KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda (Ariq Haidar via Wikimedia Commons)

Sebagai mahasiswa asal Tapal Kuda yang menetap lama di Malang, kehadiran KA Ijen Ekspres seakan jadi jawaban akan penantian panjang. Sebab sudah bertahun-tahun saya naik kereta ekonomi Tawang Alun karena tidak ada alternatif lain dari Banyuwangi ke Malang langsung. Ya, walau selalu adu dengkul, punggung sakit dan pantat menjerit, saya sudah bisa tahan. Alasannya kursi tegak KA Tawang Alun sudah jadi teman seperjalanan.

Namun kini setelah ada KA Ijen Ekspres, semuanya berubah. Sebab pengalaman saya pulang sudah bisa ala-ala sultan, meskipun sering pesan di kelas ekonomi. Sebab ekonomi di KA Ijen Ekspres sudah captain seat yang bisa diatur sehingga sudah tidak lagi bikin sakit punggung. Saya yang termasuk pelanggan setia PT KAI di rute Malang-Banyuwangi tentu makin sayang dengan perusahaan plat merah milik negara ini. Sehingga kapan pun pulang ke Banyuwangi tidak perlu khawatir lagi kehabisan tiket karena pilihannya makin banyak untuk tetap bisa pulang

KA Ijen Ekspres jadi andalan baru

Jujur, dulu selama kereta dari Malang ke Banyuwangi hanya dimiliki KA Tawang Alun, semuanya serba sulit. Selain sulit menerima kursi tegak untuk sebuah kenyamanan, saya juga suit memesan tiket tiap saat akan pulang. Sampai saya menyiasati pesan sebulan sebelum keberangkatan. Tentu itu bukan tanpa alasan, harga Rp62 ribu yang dibandrol untuk perjalanan Malang ke Banyuwangi membuat kereta ini nyaris tak pernah sepi.

Namun setelah ada KA Ijen Ekspres, kesulitan itu sudah tidak saya temui lagi. Hadirnya KA Ijen Ekspres bak penyelamat yang membuat mahasiswa asal Tapal Kuda seperti saya memiliki andalan baru setiap pulang-pergi berkuliah di Malang. Meski pertama kali kereta ini beroperasi kereta ini sempat sepi karena tiket yang kemahalan. Setelah adanya penyesuaian, membuat penumpang Kembali ramai. Jika sebelumnya tarif ekonomi kereta ini dibanderol Rp250 ribu, kini harganya menjadi Rp175 ribu.

Gerbong New Generation Modifikasi yang ajib

Meski belum menggunakan Stainless Steel New Generation (SSNG), tapi rangkaian New Generation Modifikasi tetap nyaman bagi kami penumpang yang sudah enggan berdesak-desakan adu dengkul. Memang harga tiketnya beda dua kali lipat tiket KA Tawang Alun. Tapi demi kenyamanan, tentu saja semua bisa dipertimbangkan.

Memilih rangkaian gerbong New Generation Modifikasi saya rasa adalah pilihan yang tepat. Sebab rangkaian kereta ini selain memiliki fitur captain seat, sandarannya pun bisa diatur. Hal yang tidak bisa ditemui di KA Tawang Alun. Memiliki penataan kursi dengan konfigurasi 2-2, membuat ruang kaki saya jadi lebih lega. Pun teknologi kursi reclining dan revolving yang dipakai pada gerbong ini membuat penumpang nggak perlu pusing memilih tempat duduk agar tidak jalan mundur saat perjalanan.

Cocok untuk kaum mager yang males basa-basi dengan orang baru

Sebagai orang yang kadang males basa-basi dengan orang baru, KA Ijen Ekspres seakan menjawab keluhan yang selama bertahun-tahun saya rasakan sebagai penumpang KA Tawang Alun. Maklum kombinasi konfigurasi kursi 3-2 saling hadap dan adu dengkul membuat basa-basi dengan orang baru tidak terhindarkan. Ya untunglah di KA Ijen Ekspres beberapa kali saya menggunakannya pengalaman itu sudah tidak pernah terjadi lagi.

Plus, KA Ijen Ekspres menawarkan sensasi yang jauh lebih menarik daripada perjalan sebelum-sebelumnya. Saat berangkat dari Malang pada Jam 07.50 WIB penumpang disuguhkan pemandangan bentang alam sepanjang perjalanan utamanya ketika masuk di wilayah kerja Daops IX Jember. Lalu saat kembali dari Banyuwangi, penumpang bisa menikmati tidur panjang mulai Jam 19.30 WIB.

So, jika kamu ingin mengakhiri kedukaanmu dengan kursi tegak dan adu dengkul KA Tawang Alun, semoga saja kereta ini bisa jadi jawaban. Setidaknya sebagai penumpang tujuan Banyuwangi-Malang, duduk nyaman dengan berbagai pilihan bisa dilakukan saat dompet lagi tebal.

Penulis: Ferika Sandra
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA KA Sri Tanjung, Penyelamat Mahasiswa Jogja asal Tapal Kuda yang Namanya Terinspirasi dari Legenda Banyuwangi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version