Mungkin belum semua orang tahu bahwa bayar parkir menggunakan kartu e-money punya beberapa kelebihan dibanding bayar tunai.
Di era semakin modern ini, pembayaran cashless sudah menjadi hal yang lumrah. Seperti misalnya coffee shop yang hanya menerima pembayaran non-tunai. Walaupun sempat disinggung dalam artikel Muhammad Iqbal Haqiqi bahwa kafe seharusnya menerima pembayaran non-tunai sebagai pelengkap alat pembayaran dan tidak boleh menolak uang fisik.
Berbeda nasib dengan yang dituliskan Mas Iqbal dalam artikelnya, parkir yang ada di mall atau tempat lainnya justru memperbolehkan pelanggan membayar dengan e-money atau uang tunai. Saya pribadi sebagai pengendara juga membiasakan diri bayar parkir menggunakan e-money. Sebab metode pembayaran ini punya beberapa kelebihan yang jarang dibicarakan orang.
#1 Bayar parkir dengan e-money tidak perlu repot menyiapkan uang kecil
Sudah jadi rahasia umum bahwa uang kecil atau uang receh sekarang semakin sulit didapat. Ke ATM mana pun cuma ada nominal Rp50.000 dan Rp100.000. ATM nominal Rp20.000 sudah menjadi langka.
Kalau mau cari uang kecil kadang harus jajan ke Indomaret atau Alfamart. Karena kedua minimarket itu selalu mempunyai uang kembalian berbagai nominal rupiah. Tapi kalau begini terus lama-lama boncos juga.
Jadi daripada harus jajan untuk memecahkan uang, lebih baik punya kartu e-money. Top-up-nya juga mudah, tinggal isi saldo sesuai keinginan. Kartu e-money juga gratis biaya admin top-up saldo, asalkan sesuai ketentuan yang berlaku.
Selain itu kita bisa top-up dari mana saja. Bisa melalui e-wallet atau Indomaret dan Alfamart. Dengan banyaknya opsi pengisian saldo, tak ada alasan untuk menolak menggunakan kartu e-money.
#2 Tidak repot memikirkan karcis parkir
Karcis parkir mungkin terdengar sepele, tapi bisa menjadi perkara serius apalagi jika saat bepergian bersama teman ke mall. Saya yakin pertanyaan umum seperti “Karcis kamu yang bawa, kan?” bikin jantung berdetak lebih kencang karena bisa jadi karcis tidak dibawa.
Berbeda situasinya jika menggunakan e-money. Selama menggunakan kartu tersebut, mesin parkir tidak mengeluarkan karcis. Sebagai gantinya, jika keluar masuk parkir harus tap menggunakan kartu e-money yang sama.
Kalau begini jadinya kan enak, tidak perlu ada beban memikirkan karcis parkir. Karena yang paling menakutkan adalah membayar denda jika karcis hilang.
#3 Mengurangi sampah kertas
Menggunakan e-money berarti pengendara tidak terlalu bergantung dengan karcis parkir. Hal ini bisa mengurangi sampah kertas yang menumpuk. Dengan begitu, penggunaan kartu e-money bisa menjadi salah satu tindakan peduli lingkungan.
Jika dipikir-pikir lagi, kegunaan karcis parkir itu cuma sementara. Paling-paling cuma beberapa jam. Sehabis itu ya diserahkan ke petugas dan berakhir di tempat sampah.
#4 Bayar pakai e-money untuk antisipasi jika mesin parkir eror tidak bisa mengeluarkan karcis
Saya punya pengalaman ketika mesin parkir eror tidak bisa mengeluarkan karcis. Saat itu saya belum menggunakan kartu e-money. Karena karcis tidak keluar, palang otomatis juga tidak naik.
Saya jadi bingung karena sudah pencet tombol berkali-kali tetap saja tidak mengubah keadaan. Akhirnya, petugas parkir datang membenahi dan palang parkir terangkat. Petugas parkir tadi juga menyarankan untuk menggunakan kartu e-money jika karcis tidak keluar.
Sejak kejadian itu, saya mulai mencoba menggunakan kartu e-money untuk meminimalisir mesin parkir eror. Untungnya kemarin tidak ada pengendara lain di belakang saya. Kalau ada pengendara lain pasti bakal menunggu lama, kan jadi tidak enak.
Itulah empat kelebihan bayar parkir pakai e-money yang akhirnya membuat saya tertarik untuk menggunakannya. Sekarang saya sudah terbiasa memakainya. Rasanya lebih efisien dan cepat. Kalau kalian suka bayar pakai uang tunai atau kartu e-money?
Penulis: Nafiuddin Fadly
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Pembayaran Nontunai Saja Orang Indonesia Masih Gagap, Digitalisasi Masih Begitu Jauh di Angan




















