Kabupaten Sukoharjo baiknya ganti nama jadi Kabupaten Solo Baru, biar orang-orang nggak bingung dan nggak perlu ngaku asal Solo lagi
Sukoharjo, bagi saya, ini kena “sial”. Sebagai salah satu kabupaten penyangga Solo yang lumayan besar, kabupaten ini sangat jarang diperbincangkan.
Kalau dilihat sekilas, “kesialan” Sukoharjo ini terlihat wajar. Kabupaten Sukoharjo merupakan kabupaten terkecil kedua di Provinsi Jawa Tengah. Letak Kabupaten Sukoharjo berbatasan langsung dengan Kota Surakarta di sebelah utara, Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Wonogiri di sebelah selatan, Kabupaten Karanganyar di sebelah timur, dan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten di sebelah barat, tak pelak bikin kabupaten ini seakan-akan tenggelam.
Apalagi jika dibandingkan dengan Kota atau Kabupaten di sekitarnya, wilayah Sukoharjo memang cukup membosankan, karena tidak ada destinasi wisata atau tempat rekreasi yang menarik dan dikenal banyak orang. Maklum, Kabupaten Sukoharjo adalah daerah industri, banyak pabrik-pabrik berdiri di sini.
Tidak adanya tempat wisata yang ikonik menambah masalah. Sebagai warga Sukoharjo, saya agak kesulitan jika harus menjelaskan kepada orang-orang mengenai Sukoharjo karena tidak ada tempat yang menarik untuk dikunjungi. Jika dibandingkan kabupaten yang mengelilinginya, tentu beda cerita. Sukoharjo makin tenggelam.
Mungkin hal itu juga yang menyebabkan warganya lebih sering mengaku sebagai orang Solo karena memang cukup rumit untuk menjelaskan di mana Sukoharjo. Saya sendiri lebih sering mengaku sebagai orang Solo saat berkenalan dengan orang baru di luar Solo Raya. Daripada ribet dan memakan waktu yang banyak untuk sekedar basa-basi, saya mengaku jadi orang Solo aja, toh letak Sukoharjo dan Solo memang berdekatan.
Ciu Bekonang lebih terkenal ketimbang Kabupaten Sukoharjo
Sebenarnya ada satu produk khas dari Sukoharjo yang cukup dikenal banyak orang yaitu, Ciu Bekonang. Tetapi, tidak banyak juga yang tahu jika miras lokal tersebut diambil dari nama sebuah tempat di Kabupaten Sukoharjo, yaitu Bekonang. Selain itu, beberapa kampus-kampus besar di Solo juga sebenarnya berlokasi di Sukoharjo, seperti Universitas Muhammadiyah Surakarta atau UIN Raden Mas Said Surakarta terletak di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Entah apa alasannya banyak institusi-institusi yang memakai nama Surakarta alih-alih Sukoharjo meski berlokasi di Sukoharjo. Entah sejak kapan juga orang-orang di Sukoharjo kompak mengaku sebagai orang Solo. Kalo ditanya “Solonya di mana?” baru kita jawab “di Sukoharjo”.
Maka dari itulah, saya punya ide liar, untuk mengganti nama kabupaten ini dengan Kabupaten Solo Baru sekalian.
Baca halaman selanjutnya
Ini bukan tanpa sebab. Ada sebuah wilayah di Sukoharjo yang dikenal dengan nama Solo Baru. Solo Baru merupakan tempat perumahan modern dan pusat perniagaan, disana terdapat mall-mall besar seperti Pakuwon mall dan The Park mall. Solo Baru, bahkan bisa dibilang lebih mewah ketimbang Solo.
Tapi sialnya, orang-orang beneran mikir Solo Baru ini bagian dari Solo. Padahal ya bukan. Ini tuh masuk Kabupaten Sukoharjo. Ya memang beda jauh suasananya ketimbang pusat kabupaten Sukoharjo yang jaraknya nggak begitu jauh dari Grogol. Tapi ya, tetep aja bagian dari Sukoharjo.
Maka dari itu, tanpa mengecilkan nama Sukoharjo yang memiliki arti indah “Bumi yang berbahagia (suka) dan makmur (raharja).” Di hari ulang tahunmu, 15 Juli! saya mengusulkan nama baru, Kabupaten Solo Baru. Biar apa? Ya biar relate. Ketimbang dilupakan, sekalian aja diganti biar orang-orang Sukoharjo nggak kesusahan untuk menjelaskan.
Penulis: Akbar Ilham Gusti
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Hidup di Perbatasan Sukoharjo Itu Nggak Enak, Daerahnya Nggak Keurus!