Kasta Koyo Diurutkan dari yang Tertinggi sampai Terendah, Sobat Boyok Mesti Paham

Kasta Koyo Diurutkan dari yang Tertinggi sampai Terendah, Sobat Boyok Mesti Paham Terminal Mojok

Kasta Koyo Diurutkan dari yang Tertinggi sampai Terendah, Sobat Boyok Mesti Paham (Unsplash.com)

Memakai koyo kini nggak lagi identik dengan sosok asisten rumah tangga di banyak sinetron jadul yang sering tertangkap kamera melekatkan benda berbentuk plester tersebut di pelipis mereka. Belakangan bahkan muncul istilah remaja jompo. Maksudnya, orang-orang berusia muda yang hobi banget menempel koyo lantaran badan dirasa sudah mulai mudah pegal layaknya lansia. Koyo sendiri sebenarnya ada dua macam, yakni koyo hangat dan koyo dingin.

Sensasi koyo panas atau hangat biasanya digunakan untuk mengendurkan otot yang tegang. Beberapa koyo tipe ini bahkan ada yang mengandung ibuprofen. Oleh sebab itu, koyo panas atau hangat umumnya dimanfaatkan untuk meredakan sakit kepala, nyeri otot, hingga sakit gigi. Sedangkan koyo dengan sensasi rasa dingin lumrahnya dipakai untuk meredakan nyeri akibat pembengkakan. Dari sekian banyak jenis koyo, nyatanya mereka bisa dipetakan dalam susunan kasta, lho!

#1 Salonpas Pain Relief Patch

Pernah nggak merasa kalau rasa hangat yang dihadirkan koyo yang ditempel cuma sesaat? Penggemar berat koyo pastinya sering menemui problem ini. Pegal belum sembuh, eh koyonya sudah nggak ampuh. Nah, mungkin kita perlu nih sesekali merogoh kocek lebih dalam untuk memperoleh koyo dengan kualitas mumpuni, salah satunya Salonpas Pain Relief Patch yang mudah dijumpai di minimarket terdekat.

Berbeda dengan produk regulernya yang berbentuk plester putih berukuran kecil, varian patch ini ukurannya lebih lebar, yaitu sekitar 7×10 cm. Bentuknya yang lebar membuat area badan yang diredam sakitnya jauh lebih luas. Terlebih lagi, patch-nya yang berwarna seperti kulit terasa lebih tipis dan lentur sehingga memudahkan pemasangan di badan.

Klaimnya, Salonpas Pain Relief mampu memberikan rasa hangat hingga 8 jam. Rasa hangat yang awet ini disebabkan oleh kandungan methyl salicylate sebanyak 10% dalam setiap lembarnya. Memang sih harganya terbilang lebih mahal dibandingkan koyo hangat lainnya yang dijual di minimarket. Satu pak koyo ini dibanderol mulai harga 21 ribu rupiah dengan ini 5 lembar koyo per kemasan. Berbagai kelebihan koyo inilah yang pantas menempatkannya di urutan tertinggi kasta koyo.

#2 Salonpas Gel Patch

Salonpas Gel Patch yang memiliki sensasi rasa dingin ini juga wajib dicoba. Khususnya, bagi mereka yang gemar beraktivitas fisik seperti berolahraga. Pasalnya, sebagaimana Salonpas Pain Relief Patch, varian gel ini juga terbuat dari bahan elastis yang menyesuaikan pergerakan tubuh. Sering kali orang yang menyukai aktivitas fisik, memiliki keluhan di bagian sudut atau lipatan tubuh. Oleh sebab itu, dengan memakai koyo ini, masalah koyo yang nggak melekat sempurna di bagian tersebut bisa teratasi dengan mudah.

