Jurus Ngeles Mahasiswa Biar Nggak Ngumpulin Tugas

Kalau Bikin Kajian Strategis BEM, Tolong Referensinya Jangan Makalah Anak SD kastrat BEM kampus makalah APA style mojok.co

Kalau Bikin Kajian Strategis BEM, Tolong Referensinya Jangan Makalah Anak SD kastrat BEM kampus makalah APA style mojok.co

Barangkali tugas kuliah bisa menjadi momok besar bagi mahasiswa karena sekali satu dosen ngasih tugas, biasanya dosen-dosen lain juga ngasih tugas dan deadlinenya berdekatan. Atas dasar fenomena ini pula saya rasa para dosen emang sudah bersepakat buat ngerjain mahasiswanya. Seolah-olah di grup whatsapp dosen ada yang ngomando dengan ngirim chat “Yak, dosen-dosen, waktunya ngasih tugas ya. Biar nggak pada curiga ini direncanakan, beri selang satu hari antara dosen satu dengan dosen berikutnya ya. Ini juga saya lampirkan form jadwal pemberian tugas.”

Kayaknya emang gitu biar mahasiswanya mabok tugas. Iya, pasti ada satu masa di mana tugas nggak ada sama sekali, terus sekalinya ada, langsung bejibun. Buat dosen yang baca tulisan ini, ngaku aja, sudah pada sepakat sama dosen lain kan? Nggak usah ngelak.

Nah, aksi ini barangkali semakin marak di masa-masa kayak gini. Yang konon kuliah onlen, eh malah dosennya hanya ngasih tugas. Jadi ya di grup whatsap para mahasiswanya mentok chatnya gini, “‘Siap, Pak!” atau “Baik, Bu!” atau “Terima kasih, Bu!” atau kalo dosen ya ngechat “Materi sudah saya uplod!” atau “Ini tugasnya ya,” atau “Deadline seminggu ya.” Pokoknya gitu terus.

Tetapi namanya juga mahasiswa, kalo nggak kritis dan banyak akal belum pantas disebut mahasiswa. Maka untuk mengatasi aksi dosen yang terindikasi sudah saling bersepakat itu, ya ada aja cara ngeles buat nggak ngumpulin tugas. Antara emang kritis dan banyak akal, atau emang dasarnya males aja sih ya. Nah, berikut adalah alesan klasik yang sudah turun temurun dari generasi ke generasi buat nggak ngumpulin tugas.

Pura-pura kaget ada tugas

Ini yang paling gampang. Saat dosen masuk ruangan dan minta tugas dikumpulin, tinggal pasang raut wajah terkejut. Buka mulut lebar-lebar. Buka mata lebar-lebar. Angkat kedua tangan ke atas. Teriakkan suara “HAAAA?” dengan lantang. Setelah itu lanjutkan dengan kalimat tanya “Emang ada tugas?”

Tentunya sebelum melaksanakan taktik ini, kita harus berlatih di depan cermin berulang-ulang agar terlihat meyakinkan. Setelah puas dengan cermin, lakukan simulasi dengan teman satu kos kita. Buat teman kita itu percaya kalo kita bener-bener lupa. Setelah akting kita benar-benar meyakinkan, barulah kita siap menangani dosen yang ngasih tugas itu. Laksanakan dengan benar agar semuanya lancar, maka niscaya semuanya akan baik-baik saja. Mentok ya… kita dapet nilai D nanti.

Bilang tugasnya ketinggalan di Kos

Kalo cara pura-pura kaget kurang efektif, maka cara berikutnya yang patut dicoba adalah berpura-pura tugas ketinggalan di kos. Nah, kita juga wajib bersandiwara untuk urusan ini. Pertama-tama, santai saja saat dosen minta tugas dikumpulin. PD aja seolah-olah tugas kita ada di tas. Nah, mulailah naruh tas di atas meja—sambil senyum penuh percaya diri—dan mulai buka tasnya. Cari tumpukan buku masih dengan menjaga senyum percaya diri. Pelan-pelan mulailah pura-pura kebingungan, bisa dengan cara mengerutkan dahi dan membuka mulut—agar lebih ekspresif, menggeleng-gelengkan kepala juga boleh dilakukan. Lakukan beberapa kali sambil pura-pura mengacak-acak tas. Keluarkan semua isi tas di meja sambil pasang ekspresi kaget.

Setelah itu tatap dosen kalian dengan ekspresi terkejut dan ucapkanlah, “Pak Dosen, tugas saya ketinggalan di kos.”

Apabila semua sandiwara itu berhasil dan semua ekrpesi wajah benar penempatannya, niscata dosen akan percaya, kemudian memberi waktu tambah untuk ngumpulin tugas. Atau kalo enggak ya… kita disuruh ambil ke kos dan balik dengan segera. Kalo udah gitu sih tinggal siapkan sandiwara yang lain. Yaitu tugasnya ilang secara ghoib.

Bilang file tugas ada di flashdisk lama

Cara pertama agar lebih dramatis menjalankan rencana ini adalah dengan datang terlambat ke kelas. Saat kelas sudah dimuali sepuluh menit, pura-puralah datang dengan tergesa-gesa dan kebingungan. Ketuk pintu, izin masuk, pasang muka ngos-ngosan, sambil jangan lupa meminta maaf.

Nah, saat dosen meminta tugas kita dikumpulkan, lakukanlah gerakan menepuk jidat sambil bilang “Astaghfirullah!” selantang mungkin. Setelah itu katakanlah bahwa file tugas ada di flashdisk lama yang udah rusak gegara ikut kerendem di saku celana pas nyuci. Atau bilang aja flashdisknya dipinjem temen dan ya… sama seperti benda-benda lain yang dipinjem temen… kemungkinan nggak balik.

Alesan sibuk ngurus HMJ

Untuk urusan ini, menjadi anggota HMJ ada gunanya juga. Bilang saja sibuk ngurusin acara buat makrab sehingga tugas nggak keurus. Kalo dosen yang ngasih tugas adalah dosen yang peduli dengan kegiatan akademis semacam ini pasti akan memaklumi tindakan ini. Toh apalah arti tugas dibandingkan dengan mengkader mahasiswa-mahasiswa baru dalam program kerja malam keakraban itu.

Pura-pura Kesurupan

Kalau sudah putus asa dengan cara-cara lain, pura-pura kesurupan adalah cara efektif terakhir. Yakin, auto bubar itu kelas.

BACA JUGA Bilangnya Disuruh Belajar di Rumah, tapi Malah Dikasih Banyak Tugas dan tulisan Riyanto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version