Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kapal Mendoan Kebumen: Niat Baik Menata Pedagang, tapi Berakhir Bikin Pedagang Gulung Tikar dan Meradang

Naomi Salsabila oleh Naomi Salsabila
12 Agustus 2025
A A
Kapal Mendoan Kebumen: Niat Baik Menata Pedagang, tapi Berakhir Bikin Pedagang Gulung Tikar dan Meradang

Kapal Mendoan Kebumen: Niat Baik Menata Pedagang, tapi Berakhir Bikin Pedagang Gulung Tikar dan Meradang

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau lihat fotonya di media sosial, Kapal Mendoan Kebumen ini gagah betul. Bentuknya mirip kapal pesiar yang siap berlayar, tapi bedanya dia nangkring manis di tengah Alun-Alun Pancasila: nggak bergerak, nggak ada mesin, dan nggak mungkin tenggelam. Kalau Titanic bisa tenggelam karena nabrak gunung es, Kapal Mendoan cukup tenggelam pelan-pelan karena sepi pembeli.

Diresmikan pada Desember 2024, Kapal Mendoan ini awalnya digadang-gadang sebagai pusat kuliner Kebumen. Konsepnya keren, pedagang kaki lima yang sebelumnya bertebaran di sekitar alun-alun ditata rapi di dalam bangunan berbentuk kapal. Ada etalase, meja-kursi, bahkan spot dan pencahayaan yang cukup untuk foto-foto estetik.

Pokoknya, ini bukan kapal abal-abal. Ini kapal yang diharapkan membawa ekonomi pedagangnya ikut berlayar.

Kapal Mendoan Kebumen penuh rojali

Sayangnya, harapan itu belakangan terasa seperti kapal yang nggak pernah meninggalkan pelabuhan. Banyak pedagang justru mengeluh. Omzet jauh dari ekspektasi, pembeli lebih suka beli makanan di luar area kapal, dan pengunjung yang datang kebanyakan cuma numpang duduk atau foto-foto.

Kalau diibaratkan, Kapal Mendoan Kebumen ini seperti restoran mahal yang pengunjungnya cuma pesan air putih atau bahkan “rojali” alias rombongan jarang beli.

Dari cerita beberapa pedagang, sehari bisa saja hanya dapat pemasukan Rp50 ribu, itu pun kalau lagi mujur. Banyak yang akhirnya tutup lapak lebih cepat atau bahkan menyerah total. Sampai awal Juni 2025, tercatat puluhan kios kosong tanpa penghuni.

Masalahnya bukan karena makanannya nggak enak atau kurang bervariasi. Tapi letak dan kebiasaan pengunjung juga memegang peran. Alun-alun itu luas, dan tidak semua orang mau “naik” ke Kapal Mendoan untuk beli jajan. Ditambah lagi, di luar kapal masih banyak pedagang yang berjualan bebas. Wajar kalau pembeli lebih tertarik beli yang dekat dan cepat ketimbang harus masuk ke dalam kapal.

Niatnya sih baik, tapi…

Kalau dipikir-pikir, pemerintah daerah sebenarnya punya niat baik. Kapal Mendoan bisa jadi landmark baru, destinasi wisata kuliner, sekaligus bikin kawasan alun-alun lebih tertib. Tapi yang sering dilupakan adalah jualan itu nggak cukup cuma modal tempat yang rapi. Perlu strategi promosi, acara rutin, bahkan kolaborasi sama influencer lokal.

Baca Juga:

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

Kapal Mendoan Kebumen memang instagramable, tapi pedagangnya nggak bisa hidup cuma dari like dan komentar di media sosial. Like nggak bisa dipakai buat bayar listrik, dan komentar manis nggak bisa dipakai buat beli bahan pokok.

Jujur saja, saya jadi bertanya-tanya, sebelum Kapal Mendoan dibangun, ada nggak sih riset yang cukup soal perilaku pembeli di Kebumen? Soalnya, orang kita itu cenderung pragmatis. Kalau bisa makan di tenda pinggir jalan, kenapa harus “naik” kapal? Apalagi kalau kapal itu bukan gratis dan harganya sedikit lebih mahal karena sewa kios yang harus dibayar pedagang.

Di sini kita bisa belajar satu hal, penataan kota itu bukan cuma soal merapikan pemandangan, tapi juga memastikan yang dirapikan itu tetap bisa hidup. Kalau pedagangnya malah rugi, lama-lama kapal ini akan jadi kapal hantu, megah di luar, kosong di dalam.

Semoga tak jadi Kapal Kenangan

Saya masih berharap Kapal Mendoan Kebumen ini nggak berakhir jadi sekadar monumen “niat baik” pemerintah daerah. Mungkin perlu ide gila: festival mendoan tahunan, konser musik tiap akhir pekan, atau diskon kuliner setiap malam Minggu. Bisa juga kerja sama dengan sekolah dan kampus untuk bikin event di sana, biar kapal ini punya ombak pembeli yang stabil.

Karena kalau tidak ada gebrakan, saya takut Kapal Mendoan hanya akan jadi latar belakang foto prewedding dan konten TikTok tanpa pernah benar-benar menjadi pusat kuliner yang hidup. 

Dan kalau sampai itu terjadi, sebaiknya kita ganti namanya. Bukan lagi Kapal Mendoan, tapi “Kapal Kenangan” karena yang tersisa hanya sebuah cerita.

Penulis: Naomi Salsabila
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Alun-Alun Kebumen, Makin Megah di Tengah Statusnya sebagai Kabupaten Termiskin di Jawa Tengah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2025 oleh

Tags: alun-alun kebumenkapal mendoan kebumenKebumenpedagang alun-alun kebumen
Naomi Salsabila

Naomi Salsabila

Pernah jadi ikan.

ArtikelTerkait

5 Fakta Menarik tentang Kebumen yang Tidak Diketahui (Unsplash)

5 Fakta Kebumen yang Jarang Diketahui Orang, Membuat Kabupaten Ini Terus Berada di Bawah Stigma Daerah Tertinggal

19 November 2025
Wisata Purworejo Kurang Menggoda Dibanding Daerah Plat AA Lain, padahal Potensial

Wisata Purworejo Kurang Menggoda Dibanding Daerah Plat AA Lain, padahal Potensial

27 September 2025
Sate Ambal Selalu Berhasil Bikin Saya Kembali ke Kebumen Jawa Tengah yang Semakin Kacau Mojok.co

Sate Ambal Selalu Berhasil Bikin Saya Kembali ke Kebumen Jawa Tengah yang Semakin Kacau

18 Juli 2024
Pertigaan Wadaslintang bak Pusat Kota bagi Warga Perbatasan Wonosobo-Kebumen Mojok.co

Pertigaan Wadaslintang bak Pusat Kota bagi Warga Perbatasan Wonosobo-Kebumen

15 Agustus 2024
Kebumen di Tahun 2025: Menuju Kabupaten Kaya Raya Atau Ilusi Belaka?

Transformasi Kebumen, dari Kabupaten Termiskin, kini Diakui Dunia lewat UNESCO Global Geopark

4 Mei 2025
Kebumen Bukan Sebatas Tempat Singgah di Antara Jogja & Purwokerto (Pexels)

Kebumen Bukan Sebatas Tempat Singgah di Antara Jogja dan Purwokerto

17 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.