Kecamatan Rembang, Wilayah di Purbalingga yang Dianaktirikan, padahal Potensi Alam dan Ekonominya Menggiurkan

Kecamatan Rembang, Wilayah di Purbalingga yang Dianaktirikan, padahal Potensi Alam dan Ekonominya Menggiurkan

Kecamatan Rembang, Wilayah di Purbalingga yang Dianaktirikan, padahal Potensi Alam dan Ekonominya Menggiurkan

Jangan anggap Kecamatan Rembang Purbalingga sebagai anak tiri lagi. Kalau bisa, pembenahan pariwisata di sini harus segera dipercepat

Purbalingga layaknya sebuah pohon yang sedang menjulurkan akar ke perut bumi. Kabupaten yang terkenal sebagai sentra knalpot ini sedang menyiapkan pondasi yang kuat untuk masa depan yang gemilang. Hal ini bisa dilihat dari gencarnya pemerintah kabupaten membenahi beberapa aspek kehidupan. Mulai dari fasilitas publik, pendidikan hingga transportasi.

Yang paling mutakhir, kampus UIN Saizu yang terletak di Kota Perwira akan difungsikan mulai tahun ajaran 2024/2025 ini. Kehadiran mahasiswa menjadi momentum penting untuk menghidupkan geliat ekonomi dan pariwisata.

Bicara mengenai wisata, maka tak lepas dari Kecamatan Rembang. Kecamatan yang berjarak sekitar 16 kilo meter dari pusat kota Purbalingga ini kerap diperlakukan layaknya anak tiri. Meski demikian, kecamatan yang berada di sisi utara kota berjuluk perwira ini memiliki potensi di bidang alam yang menawan. Alam yang indah juga membuat ekonomi di kecamatan ini bergeliat dan menggiurkan.

Kecamatan Seribu Wisata

Jika Banyumas memiliki Baturraden, Malang punya Kota Batu, Bandung memiliki Lembang, maka, Purbalingga punya Rembang. Kecamatan yang berbatasan dengan Kecamatan Kaligondang ini memiliki potensi wisata alam yang berlimpah. Mulai dari air terjun, desa wisata, hingga perbukitan. Saking banyaknya kekayaan alam yang memikat mata, saya memiliki julukan khusus untuk Kecamatan Rembang Purbalingga, yaitu Kecamatan Seribu Wisata.

Selain wisata alam yang luar biasa banyak, kecamatan yang terkenal sebagai kampung halaman Jenderal Soedirman ini juga memiliki wisata edukasi yaitu, Monumen Jendral Soedirman.

Di sini, kalian bisa napak tilas mengenai perjalanan sang panglima pertama di Indonesia ini. Ada banyak ilmu yang bisa kalian dapatkan dari kampung halaman panglima pencetus perang gerilya tersebut.

Sudah berapa kali saya berkunjung ke Monumen Jensoed. Satu hal yang saya rasakan setiap kali berkunjung ke sana, yaitu magis. Ada aura pengorbanan, perjuangan, kesetiaan, dan rasa cinta tanah air yang melebur jadi satu di area monumen. Jika kalian ingin merasakan sensi tersebut, gas ke sini saja.

Untuk menuju Rembang, dari pusat kota kalian akan melewati dua kecamatan lain yaitu, Kecamatan Purbalingga dan Kecamatan Kaligondang. Dua kecamatan ini memiliki jalan raya yang lumayan luas untuk ukuran sebuah kecamatan. Selain itu, kontur jalannya relatif datar dan mulus. Kondisi jalan yang bagus ini bisa memberikan efek domino pada pertumbuhan pariwisata.

Geliat ekonomi Kecamatan Rembang akan segera rekah layaknya kembang di musim hujan

Universitas mendatangkan mahasiswa, mahasiswa memberi berkah pada lonjakan pariwisata, pariwisata menjadi hujan yang menumbuhkan kembang bernama ekonomi. Begitulah fase yang akan terjadi sebentar lagi di Kecamatan Rembang Purbalingga. Itu semua bukan hanya mimpi belaka. Melainkan sebuah angan yang sudah mulai terealisasi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah pengunjung yang didominasi oleh mahasiswa.

Para warga di sekitar destinasi wisata tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Di antara mereka, ada yang menjajakan makanan dan minuman. Ada pula yang menjajakan oleh-oleh khas Purbalingga. UMKM lokal pun bermunculan layaknya rerumputan yang tumbuh lebat pasca diguyur hujan.

Maka, tak heran jika kemajuan kecamatan yang berada di sisi utara kabupaten berjuluk perwira ini patut diapresiasi. Jangan anggap Kecamatan Rembang sebagai anak tiri lagi. Kalau bisa, pembenahan pariwisata di sini harus segera dipercepat. Tujuannya, agar para wisatawan berdatangan. Dengan begitu, sektor pariwisata bisa menyumbang APBD dan membuka lapangan kerja dengan maksimal.

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pariwisata Banjarnegara: Punya Potensi, tapi Kepentok Hal-hal Ini

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version