Manisnya Sejarah Kecamatan Kencong Jember, Pusat Ekonomi Belanda pada Masa Kolonial

Manisnya Sejarah Kecamatan Kencong Jember, Pusat Ekonomi Belanda pada Masa Kolonial

Manisnya Sejarah Kecamatan Kencong Jember, Pusat Ekonomi Belanda pada Masa Kolonial (Pixabay.com)

Saya punya ketertarikan yang tak bisa dibilang sepele dengan bangunan peninggalan kolonial. Dan bagi saya, tak ada tempat yang lebih tepat untuk memuaskan ketertarikan saya ketimbang Kecamatan Kencong, Jember.

Berbagai literatur menyebut Kecamatan Kencong memegang peran penting sejarah ekonomi masa Kolonial Belanda. Wilayah ini menyimpan banyak jejak bersejarah dari masa lampau, terutama dalam bentuk peninggalan bangunan khas zaman Belanda. Tidak heran saat melintasi Kecamatan Kencong, pengguna jalan akan merasakan suasana layaknya di Eropa.

Bangunan-bangunan dengan arsitektur bergaya art deco gaya tropikal akan banyak dilihat dengan pemandangan yang membawa kita ke masa lalu. Meskipun kondisi bangunannya tidak selalu utuh, peninggalan-peninggalan bangunan zaman kolonial ini masih dapat ditemukan dan memberikan gambaran tentang masa-masa bersejarah masa lampau. Bagi kamu yang belum pernah ke kawasan Kencong ada beberapa hal yang wajib kamu ketahui tentang daerah ini.

Kecamatan Kencong, saksi bisu kejayaan masa silam

Beberapa bangunan bersejarah di Kecamatan Kencong adalah bekas gedung-gedung pemerintahan kolonial dan bangunan-bangunan lainnya yang memiliki arsitektur khas Belanda. Meskipun sebagian besar bangunan ini telah mengalami perubahan dan penyesuaian dengan zaman, tapi mereka tetap mengingatkan kita akan kejayaan dan eksistensi masa lalu.

Selain bangunan bersejarah, Kecamatan Kencong juga dikenal karena keindahan alamnya. Pesona pemandangan pesisir pantai selatan yang biru dan lahan pertanian yang subur menambah daya tarik kawasan ini. Keadaan alam yang indah membuat Kecamatan Kencong menjadi destinasi wisata yang menarik bagi para pecinta alam dan sejarah.

Peran penting Kecamatan Kencong untuk ekonomi Belanda

Peran penting Kecamatan Kencong pada masa kolonial Belanda tidak hanya berhenti sebatas bangunan saja. Wilayah ini juga dikenal sebagai pusat kegiatan ekonomi  untuk berbagai komoditas ekspor yang dibawa Belanda dari Nusantara. Mulai komoditi kopi, cokelat hingga tebu banyak ditemui di daerah selatan Jember ini.

Tidak heran saat masa itu Kecamatan Kencong menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sejarah dan identitas Kota Jember. Melihat peninggalan-peninggalan bersejarah di kawasan ini, kita dapat melihat bagaimana ekonomi Belanda bertumpu pada kota di Selatan Jember yang saat ini justru terabaikan karena pembangunan berfokus ke tengah kota saja.

Upaya preservasi dengan wisata edukasi

Sebagai bagian dari warisan sejarah Indonesia, penting bagi pemerintah dan masyarakat setempat untuk menjaga dan merawat peninggalan bersejarah di Kecamatan Kencong agar tetap lestari. Ini yang dilakukan oleh pihak kecamatan dengan membuka wisata edukasi dengan menyebut Kampung Londo. Bahkan ini juga melibatkan penelitian dan pelestarian bangunan bersejarah yang terus didorong untuk mengetahui lebih dalam mengenai peran wilayah ini pada masa lalu.

Sebut saja Bangunan De Woning Van De Hoofdadministrateur Van De Suiker Onderneming Gounungsari. Ini merupakan tempat yang dulunya digunakan sebagai Kantor Besaran dari Perusahaan Gula Gunungsari di Kecamatan Kencong, banguanannya yang besar menjadi salah satu gedung tua yang mencolok dan menjadi penanda pentingnya daerah ini secara ekonomi pada masa kolonial. Meskipun telah berusia puluhan tahun, bangunan ini tetap memancarkan pesona sejarah.

Wilayah pesisir yang menyimpan manis produksi gula

Perusahaan Gula Gunungsari merupakan salah satu perusahaan besar pada masa kolonial Belanda yang bergerak di bidang perkebunan tebu dan produksi gula. Perusahaan ini mulai membangun pabrik pada April 1925 dan rampung pada Agustus 1928. Hingga akhirnya bangunan ini berfungsi sebagai pusat administrasi dan kantor utama perusahaan tersebut di wilayah Kencong.

Pentingnya perputaran ekonomi dari industri gula kala itu, membuat pihak kolonial Belanda serius dengan investasinya. Ini ditunjukan dengan bangunan berarsitektur khas Belanda yang megah dan mencerminkan kejayaan serta kekayaan perusahaan pada masa lalu. Kehadirannya menjadi simbol pentingnya ekonomi di daerah ini, mengingat perusahaan gula pada masa itu menjadi salah satu sektor ekonomi terbesar dan berpengaruh di Indonesia.

Kecamatan Kencong memang tempat yang menarik. Melihat sejarah panjang wilayah ini ditambah kenyataan bahwa daerah ini nggak pernah vakum saat masa kolonial. Sekalipun membuat daerah ini hidup lagi memang perlu mendapat perhatian lebih.

Penulis: Anik Sajawi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Sewa Tanah Gratis Buruh Jawa: Sejarah Pabrik Gula di Jogja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version