Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kelam di Balik Gemerlap Purwokerto: Upah Pekerja di Bawah UMR, Lembur pun Tak Dibayar dengan 1001 Alasan

Mas Aditya oleh Mas Aditya
12 Juni 2025
A A
Purwokerto, Kota Kecil Rasa Jakarta: Semakin Mahal dan Kekinian padahal Dompet Warganya Pas-pasan

Purwokerto, Kota Kecil Rasa Jakarta: Semakin Mahal dan Kekinian padahal Dompet Warganya Pas-pasan (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Menjadi pekerja di Kabupaten Banyumas, terutama di ibu kotanya, Purwokerto, bukan perkara mudah. Tantangannya bukan hanya pada sulitnya mencari pekerjaan, tetapi juga pada kondisi kerja yang jauh dari kata ideal.

Banyak dari mereka yang akhirnya bekerja bukan karena pekerjaan itu sesuai dengan kompetensi atau minat, melainkan karena tak ada pilihan lain. Kesempatan kerja yang terbatas membuat siapa pun yang lolos seleksi kerja di Purwokerto harus rela menghadapi realitas yang pahit. Seperti upah kecil, jam kerja panjang, dan perlindungan tenaga kerja yang lemah.

UMR kecil, padahal biaya hidup di Purwokerto tak murah

Pada 2025 ini, UMR Banyumas ditetapkan sebesar Rp2.338.410. Angka ini tampak kecil jika dibandingkan dengan UMR Jakarta yang mencapai lebih dari dua kali lipatnya. Namun lebih ironis lagi, perbedaan biaya hidup antara Banyumas dan Jakarta tak sejauh perbedaan UMR-nya. Kebutuhan primer seperti sembako, transportasi, hingga sewa tempat tinggal di Purwokerto tidak bisa dikatakan murah.

Belum lagi jika kita bicara soal kebutuhan sekunder dan tersier, seperti pendidikan anak, biaya kesehatan, hingga cicilan rumah. Dengan angka UMR yang sangat rendah, hidup layak terasa seperti kemewahan.

Gaji di bawah UMR masih jadi kenyataan

Yang membuat segalanya makin pelik adalah kenyataan bahwa banyak pekerja di Purwokerto bahkan tak memperoleh upah sesuai UMR. Fenomena gaji di bawah UMR memang terjadi di banyak kota di Indonesia, termasuk Jakarta.

Namun konteks di Purwokerto berbeda. Ketika UMR saja sudah rendah, maka gaji di bawah UMR benar-benar tak masuk akal jika dikaitkan dengan kebutuhan riil masyarakat. Kondisi ini sangat berat, terutama bagi pekerja yang menjadi tulang punggung keluarga atau mereka yang hidup dalam jeratan sandwich generation yang harus menghidupi orang tua sekaligus anak-anaknya. Kebutuhan selalu meningkat, tetapi pemasukan nyaris stagnan, atau bahkan tak layak sejak awal.

Bekerja enam hari seminggu adalah hal yang lumrah di Purwokerto

Masalah lain yang umum terjadi di kalangan pekerja Banyumas adalah sistem kerja enam hari seminggu. Banyak perusahaan, terutama di sektor ritel, pariwisata, dan jasa, menetapkan hari kerja dari Senin hingga Sabtu. Meski dalam beberapa kasus ada kompensasi lembur, kenyataannya banyak perusahaan yang menganggap hari Sabtu sebagai hari kerja normal.

Ini artinya, tak ada tambahan insentif meski pekerja harus mengorbankan akhir pekannya. Alasannya pun terdengar klise, di antaranya kebutuhan konsumen meningkat di akhir pekan sehingga tenaga kerja harus dimaksimalkan. Dalam praktiknya, hak istirahat mingguan menjadi barang langka.

Baca Juga:

5 Hal Menyenangkan di Purwokerto yang Bikin Betah

5 Hal Menyebalkan di Purwokerto yang Bikin Wisatawan Mikir Dua Kali sebelum Berkunjung

Realitas yang sudah diterima dengan pasrah

Ironis memang, tetapi kondisi ini sudah menjadi bagian dari realitas yang diterima oleh banyak pekerja di Purwokerto. Pasrah dan menerima adalah dua kata yang paling tepat menggambarkan posisi mereka. Tidak sedikit yang merasa bahwa memperjuangkan hak adalah usaha yang percuma, karena risikonya adalah kehilangan pekerjaan. Apalagi dengan tingginya angka pencari kerja, posisi pekerja selalu berada di bawah bayang-bayang ancaman “digantikan”.

Situasi ini bukan hanya soal ketidakadilan, tetapi juga mencerminkan krisis struktural di dunia ketenagakerjaan lokal. Pemerintah daerah seharusnya bisa lebih serius memandang hal. Perlu ada inovasi kebijakan yang mengatur praktik pengupahan, pemberian jaminan sosial, serta pengaturan jam kerja yang adil dan manusiawi. Banyumas memang tengah tumbuh sebagai pusat ekonomi baru di Jawa Tengah, tetapi pertumbuhan ini tak akan berarti jika kelas pekerjanya tidak disejahterakan.

Penulis: Mas Aditya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA “Purwokerto Macet” Dua Kata yang Dulu Mungkin Terdengar Lucu, tapi Tidak dengan Saat Ini

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Juni 2025 oleh

Tags: banyumasgaji bawah UMRpurwokertoumr banyumas
Mas Aditya

Mas Aditya

Penulis konten di PWT Undercover yang suka mengamati Banyumas Raya apa adanya. Tulisannya bisa santai, bisa tajam, tergantung bahan dan suasana hati.

ArtikelTerkait

Senja Kala Bus Asli, Penguasa Tunggal Trayek Purwokerto-Sidareja yang Sulit Bertahan

Bus Asli, Penguasa Tunggal Trayek Purwokerto-Sidareja yang Kesulitan Bertahan

17 Februari 2025
Banyumas Layak Menjadi Tujuan Utama Study Tour Menggantikan Jogja

Banyumas Layak Menjadi Tujuan Utama Study Tour Menggantikan Jogja

5 Oktober 2023
Saatnya Purwokerto Memisahkan Diri dari Kabupaten Banyumas (Unsplash)

Saatnya Purwokerto Memisahkan Diri dari Kabupaten Banyumas

31 Januari 2023
Penyakit Orang Ngapak yang Malu Menuturkan Bahasa Ngapak

Istilah “Adoh Ratu Perek Watu”, Penyebab Orang Malu Menuturkan Bahasa Ngapak

15 Juli 2023
5 Tempat Pacaran di Purwokerto kalau Sedang Bokek, Suasana Romantis dan Murah Meriah Mojok.co

Sisi Gelap Purwokerto yang Harus Kalian Pahami sebelum Memutuskan Hijrah dan Pensiun di Kota Satria

21 Januari 2025
6 Fakta Menarik tentang Purwokerto yang Perlu Kalian Ketahui Terminal Mojok

6 Fakta Menarik tentang Purwokerto yang Perlu Kalian Ketahui

28 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.