Keistimewaan Kereta Api Trans Sulawesi

Keistimewaan Kereta Api Trans Sulawesi

Keistimewaan Kereta Api Trans Sulawesi (Wikimedia Commons)

Saat ini naik kereta api bukan hanya sebatas mimpi bagi masyarakat Sulawesi. Mulai 29 Maret 2023 kemarin, jalur kereta api Trans Sulawesi beroperasi. Untuk tahap pertama, jalur kereta api Trans Sulawesi melayani perjalanan Kota Makassar-Kota Parepare sepanjang 142 kilometer.

Meskipun kereta api baru beroperasi di Sulawesi, ada beberapa perbedaan sekaligus keistimewaan yang dimiliki oleh kereta api Trans Sulawesi dibandingkan daerah lain khususnya di Pulau Jawa. Apa saja perbedaan dan keistimewaannya?

100 persen buatan dalam negeri

Masih ingat polemik impor gerbong kereta listrik (KRL) yang kebutuhannya sudah mendesak tapi izin impornya sangat rumit? Hal ini terjadi karena pemerintah sedang memprioritaskan belanja produk dalam negeri saat menggunakan uang negara (APBN dan APBD). Terlebih sudah ada PT. INKA (Industri Kereta Api), BUMN yang memproduksi sarana perkeretaapian.

Sayangnya, PT. INKA belum sanggup memenuhi kebutuhan gerbong KRL tahun 2023-2024 dari PT. KCI (Kereta Commuter Indonesia). Padahal sudah banyak gerbong KRL yang akan dipensiunkan oleh PT. KCI pada masa itu. PT. INKA baru menyanggupi permintaan gerbong KRL dari PT. KCI pada 2025. Belum lagi birokrasi pengadaan impor gerbong KRL butuh rekomendasi dari beberapa instansi terkait, sehingga membuat polemik ini belum benar-benar usai.

Memang kebutuhan masyarakat di Pulau Jawa akan transportasi kereta sangat tinggi, khususnya masyarakat yang tinggal di Jabodetabek. Maka tak heran kalau sampai membutuhkan tambahan gerbong yang berasal dari produksi luar negeri. Sehingga kereta di Pulau Jawa dicampur, ada yang buatan dalam negeri dan ada juga produksi luar negeri.

Berbeda dengan di Sulawesi, kereta api baru dikenalkan sebagai salah satu pilihan transportasi umum, sehingga kebutuhan masyarakat akan kereta api belum tinggi. Makanya kereta api Trans Sulawesi masih menggunakan 100 persen produk dalam negeri buatan PT. INKA yang berkantor pusat di Madiun.

Rel lebih lebar

Kereta api Trans Sulawesi bukan hanya muncul lebih akhir ketimbang di Pulau Jawa, lebar rel lintasannya pun berbeda dengan di Pulau Jawa. Tepatnya, rel kereta api Trans Sulawesi lebih lebar daripada yang ada di Pulau Jawa.

Lebar rel di Sulawesi adalah 1.435 milimeter, sedangkan lebar rel di Pulau Jawa hanya 1.067 milimeter. Terdapat selisih sebesar 368 milimeter. Kabarnya, lebar rel kereta di Sulawesi ini sudah sesuai dengan standar internasional.

Laju kereta bisa lebih cepat

Lebih lebarnya rel kereta di Sulawesi bukan tanpa alasan. Dengan rel yang lebih lebar, kereta dapat melaju lebih cepat hingga membuat waktu tempuh dari satu stasiun ke stasiun lain lebih singkat.

Kereta yang melintasi rel dengan ukuran standar di Pulau Jawa hanya mampu melaju dengan kecepatan maksimal 120 km/jam. Sedangkan kereta yang melintasi rel dengan lebar sama dengan di Pulau Sulawesi dapat mencapai kecepatan maksimal 160 km/jam. Akan tetapi, kecepatan kereta di Sulawesi tetap mengikuti standar keamanan yang telah ditetapkan oleh instansi terkait.

Dapat mengangkut beban yang lebih berat

Kereta di Sulawesi bukan hanya lebih cepat dari di Jawa, tapi juga mampu mengangkut beban lebih berat dibandingkan kereta di Pulau Jawa. Kereta yang beroperasi di Pulau Jawa hanya mampu mengangkut beban seberat 18 ton. Sementara kereta di Sulawesi bisa mengangkut beban hingga 25 ton.

Kapasitas angkut yang lebih besar bukan hanya bisa membawa penumpang yang lebih banyak, tapi juga dapat dimanfaatkan untuk mengangkut barang yang lebih banyak. Terlebih ada Stasiun Mangilu yang dekat dengan Pabrik Semen Tonasa. Berbagai barang yang berasal dari pabrik Tonasa maupun keluar dari sana, dapat diangkut dengan kereta.

Itulah beberapa keistimewaan kereta api Trans Sulawesi khususnya jika dibandingkan di Pulau Jawa. Harapan saya pembangunan kereta api Trans Sulawesi bisa lebih cepat supaya masyarakat Sulawesi dapat merasakan pembangunan yang lebih merata. Dan tentu saja bisa menikmati sarana transportasi alternatif selain mobil travel.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Salah Paham yang Kerap Terjadi Terkait Pulau Sulawesi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version