Perlahan, Kali Bangkong menggeser posisi waterboom Kalibening sebagai surganya ciblon di Payaman Magelang. Kali Bangkok terletak tepat di samping Waterboom Kalibening, hanya dipisahkan tembok. Bahkan, mata air dua tempat itu berasal dari sumber yang sama.
Barangkali Kali Bangkok lebih menarik karena tidak perlu membayar sepeser pun untuk bermain air di sana. Memang sih, fasilitasnya tidak selengkap Waterboom Kalibening, tapi saya rasa cukup untuk bermain air kecil-kecilan alias keceh. Terbukti dari pengunjung berbagai usia yang tampak menikmati tempat ini.
Daftar Isi
Waterboom Kalibening Payaman Magelang, sepi setelah renovasi
Pertama-tama izinkan saya menjelaskan asal-usul Waterboom Kalibening. Awalnya tempat ini bernama Pemandian Umum Kalibening. Pemandian umum yang sudah ada sejak 1970 ini sangat terkenal pada zamannya. Bahkan, menjadi kolam pertama yang mengusung konsep modern di Magelang.
Pada saat itu, tiket Rp3.000 hanya dikenakan pada orang dari luar daerah Payaman, Magelang. Sementara warga setempat bisa memasukinya dengan gratis. Kolam renang ini begitu terkenal pada masanya. Apalagi saat bulan Ramadhan, pengunjungnya membeludak untuk tradisi padhusan.
Berupaya mengikuti perkembangan zaman, kolam renang itu kemudian dibangun. Konsep kolam renang konvensional berubah menjadi waterboom yang diharapkan bisa menarik minat pengunjung Magelang dan sekitarnya. Akhirnya nama tempat ini berubah menjadi Taman Air Sabda Alam Kalibening dan dibuka kembali pada 2022 lalu.
Sayangnya selama kolam renang tidak beroperasi, muncul tempat main air alias ciblon baru, yakni Kali Bangkong. Lokasinya tepat di samping waterboom Kalibening. Benar-benar kenyataan yang pahit. Ada beberapa alasan mengapa tempat ini menjadi hiburan favorit warga sekitar.
#1 Air Kali Bangkong langsung dari sumber mata air
Kali Bangkong sebenarnya adalah saluran air yang sangat jernih. Sumber mata air Kali Bangkok sama dengan sumber air yang digunakan oleh waterboom Kalibening. Oleh karena itu tingkat kejernihan dan kesegarannya sama.
Saking jernihnya air di tempat ini, pengunjung dapat melihat jelas dasar sungainya. Sumber mata air itu juga tidak pernah surut sekalipun musim kemarau. Warga sekitar masih menggunakan aliran air itu untuk mandi dan mencuci. Oleh karena itu, jangan heran ketika kalian datang ke sana ada banyak warga yang masih memanfaatkan aliran air ini.
#2 Aman dan jalur air yang panjang
Kedalaman saluran air ini paling hanya sepinggang orang dewasa. Debit airnya pun mengalir normal. Ada penahan laju air dan penampung aliran air berupa dam sehingga pengunjung tidak perlu khawatir hanyut. Masih khawatir kelelep lagi? Ada persewaan ban dan pelampung yang bisa dipilih.
Jalur air Kali Bangkong pun panjang sehingga tak perlu khawatir tidak kebagian tempat untuk berenang. Selain kali, di sisi kali, lebih tepatnya di bawah jalan kampung, terdapat tempat berenang terkotak-kotak dengan grujugan atau air terjun kecil-kecilan. Tempat ini juga bisa untuk ciblon, kalian tinggal pilih mau berenang di kali atau bermain air di grujugan.
#3 Kali Bangkong yang murah meriah
Tempat itu awalnya memang bukan tempat wisata, itu mengapa pengunjung tidak ditarik biaya. Pengunjung hanya dikenakan biaya parkir dengan tarif yang wajar. Pengunjung hanya akan dikenai biaya tambahan menyewa ban.
Jangan khawatir kelaparan saat ciblon. Di sekitar Kali Bangkong terdapat pedagang kaki lima yang menjual jajanan murah meriah. Lumayan lengkap lho jajanannya ada pentol, cireng, cimol, bakso, leker, hingga pop mie di warung kecil sekitar. Jajanan murah meriah itu bisa mengobati rasa lapar sehabis berenang.
Kali Bangkok memang terkesan sederhana, tapi tempat ini nyatanya dicari banyak orang lho. Tidak hanya warga sekitar yang mengunjunginya, daerah-daerah lain juga tertarik ciblon di tempat ini. Saudara saya dari Batam pun selalu meluangkan waktu untuk berenang di sana ketika mudik.
Dibandingkan waterboom Kalibening, Kali Bangkok mungkin terlihat biasa saja, tapi malah itu yang dicari. Ramainya Kali Bangkong terlihat kontras sekali dengan waterboom Kalibening yang sepi. Seperti dua dunia berbatas tembok tinggi, Seringkali, waterboom itu mengadakan promo dengan tiket lebih murah, tapi jumlah pengunjungnya nggak mampu mengalahkan Kali Bangkong yang sederhana. Mungkin di dalam benak pengunjung, kalau ada yang gratisan, kenapa harus mengeluarkan uang Rp20.000-Rp25.000 untuk tiket masuk kan?
Penulis: Sayekti Ardiyani
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Magelang yang Menyenangkan, Sekaligus Mengecewakan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.