari dalam lemari es.

Tarrraaaa… es krim Viennetta-nya keluar. Setelah itu terdengar suara sang narator yang kurang lebih bilang kayak gini, ”Es krim cokelat lembut berlapis saus cokelat dengan taburan rice crispy lapis cokelat.” Iklan tersebut kemudian ditutup dengan jingle, “Berbagi kebahagian bersama Viennetta”.

Bisa dibilang es krim ini merupakan es krimnya para anak sultan. Bagi anak-anak dari kaum rakyat jelata, tentu saja bakal mikir ulang untuk beli es krim semahal ini. Dulunya es krim ini harganya sekitar 24-30 ribu rupiah. Kayaknya murah ya? Eit, tunggu dulu. Tapi itu 24 ribu zaman dulu, di mana beras satu kilonya masih berharga 2.000-2.400 rupiah. Jadi bisa dibayangkan, harga satu kotak es krim ini setara dengan sepuluh kilogram beras. Minta dibeliin es krim ini sama orang tua mah sama aja kayak bunuh diri secara cuma-cuma. Dibeliin nggak, diomeli iya.

Gara-gara pengin banget nyicipi es krim ini, dulu saya itu sampai mengumpulkan uang dari THR lebaran. Tapi sayang, jumlah uang THR saya itu kala itu cuma sampai di angka 17.500. Zaman itu tuh orang-orang ngasih uang THR ke anak-anak masih sekitar 200 perak dan paling besar paling 1000 rupiah. Dengan berat hati, akhirnya mimpi saya untuk mencicipi es krim Viennetta ini kandas sudah. Saya hanya bisa berdoa, semoga nanti saat saya sudah dan sudah punya uang sendiri, saya akan membeli es krim ini dalam rangka balas dendam. Tapi sayang seribu sayang, setelah saya kerja dan punya uang, kok ya es krim ini sudah tak lagi beredar. Dulu ada barangnya tapi nggak ada uangnya, sekarang ada uangnya tapi sudah nggak ada barangnya.

Di saat gabut saya pernah menghitung-hitung, kira-kira jika es krim ini ada lagi berapa yah harganya. Menurut prediksi saya es krim ini mungkin akan dijual di kisaran harga 150.000-200.000 rupiah. Tapi, ternyata saya salah, setelah membaca artikel perilisan es krim ini saya mendapat info bahwa es krim fenomenal ini akan dijual dengan harga 50.000-an.

Akhirnya setelah sekian lama penantian, saya memiliki kesempatan kembali untuk merasakan sebuah es krim yang begitu saya impikan ini. Tapi kemarin kata teman saya yang sudah keliling keluar masuk Alfamart, Indomart, serta supermarket dekat rumah saya, es krim ini kok ya belum ada, ya? Katanya sih tanggal 1 April sudah mulai dipasarkan. Semoga ini bukan prank April Mop dari Wall’s. Perlu dikasih pemahaman untuk Wall’s bahwa April Mop itu bukan budaya Indonesia! Budaya Indonesia itu kan membaca sebelum komentar. Eh, kebalik ya? Ehe.

BACA JUGA Perdebatan Tagar #EsKrimDimakan atau #EsKrimDiminum yang Nggak Penting-Penting Amat dan tulisan Reni Soengkunie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version