Kegiatan Santri Putri ketika Nunggu Antrean Mandi Pagi

Kegiatan Santri Putri ketika Nunggu Antrean Mandi Pagi terminal mojok.co

Kegiatan Santri Putri ketika Nunggu Antrean Mandi Pagi terminal mojok.co

Banyak kegiatan yang dilakukan santri di pondok pesantren selain mengaji. Bisa kerja bakti, memasak, sampai bercocok tanam. Dengan jumlah santri yang tidak sedikit dan fasilitas yang cukup, santri memang dilatih untuk sabar dalam berbagai hal, termasuk menggunakan fasilitas kamar mandi. Lantaran jumlahnya yang cukup, mau tidak mau para santri harus mengantre saat akan menggunakannya. Apalagi kalau sudah datang waktu mandi. Tentu kebiasaan ini bisa jadi positif karena mengajarkan sikap saling menghargai satu sama lain.

Bisa dibilang santri sudah terbiasa dengan urusan mengantre. Dalam mengantre, banyak hal dan aktivitas yang bisa dilakukan dan tentu berbeda bagi setiap orang. Kali ini saya akan mengelompokkan tipe-tipe santri putri saat menunggu antrean mandi berdasarkan urutan mengantrenya.

#1 Pengantre pertama, si gesit dan tercepat untuk booking kamar mandi

Santri yang berhasil antre pertama biasanya ia langsung ngebooking sambil lari-lari dari musala (karena habis ngaji subuh) ke kamar kompleksnya sambil berkoar-koar, “Aku antre mandi pertama.” Dari sini banyak yang nyahutin, “Aku habis kamu, ya.” Terus begitu sampai ada yang nyahut, “Aku antre terakhir, deh. Nanti kalau sudah, panggil, ya.”

Jangan berpikir santri yang antre pertama selalu anak rajin. Pasalnya, nggak sedikit yang seperti ini karena desakan kuliah pagi dan dosennya susah diajak kompromi. Biasanya, santri yang rajin mandi pertama ini memang supersibuk. Entah karena kuliah pagi atau ada kewajiban mengajar di sekolah.

#2 Pengantre kedua, nungguin di depan pintu kamar mandi

Santri yang antre kedua biasanya masih dalam kondisi mengantuk. Lantaran nggak mau antreannya disela, ia bakal nungguin dengan setia sambil rada ngantuk di depan pintu kamar mandi. Posisi menunggu yang enak adalah duduk di atas ember dengan menopang wajah biar nggak jatuh di lantai.

Hal yang bikin kasihan ialah pas pengantre pertama sudah selesai mandi, tapi ia lupa mengingatkan pengantre kedua untuk cepat masuk kamar mandi. Pasalnya, kalau pengantre pertama terburu-buru, pengantre kedua bisa disela sama santri nggak berakhlak yang malas tanya: giliran siapa yang masuk kamar mandi selanjutnya?

#3 Pengantre ketiga, bersih-bersih kamar atau cari sarapan

Santri pengantre ketiga biasanya leha-leha dulu. Sebelum mandi dia akan bersih-bersih kamar dan cari sarapan. Nggak enaknya pengantre ketiga ini kalau lagi enak-enaknya makan, yang mandi malah sudah selesai. Wah, mosok durung mari mangan langsung dikon adus?! Jadi, pengantre ketiga ini berada di situasi yang cukup sulit. Dibutuhkan kejelian untuk memprediksi: apakah santri pengantre kedua mandinya sebentar atau lama? Tipsnya, coba perhatikan saja siapa santri yang sedang mandi. Apakah ia termasuk santri yang mandinya lama? Atau yang cepat?

#4 Pengantre keempat, nonton drakor dulu

Pengantre keempat biasanya sudah memperkirakan waktu yang harus dilewati sebelum berjibaku dengan air. Maka, nggak mengherankan kalau ada di antara mereka yang memilih untuk nonton drakor dulu. Namun, kenyamanan nonton drakor ini cukup berbahaya. Nggak jarang karena terbawa rasa penasaran terhadap kelanjutan ceritanya, hal ini menyebabkan kemageran untuk beranjak mandi. Saat tiba antreannya, dia malah bilang, “Kamu dulu, deh. Aku masih mager.”

#5 Pengantre terakhir, saking lamanya nunggu njuk ketiduran

Ketika mengantre, santri model ini bakal bilang, “Aku pokoknya habis kalian semua, ya. Sekalian mau nyuci soalnya.” Wah, ini. Sambil menunggu antrean, dia bisa pergi belanja ke pasar, masak, makan, sekalian gibah. Eh. Setelah itu, tahu-tahu sudah azan Zuhur. Biasanya, sih, kalau udah kayak gini nggak bakal jadi mandi, apalagi nyuci.

BACA JUGA Empat Tingkatan Santri Ndugal di Pondok Pesantren dan tulisan Nurul Fauziyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version