Adakah dari kalian yang termasuk ke dalam kaum spesialis PP motor Gresik Pusat-Surabaya setiap hari? Kalau iya, wah, kemampuan berkendara kalian berarti sudah top tier. Untuk sampai di Kota Surabaya, warga Gresik harus melewati setidaknya 2 opsi rute. Yakni, Kalianak Osowilangun, atau opsi keduanya yaitu Benowo, jalanan yang menjadi rumah stadion GBT itu.
Nggak main-main, medan di dua rute itu sama gilanya. Kalianak dengan jalanan lebar penuh kendaraan muatan berat dan polusi gila-gilaan, atau Benowo yang sepanjang jalan ditemani oleh pemandangan tambak dan tempat akhir pembuangan sampah di penghujung jalan.
Kendati saat kemarau jalanan ini dipenuhi debu halus yang mampu menghitamkan jidat, nyatanya 2 jalur ini lebih gila lagi apabila dijumpai saat musim penghujan.
Daftar Isi
Kalianak dan Benowo penuh truk muatan berat
Mungkin, sebagian besar orang sudah mengetahui bahwasanya Kalianak merupakan rute jalan provinsi yang dilewati oleh berbagai kendaraan bermuatan berat. Mulai dari truk roda 4 hingga roda 12, pemandangan ini sudah biasa bagi para pelancong di Kecamatan Asemrowo tersebut.
Itulah mengapa, Sebagian warga Gresik memilih alternatif rute Benowo. Namun, hal yang mungkin belum awam diketahui warga adalah, rute ini juga dipenuhi dengan kendaraan besar. Sebab, daerah ini juga masih dipenuhi berbagai macam pabrik. Belum lagi, TPS di mana sampah membumbung tinggi di penghujung jalan.
Apabila dibuat perbandingan, sebagian besar pengendara bermotor cenderung memilih melewati rute Benowo karena beberapa alasan. Salah satunya, lantaran kuantitas truk besar yang lebih minim dibandingkan Kalianak, dan polusi yang sepertinya memang lebih sedikit dirasakan. Namun, opsi kedua itu tidak bisa dijadikan pertimbangan apabila telah memasuki musim penghujan.
Alasan lain adalah, lebar jalan yang lebih kecil di Benowo memudahhkan pengendara bermotor untuk melintas ketika musim penghujan.
Kecuali, nih, ya, sedang buru-buru. Risiko terbawa arus tetap diterjang oleh pengendara bermotor dari Gresik, karena resikonya waktu, Bro. Opsi rute Benowo memang lebih memutar apabila tujuan akhir pengendara adalah daerah Surabaya Pusat atau Surabaya Selatan.
Arus air yang setinggi lutut pengendara bermotor
Benowo memang jauh, jadi, opsi yang bisa ditempuh adalah kalianak. Tapi, aduh, kawan-kawan, jalanan Kalianak ini beneran gila kalau sudah memasuki musim penghujan. Jangankan hujan semalaman. Rintik deras yang turun dalam durasi 2 jam saja, nih, bisa benar-benar membahayakan pengendara roda dua. Apalagi, yang motornya Beat atau Scoopy. Aduh, meleng dikit yang dilihat bukan lagi genangan air, gaes. Serem banget.
Saya sendiri mengalami kejadian terseret arus tersebut. Kala itu, saya berkendara dari daerah Gedangan, Sidoarjo. Memang sih, sudah cukup mendung. Sampai Terminal Bungurasih sudah gerimis. Saya mah, santai saja. Yang penting bismillah dan sudah mengenakan jas hujan.
Ndilalah, kok sampai KBS sudah hujan deras. Saya sengaja jalan terus, supaya cepat sampai Gresik. Lah kok sampai Kalianak, genangannya sudah setinggi lutut. Buat berkendara lurus saja, ribetnya setengah mati. Motor Beat saya ini berkali kali belok kebawa arus. Belum lagi truk-truk dengan kontainer segede gaban itu.
Aduh, meskipun jalannya seimprit-imprit dan sangat pelan, gelombang yang dihasilkan dari pergerakan truk itu lebih dari mampu membahayakan motor beat seukuran semut ini. Karena pengalaman tersebut, suatu hari ketika pulang menuju Gresik dari kos, saya memilih melewati rute Benowo. Sebab, sedang hujan. Nggak begitu deras, sih. Tapi kan tetap saja trauma, ges.
Ealah, nasib. Ternyata lewat Benowo juga nggak merealisasikan harapan saya untuk melintas dengan lancar. Sama saja, rek. Genangan air di Benowo juga cukup tinggi. Meskipun memang ancaman truknya lebih sedikit, sih. Yawes, lah. Kalo musin penghujan, jangan lupa berdoa dan hati-hati aja di jalan, rek!
Medan berlubang yang mengkhawatirkan pengendara roda dua
Nah, ini juga yang menambah kewaspadaan tiap kali melintasi 2 rute gila ini. Sudah lah keseret arus air hujan yang setinggi lutut itu, kita jadi nggak bisa lihat jalanannya, kan? Padahal, dua rute ini dipenuhi dengan jalanan yang berlubang. Itulah mengapa, para pengendara, terutama roda dua, benar-benar harus ekstra hati-hati.
Meskipun sudah hafal dan berkali-kali melintas, kita nggak pernah tahu namanya kebetulan. Jadi, pesan saya untuk semua pengendara yang melewati Kalianak dan Benowo, apalagi sekarang sudah mulai masuk musim penghujan, hati-hati yo, Rek. Safe ride ae lah!
Penulis: Chusnul Awalia Rahmah
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 3 Jalan yang Harus Diwaspadai di Surabaya Saat Musim Hujan karena selain Banjir Juga Bikin Celaka