Ukuan gel patch ini juga terbilang sangat lebar, yaitu 14×10 cm. Kandungan aktif yang ada di dalamnya adalah glycol salicylate dengan keharuman mentol yang cukup kuat. Harganya pun terbilang lumayan untuk produk kategori koyo, yakni mulai harga 16 ribu rupiah. Dalam satu kemasan, hanya berisikan dua lembar gel patch. Inovasi koyo seperti ini menjadikan Salonpas Gel Patch pantas menempati posisi kedua dalam kasta koyo.

#3 Hansaplast Koyo Panas

Merasa koyo hangat yang ditempel kurang dapat meredakan pegal? Mungkin level koyo yang sebaiknya dipakai harus dinaikkan menjadi koyo panas. Salah satu koyo panas yang direkomendasikan adalah Hansaplast Koyo Panas yang memiliki teknologi heatlock. Maksudnya teknologi heatlock ini adalah ketika kita lupa menutup kemasan dengan rapat, rasa panas di dalam koyo akan tetap terjaga seperti koyo baru. Dengan kata lain, kualitas koyo akan tetap prima.

Kelebihan koyo panas ini juga nggak membuat kulit mengelupas karena kering sehingga menimbulkan rasa perih. Selain itu, harganya sangat terjangkau bagi kantong mahasiswa yang sering pegal bahu ketika terlalu lama di depan laptop untuk mengerjakan tugas kuliah. Satu kemasan Hansaplat Koyo Panas berisi 10 lembar koyo yang dihargai mulai dari 6.500 rupiah per kemasan. Hansaplast Koyo Panas membuktikan bahwa harga murah tak selalu berarti rendah kualitas. Dengan demikian, posisi ketiga kasta koyo pantas diduduki produk satu ini.

#4 Counterpain Patch

Perkara lain yang kerap dihadapi para fans berat koyo selain sensasi hangatnya yang hanya bertahan sebentar adalah koyo yang daya lekatnya lemah. Banyak dari kita yang mungkin menemui sejumlah koyo yang mudah sekali lepas padahal baru dipakai sebentar. Hal ini biasanya disebabkan oleh kualitas perekat koyo yang kurang baik. Meskipun sepele, rasanya menyebalkan karena seperti buang-buang uang saja.

Makanya ada baiknya sesekali mencoba Counterpain Patch yang diklaim mempunyai daya lekat tinggi. Koyo ini akan mudah melekat dengan erat sekalipun ditempelkan pada bagian tubuh sekitar sendi yang kerap ditekuk. Ukurannya pun lumayan lebar, yaitu 7×10 cm sehingga bisa meredam area yang pegal dengan cukup luas. Sayangnya, harganya cukup pricey. Satu bungkus koyo dipatok mulai harga 64 ribu dengan isian 4 lembar koyo. Makanya koyo satu ini ada di urutan keempat kasta koyo.

#5 Hot in Koyo Aromatherapy

Aromaterapi dipercaya banya orang mampu menenangkan jiwa yang lelah akibat seharian beraktivitas. Hm, gimana ceritanya kalau khasiat aromaterapi digabung dengan kekuatan koyo yang mampu memulihkan raga yang lelah, ya? Nah, dua keunggulan tersebut dapat ditemukan dalam produk Hot in Koyo Aromatherapy. Selain mengandung menthol crystal yang memberikan sensasi hangat, koyo ini pun memasukkan beberapa unsur minyak aromaterapi.

Beberapa komposisi aroma terapi di dalamnya adalah lemongrass oil, eucalyptus oil, pine oil, dan gandapura oil. Di samping itu, harganya pun cukup murah, satu kemasan berisi 10 lembar koyo hangat hanya dihargai mulai dari 7.500 rupiah saja. Waktu yang paling pas mengenakan koyo ini adalah malam hari ketika hendak tidur. Niscaya, esok hari ketika bangun, tubuh akan terasa lebih segar.

Itulah kasta koyo diurutkan dari yang tertinggi sampai terendah yang mesti dipahami sobat boyokan. Semoga setelah ini nggak ada lagi yang mengeluh “gini doang panasnya?”

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Terpujilah Wahai Salonpas Biru, Koyo Kesayangan Sobat Boyokan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version